Tuesday, March 30, 2010

Pijatan H.Nur Mampu Sembuhkan Sapi Patah Tulang dan Sakit

Pria satu ini dikenal dekat dengan hewan ternak. Di tangannya, hewan ternak seperti sapi, kambing yang mengalami patah tulang, salah urat, tidak doyan makan, lumpuh, keracunan atau sakit, bisa sembuh dan kembali sehat.

Pria warga Dusun Tanjung Pasir, Desa Tanujung Kamal, Kecamatan Mangaran, Situbondo, H.Nur Muhammad (53) ini dikenal banyak orang mampu menyembuhkan segala penyakit hewan ternak. Bila kondisi hewan ternak itu sakit parah atau berat, maka akan dirawat di rumahnya hingga sembuh.

Saat detiksurabaya.com mendatangi rumahnya, Nur sedang merawat sapi-sapi yang mengalami patah tulang. "Ini mas sapinya patah, sudah dua minggu ini dirawat. Setelah saya pijat sekarang bisa berdiri lagi. Mungkin besok sudah bisa jalan," kata Nur kepada detiksurabaya.com, Selasa (30/3/2010).

Nur mengaku jika profesinya merupakan turun temurun dari sang ayah, Ramsi. Dia mengaku mendapat wasiat dari orang tua untuk meneruskan profesinya. Apalagi sebagian besar warga di desanya memiliki sapi, jadi saat sembuh anak sapinya dibagi. "Ya hasil anak sapinya nanti dibagi mas," tambahnya.

Dari kondisi itulah akhirnya dia mau melanjutkan wasiat sang ayah. Setiap harinya Nur mengaku selalu dihubungi orang untuk menyembuhkan sapi-sapinya yang sakit. Dia pun memiliki resep atau obat khusus bagi sapi-sapi yang sakit.

Dia kemudian bergegas ke dalam rumahnya dan mengambil bungkusan kain putih. Ternyata, isi bungkusan itu adalah tanduk kerbau, tanduk itulah yang diyakini H Nur bisa menyembuhkan segala macam penyakit.

"Barang ini keturunan dari ayah saya, kalau ada sapi yang keracunan atau mengalami lumpuh, tinggal mencelupkan tanduk ini ke air, kemudian airnya diminumkan. Insya Allah dengan kehendak-Nya sapi itu lambat laun akan sehat kembali," terangnya.

Pihaknya mengaku jika ada hewan ternak yang sembuh setelah dirawat, tidak pernah memberi bandrol mahal bagi pemilik pasiennya. Untuk satu sapi yang ditangani, dirinya mengaku mendapatkan upah seikhlasnya. "Kalau yang punya sapi hanya sebagai pemelihara saya tidak mau mas dikasih uang. Bukan apa-apa dia itu juga orang gak punya, kasihan," tuturnya.http://surabaya.detik.com/read/2010/03/30/081947/1328255/475/pijatan-hnur-mampu-sembuhkan-sapi-patah-tulang-dan-sakit

Hakim Tersangka Suap Jalani Cuci Darah

Selang beberapa jam setelah diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hakim tinggi PT TUN Provinsi DKI Jakarta Ibrahim, atau sebelumnya disingkat IB, langsung menjalani proses cuci darah di RS Mitra International di Jatinegara, Jakarta Timur. Tersangka kasus suap yang ditangkap tangan, Selasa (30/3/2010) siang tadi, memang seharusnya dijadwalkan cuci darah karena penyakitnya.


Tersangka meninggalkan Gedung KPK sekitar pukul 14.00. Kabar ini disampaikan Juru Bicara KPK Johan Budi, Selasa di Gedung KPK, Jakarta. "Yang bersangkutan menderita komplikasi ginjal sehingga proses pemeriksaan terhadap Ibrahim belum dapat dilanjutkan," ujarnya.

Dikatakan Johan, izin pemeriksaan diberikan kepada Ibrahim setelah KPK mendapat second opinion dari tim dokter rumah sakit dan internal. Sementara itu, pemeriksaan terhadap tersangka Adner Sirait atau yang sebelumnya disingkat AS, pengacara yang diduga memberi suap senilai Rp 300 juta kepada Ibrahim, masih terus berlangsung. http://nasional.kompas.com/read/2010/03/30/19001199/Hakim.Tersangka.Suap.Jalani.Cuci.Darah

Mantan Ketua DPRD Jatim Mengaku Suap Jaksa Rp 1,5 Miliar

Mantan Ketua DPRD Jawa Timur Fathorrasjid akhirnya "menyanyi" setelah divonis enam tahun penjara, membayar uang pengganti Rp 5,8 miliar dan denda Rp 100 juta di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (29/3/2010).

Politisi PKB yang menyeberang ke PKNU itu mengaku pernah menyuap seorang jaksa di Kejaksaan Agung, Jakarta, sebesar Rp 1,5 miliar, ketika kasusnya mulai mencuat pertengahan tahun lalu.

Kata Fathor, jaksa berinisial Y itu salah seorang direktur di Kejagung. “Saya berani diuji jika keterangan saya ini palsu,” kata lelaki 57 tahun itu. Dia bertemu Y pada 2009 saat dia masih berstatus sebagai saksi perkara korupsi dana Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM).

Fathor dan Y bertemu di Hotel Ambara, Jakarta Selatan, yang memang dekat dengan Gedung Bundar Kejagung. Awalnya, tidak ada pembicaraan mengenai kasus P2SEM dengan si oknum jaksa. Fathor hanya mengaku resah jika statusnya berubah menjadi tersangka. Namun, setelah Fathor keluar hotel dan berada di Rumah Makan Kapau, Y mengontak ke telepon seluler Fathor.

“Dia menjamin saya ‘tidak naik kelas’ jadi tersangka asal ada kompensasi tertentu,” ujar Fathor sambil menyebut angka permintaan uang. Karena tidak punya uang, Fathor akhirnya meminta rekan-rekannya urunan sehingga terkumpul Rp 1,5 miliar. Uang tersebut kemudian ditransfer ke Y. kata Fathor mengaku masih menggenggam bukti transfer.

“Saya memang tidak punya uang. Tapi, teman-teman saya di DPRD Jatim dan beberapa pejabat Pemprov (Jatim) urunan untuk menyerahkan uang itu kepada Ibu Y,” kata Ketua DPRD Jatim periode 2004-2009 itu http://regional.kompas.com/read/2010/03/30/16172414/Mantan.Ketua.DPRD.Jatim.Mengaku.Suap.Jaksa.Rp.1.5.Miliar

DPP PAN Tak Restui Julia Perez Jadi Cabup Pacitan

Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional angkat bicara atas wacana DPD PAN Jawa Timur yang berencana mengusung aktris Julia Perez (Jupe) sebagai salah satu kandidat calon bupati di kampung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Pacitan.

Ketua DPP PAN Bidang Politik Bima Arya mengatakan, partainya akan menindak tegas apabila DPD PAN Pacitan terus melakukan langkah menyimpang. Saat ini, DPP PAN sudah menghubungi DPW dan DPD PAN Jawa Timur untuk tidak memunculkan wacana mencalonkan artis berkonotasi negatif. "Hal ini bisa merusak nama baik PAN sebagai partai reformis yang juga bernapaskan religius," kata Bima Arya kepada Persda Network, Selasa (30/3/2010).

DPP, kata Bima, tentunya tidak akan melarang mencari figur publik untuk dijadikan kandidat. Akan tetapi, janganlah mengundang artis yang dianggap negatif. "Tentunya partai akan sangat dirugikan oleh publisitas seperti ini. Elektabilitas harus diiringi dengan integritas, itu prinsipnya. DPP akan bertindak tegas kalau DPD Pacitan melangkah terlalu menyimpang dalam mencari balon (bakal calon) bupati," ujarnya. http://regional.kompas.com/read/2010/03/30/10425526/DPP.PAN.Tak.Restui.Julia.Perez.Jadi.Cabup.Pacitan

Alvin Lie: Jupe Jadi Balon Bupati Akal-akalan Parpol Saja


Pencalonan artis dalam Pilkada dicurigai hanya akal-akalan parpol saja. Kemungkinan besar ujung-ujungnya hanya duit. Demikian penilaian mantan anggota DPR Alvin Lie kepada detikcom di sela-sela 'Menulis Opini Bersama Goenawan Mohamad' di Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa (30/3/2010). "Jangan jangan itu cuma akal akalan parpol. Ujung-ujungnya cari duit," kata Alvin.

Alvin menegaskan bakal calon (balon) kepala daerah harus memiliki jejak rekam yang bagus. "Harus punya track record kegiatan organisasi dan kemasyarakatan," tegas Alvin. Alvin yang kini menjabat sebagai Pimred Jurnal Parlemen menyesalkan banyaknya artis yang kurang memiliki track record terjun ke dunia politik. Parpol yang memanfaatkan selebritis, dinilai Alvin sebagai parpol yang tidak memiliki visi dan misi yang jelas. "Itu karena mengutamakan gizi daripada visi dan misi," kata pria asal Semarang itu. Sejumlah nama selebriti dikabarkan akan bertarung dalam pilkada bupati Pacitan. Selebriti itu antara lain Julia Perez, Sarah Azhari dan Ayu Azhari.
http://www.detiknews.com/read/2010/03/30/161541/1328766/10/alvin-lie-jupe-jadi-balon-bupati-akal-akalan-parpol-saja?881103605

Dalang Curanmor Ditangkap Polisi, Tewas Misterius

M Shodiq, 26, pria asal Pasuruan yang diduga menjadi dalang curanmor di Kota Malang, tewas setelah baru sehari ditangkap jajaran Reskrim Polresta Malang. Namun, apa penyebab kematian Shodiq, terkesan ditutupi oleh kepolisian. Catatan tewasnya Shodiq diketahui dari ruang jenazah RS Saiful Anwar Malang. Dari catatan tersebut, Shodiq, warga Dusun Krajan, Desa Capang, Purwodadi, Pasuruan ini tewas, Senin (29/3) kemarin. Salah satu kerabat yang menjemput jenazah Shodiq, M Kholil, membenarkan hal tersebut. “Saya baru saja mendapat pemberitahuan dari polisi pagi tadi,” ujar Kholil sesaat sebelum mengambil jenazah keluarganya itu, kemarin.

Kholil mengaku kaget dengan tewasnya Shodiq, adiknya. Ia menceritakan, saat terakhir kali bertemu Shodiq, Minggu (28/3), adiknya segar bugar. Bahkan, menurut Kholil, ia tahu Shodiq ditangkap polisi saat mengantar istrinya, Wiwin, belanja ke pasar di kawasan Dusun Pandan, Purwosari. Saat itu, lanjut Kholil, Shodiq tiba-tiba dicegat dan dibawa polisi ke Malang. ”Makanya saya kaget dikabari dia (Shodiq) meninggal,” ujarnya.

Mengenai latarbelakang penangkapan Shodiq, Kholil mengakui adiknya pernah punya catatan kriminal, tiga tahun lalu, Shodiq ditahan akibat terlibat curanmor. “Setelah itu, saya tak tahu, ia jera atau tidak,” katanya singkat.

Kholil sendiri sepertinya menerima catatan visum yang menjelaskan perihal kematian adiknya ini. Dalam catatan visum di ruang jenazah, Shodiq diberitakan tewas dalam perjalanan ke RSSA akibat luka setelah dihajar massa di Jl Kembar Bumi Ayu, sisi timur Pasar Gadang.

Sementara bagaimana Shodiq bisa dihajar massa hingga tewas, itu yang belum dijawab oleh polisi. Ketika dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Malang, AKP Decky Hermansyah, tutup mulut. Ia hanya membenarkan Shodiq ditangkap karena terlibat serangkaian aksi curanmor di Kota Malang. “Silakan tanya Kapolresta, catatan kronologi sudah saya sampaikan ke beliau,” terang Decky. Sama saja dengan Decky, Kapolresta Malang, AKBP Daniel TM Silitonga, tak membalas sekalipun pesan singkat yang dikirim wartawan Surya terkait hal ini.

Kematian secara misterius M Shodiq, tersangka curanmor warga Dusun Krajan, Desa Capang, Purwodadi, Pasuruan ini menarik perhatian insan pers. Seperti biasa, awak media, khususnya elektronik, berlomba mengambil gambar jenazah pria yang pernah ditahan setelah terlibat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) tiga tahun lalu.

Namun karena kehati-hatiannya, polisi seperti melindungi secara ketat jenazah Shodiq yang terbaring di Kamar Jenazah RS Saiful Anwar Malang. Bahkan ketika seorang petugas kepolisian sempat melarang seorang wartawan televisi mengambil gambar jenazah pria yang kedua tangannya sudah membengkak itu.

Tak sampai di situ, polisi pun memerintahkan wartawan tersebut menghapus rekaman yang sudah diambil. Seperti tidak ingin mengambil risiko, petugas polisi itu menunggui proses penghapusan gambar jenazah itu.

Tentang banyaknya pelaku kejahatan khususnya dari daerah Pasuruan, Polresta Malang punya banyak catatan. Bahkan sebagian besar pelaku perampasan motor yang beroperasi di Kota Malang diyakini berasal dari wilayah tetangga itu. Bahkan petugas Polresta Malang pernah menembak mati seorang pelaku curanmor asal Pasuruan yang sempat meresahkan para pemilik motor di Kota Malang.

Menurut catatan Surya, Husni Mubarok, 34, asal Pasuruan ditembak mati pada 29 November 2009. Namun berbeda dengan Shodiq yang terkesan ditutup-tutupi, tewasnya Mubarok itu justru diungkap oleh polisi. Diminta komentarnya soal ini, kadiv Humas Polda Jatim Kombes Pudji Astuti menolak berkomentar

http://www.surya.co.id/2010/03/30/ditangkap-polisi-tewas-misterius.html
http://www.surya.co.id/2010/03/30/sempat-disyuting.html

Dapat Rp 10,3 Juta, Markus Ingkar

Satgas Pemberantasan Mafia Hukum hanya bergerak di Jakarta, sehingga para mafia kasus (markus) di daerah masih leluasa bergerak. Meski begitu, Em, 45, buruh tani asal Desa Putatlor Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang, nekat memperkarakan Rn, 35, ibu muda asal Kecamatan Wajak yang dianggapnya menipu dirinya.

Menurut Harianto, keponakan Em, penipuan itu terjadi Desember 2009, tetapi baru dilaporkan Minggu (28/3). Awalnya Rn berkonsultasi dengan Stk, suami Em yang dikenal sebagai dukun. Saat itulah Em mengeluh kepada Rn yang dikenalnya punya koneksi di kepolisian untuk ‘mengurus’ anaknya, Dimas, 23, tahanan Polres Malang dalam kasus pencurian sapi. “Waktu itu Rn minta imbalan Rp 12 juta untuk membebaskan Dimas,” kata Harianto, Senin (29/3).

Meski berat, keluarga Em akhirnya bisa setor ke Rn sebesar Rp 10,3 juta sebanyak dua kali. Namun, sebulan kemudian kasus Dimas berlanjut, bahkan ia divonis 1 tahun 3 bulan. Tak pelak, keluarga Em marah besar dan mereka menuntut uang itu dikembalikan. Namun Rn balik marah. “Katanya, uang itu sudah diserahkan pada anggota Polda Jatim. Dia mengaku punya bukti transfernya,” kata Rudianto. Rn sebenarnya berjanji mengembalikan uang itu. Namun karena tinggal janji, Em terus menuntut. “Bibi saya malah ditantang. Silakan dilaporkan, biar kasus ini rame. Kalau tidak ditantang begitu mungkin kami tidak bakal lapor,” tutur Harianto. AKP Kusworo Wibowo SH SIk, Kasat Reskrim Polres Malang mengatakan, kasus ini sedang ditangani


http://www.surya.co.id/2010/03/30/dapat-rp-103-juta-markus-ingkar.html

Ricky Martin Bangga Mengaku Gay


Setelah bertahun-tahun berdiam diri tentang kehidupan pribandinya, Ricky Martin mengumumkan melalui situs rickymartinmusic.com bahwa ia adalah gay. “Saya bangga mengatakan bahwa saya seorang pria homoseksual. Saya merasa diberkati tentang siapa saya saat ini, ” kata Ricky, Senin (29/3/2010) waktu setempat.

Pelantun lagu Livin’ La Vida Loca itu juga menyatakan, ia memutuskan untuk mengungkap jati dirinya sebenarnya karena menyadari bahwa ia harus terbebas dan tidak lagi menjaga rahasia tentang orientasi seksualnya.

Ricky mengaku harus menyembunyikan orientasi seksualnya itu karena diminta oleh seseorang bahwa jika hal itu terungkap maka kariernya akan hancur. Namun dia akhirnya tetap memutuskan mengungkap rahasia pribadinya itu lantaran dianggap sebagai beban yang berat untuk disimpan. “Tahun-tahun dalam keheningan dan refleksi membuat saya lebih kuat dan mengingatkan saya bahwa penerimaan harus datang dari dalam dan bahwa kebenaran semacam ini memberikan kekuatan untuk menaklukkan emosi aku bahkan tidak tahu ada,” lanjutnya. http://www.surya.co.id/2010/03/30/ricky-martin-bangga-mengaku-gay.html

Korupsi Rp 28,9 Miliar, Mantan Dirut Bank Jabar Dituntut 6 Tahun

Mantan Direktur Utama Bank Jabar, Umar Syariffuddin, dituntut enam tahun penjara dalam kasus dugaan korupsi setoran modal dan suap pengurangan pajak di Bank Jabar. "Meminta majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi," kata jaksa penuntut umum, Rudi Margono, saat membacakan tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (29/3/2010).

Tim jaksa juga menuntut denda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan dan uang pengganti Rp 19,8 miliar. Pertimbangannya, Umar selaku Dirut PT Bank Jabar telah menyetujui pengumpulan setoran modal dari kantor-kantor cabang Bank Jabar.

Pungutan itu disetujui bersama Uce Karna Suganda selaku Direktur Operasional Bank Jabar dan Abbas Suhari Sumantri yang saat itu menjabat sebagai Direktur Pemasaran Bank Jabar. Dalam kurun waktu 2002 hingga 2005, dana setoran itu mencapai Rp 51,2 miliar. Tim penuntut umum menyatakan, Umar menggunakan Rp 28,9 miliar dari dana setoran itu untuk kepentingan pribadi.

Sedangkan sebesar Rp 2,550 miliar digunakan untuk menyuap pemeriksa pajak agar memanipulasi kewajiban pajak Bank Jabar. Tim penuntut umum juga menyatakan Uce dan Abas turut menikmati dana setoran tersebut.

Uce menerima uang Rp 7,13 miliar, sedangkan Abas menerima Rp 5,4 miliar. Uang Rp 441,5 juta juga mengalir kepada beberapa anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Atas perbuatannya, Umar dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Rencananya, Umar dan tim penasihat hukumnya akan mengajukan pembelaan pada sidang berikutnya.

http://regional.kompas.com/read/2010/03/29/19062838/Korupsi.Rp.28.9.Miliar..Mantan.Dirut.Bank.Jabar.Dituntut.6.Tahun

Wagub Jatim Minta Lokalisasi Dolly Ditutup

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengusulkan kepada Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono untuk segera menutup lokalisasi Dolly yang berada di Jalan Putat Jaya dan Jalan Jarak. Hal ini dikarenakan para pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi yang disebut-sebut sebagai terbesar di Asia Tenggara ini banyak yang mengidap HIV/AIDS. "Jika para PSK di Dolly banyak yang mengidap HIV/AIDS, risiko penularannya pun akan lebih besar. Ini berbahaya bagi kesehatan masyarakat," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (29/3/2010).

Ia menuturkan, jika Pemkot tidak segera menutup lokalisasi, Pemkot harus bertanggung jawab atas menularnya penyakit HIV/AIDS. Pemkot juga harus melakukan upaya rehabilitasi terhadap masyarakat yang tertular penyakit. "Yang berhak menutup hanya Pemkot. Pemprov hanya mendampingi dengan membuat program," katanya. Menurut dia, dalam hal ini Pemkot dan Pemprov dapat bersinergi untuk membuat program pembinaan dan pemberdayaan para PSK dengan pemberian keterampilan dan modal sehingga mau berwirausaha.

Dengan cara ini, lanjut Saifullah, pekerja seks di Dolly dengan sendirinya akan mengalihkan profesinya, dan bekerja seperti masyarakat pada umumnya sehingga lokalisasi akan menjadi sepi dan pelanggan tidak lagi berbuat zina.

Seperti diberitakan sebelumnya, dari data Puskesmas Putat Jaya yang secara rutin mengontrol kondisi kesehatan sebanyak PSK, yakni 76 persen dari 1.287 PSK yang bekerja di Dolly dan Jarak mengidap infeksi penyakit seks menular. Adapun jenis penyakit yang diderita para PSK, antara lain HIV/AIDS, gonore, sipilis, herpes, kondiloma, kandida, dan trikomonas vaginalis. Jenis penyakit kelamin menular tersebut bisa menjadi pembuka jalan masuknya virus HIV ke tubuh manusia dan risikonya tertularnya sangat tinggi melalui proses hubungan seks.

Selama 2010 ini telah terdeteksi 16 pengidap HIV baru. Dalam lima tahun terakhir, angka pengidap HIV/AIDS mengalami fluktuasi. Pada tahun 2006 tercatat 65 pengidap, pada 2007 ada 95 pengidap, pada 2008 ada 72 pengidap, dan 2009 ada 46 pengidap.



http://regional.kompas.com/read/2010/03/29/16070098/Wagub.Jatim.Minta.Lokalisasi.Dolly.Ditutup

Cabuli Balita, Dihajar Rame-rame

Tindakan amoral dilakukan oleh seorang pemuda bernama Widodo,25, warga dusun Santan, desa Progowati mungkid magelang. tak kuasa menahan nafsu ia mencabuli seorang balita berumur 4 tahun, cucu pemilik kos-kosan yg dia tempati.
Menurut nenek korban Kemuning Saptarini,63, kejadan itu berlangsung sekitar seminggu yang lalu, di desa Gunungpring Muntilan. saat itu cucunya datang sambil menangis, saat ditanya sanga cucu bercerita bahwa kemaluannya sakit setelah dipegang-pegang oleh Widodo. Kemuning segera membawa cucunya ke puskesma, hasil pemeriksaan dokter diketahui kemaluan sang cucu bengkak akibat benda tumpul. maka Kemuningpun segera lapor ke aparat desa Gunung pring. Warga yang mendengar informasi ini segera mencari Widodo, dan beramai-ramai menghajarnya. untung pelaku segera diselamatkan Polisi yang segera datang.
Dihadapan polisi widodo mengaku, sebelum mencabuli balita itu seberanya dia sudah melakukan hubungan suami istri dengan seorang penjual jagung dengan bayaran 25.000. "saya masih pengin lagi tapi sudah tidak punya uang, waktu lihat korban jadi nafsu" ujarnya terus terang. (Jogja Express 29 maret 2010)

Monday, March 29, 2010

Patah Hati, Pemuda Potong Alat Kelamin Sampai Putus

- Amd (19), pemuda yang diduga putus cinta ini nekat memotong alat kelaminnya sampai putus, sehingga harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Saat dikonfirmasi wartawan, Senin, Direktur RSUD Cilacap, Sugeng Budi Susanto, membenarkan adanya seorang pemuda yang kini masih dalam perawatan pihaknya di Ruang Bougenvile, setelah memotong alat kelaminnya sendiri. “Kami kini berupaya menyembuhkan luka yang diderita pemuda tersebut,” katanya, Senin (29/3/2010).

Menurutnya, jika tidak segera ditangani, maka luka yang diderita anak baru gede (ABG) itu bisa berakibat fatal. Namun demikian, Budi tidak bersedia menjelaskan kronologis dari suatu kejadian yang tegolong nekat itu. Ia juga menolak menyebutkan identitas korban dengan alasan harus menegakkan kode etik kedokteran.

Budi mengatakan, kondisi pemuda tersebut saat ini masih stres berat, sehingga tidak dimungkinkan untuk ditemui wartawan. Kendati demikian, dia sempat mempersilakan wartawan dengan didampingi petugas RSUD untuk melakukan mediasi dengan keluarga korban. “Kami tidak menghalang-halangi, silakan teman-teman lakukan pendekatan dengan keluarganya. Siapa tahu yang bersangkutan bersedia diwawancarai,” katanya.

Sementara itu, keluarga korban saat ditemui wartawan tetap enggan dikonfirmasi mengenai kronologis peristiwa yang dialami Amd. Informasi yang dihimpun, Amd yang berasal dari Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, nekat memotong alat kelaminnya pada Kamis (25/3/2010) setelah mendapat kabar bahwa kekasih hatinya telah menikah dengan orang lain. Keluarga yang mengetahui kenekatan Amd berupaya memberi pertolongan. Akan tetapi, potongan alat kelamin Amd justru terjebur sumur, dan hingga kini belum ditemukan http://www.surya.co.id/2010/03/29/patah-hati-pemuda-potong-alat-kelamin-sampai-putus.html

Mari memanjat tebing di Siung


Pantai Siung, sebuah pantai dengan tebing karang di daerah Gunungkidul memiliki keindahan lama dengan panorama yang masih perawan. Perjalanan menuju ke sana ditempuh sekitar satu jam dari pusat Kota Wonosari, ibukota Kabupaten Gunungkidul. Pesona pantai ini pernah ditulis di rubrik wisata ini.

Dan kali ini Anda bisa mengetahui mengapa Pantai Siung menjadi ‘surga’ bagi pemanjat tebing. Banyak orang menyamakan Pantai Siung dengan Pantai Phuket di Thailand, karena keduanya merupakan pantai yang sangat mempesona. Hamparan pasir putih berbalut tebing karang, dan binatang laut yang ada di pinggiran pantai membuat kawasan ini semakin menakjubkan.

Dari sisi sebelah barat, kawasan pantai yang memiliki daya tarik pada gugusan karang-karang raksasa ini merupakan salah satu target incaran pencinta wisata minat khusus panjat tebing. Para climber yang datang dari sejumlah kota di Indonesia, mengakui pantai ini ‘surga’ bagi mereka. Hal tersebut agaknya tidak terlalu berlebihan. Pantai ini mememiliki gugusan karang besar yang sangat menarik untuk digunakan sebagai ajang pemacu adrenalin.

Untuk mempermudah penamaan gugusan karang atau tebing, jalur pemanjatan yang sudah disertifi kasi, biasanya disebut dengan ‘blok pemanjatan’. Istilah blok ini hanya untuk mempermudah mangklasifikasi jalur-jalur pemanjatan, sehingga tiap-tiap tebing panjat memiliki blok jalur pemanjatan. Pada setiap blok yang sudah dibuat atau dipasangi bolt hanger atau alat khusus yang berguna sebagai pengaman saat melakukan pemanjatan.

Sampai saat ini, blok yang tercatat dan terdokumentasi pada kawasan Pantai Siung ada sebelas buah, yang terdiri dari Blok A hingga Blok K. Masing-masing blok memiliki ketinggian beragam, mulai dari lima hingga 30 meter. Dua jalur Berdasar buku panduan pemanjatan di kawasan Siung, jalur rata-rata setiap blok memiliki lebih dari dua jalur pemanjatan. Masing-masing jalur memiliki tingkat kesulitan yang beragam pula dari grade 5/7 hingga 5/11.

Setiap pengunjung yang mencoba memanjat di Pantai Siung, sudah pasti akan pulang dengan membawa kepuasan luar biasa. Ada beberapa jalur yang sangat familiar di telinga para pemanjat yang datang ke pantai ini. Pada Blok A terdapat Jalur Pemanjatan Welcome, dengan panjang lintasan sekitar sepuluh meter dan memiliki lima bolt hanger yang sudah terpasang.

Jalur ini dinamai ‘welcome’ sesuai dengan lokasinya yang berada di pintu masuk kawasan tembung panjat Siung. Jalur pemanjatan yang memiliki tingkat kesulitan pada grade 5/10, konon dibuat dibuat seorang pemanjat asal Jepang. Apabila sampai pada puncak bukit, dari masing-masing jalur pemanjatan maka akan melihat pemandangan pasir putih dan birunya Laut Selatan, serta suara gemuruh deburan ombak yang menghantam karang.

Di area lapang sebelah barat blok A, terdapat saung yang biasa digunakan untuk berteduh dan beristirahat. Letaknya di tengah-tengah antara Blok D, Blok E, dan Blok F. Sajian pemandangan laut biru, dihiasi dengan gagahnya karang-karang besar dapat membius para pengunjung yang datang ke tempat ini. Sangat cocok untuk tempat bersantai sambil mendengar deburan ombak menghantam karang.

Merupakan tempat yang nyaman untuk berteduh dan melepas lelah. Dari sekian jalur yang ada, lokasi pemanjatan yang paling menantang ada di sebelah barat. Jalur Kuda Laut dengan panjang lintasan sekitar 30 meter. Jalur yang sudah terpasang sembilan bolt hanger ini memiliki tingkat kesulitan pada grade 5/11, dan salah satu jalur yang menantang untuk diselesaikan. http://www.harianjogja.com/web2/beritas/detailberita/13401/mari-memanjat-tebing-di-siungview.html

Kristian Digby Mati Karena Permainan Seks autoerotic asphyxiation.

Beberapa orang tertentu mendapat kepuasan layaknya orgasme dengan mencekik lehernya sendiri. Hal serupa dilakukan Kristian Digby, presenter terkenal BBC yang ditemukan tewas di London pada 1 Maret 2010 setelah melakukan permainan seks autoerotic asphyxiation. Permainan seks autoerotic asphyxiation atau melakukan masturbasi sambil mencekik diri sendiri (masturbatory self-strangulation) adalah salah satu permainan seks yang banyak dilakukan orang.

Apa itu autoerotic asphyxiation dan mengapa sangat berbahaya?

Autoerotic asphyxiation (AEA) adalah praktik seksual ketika seseorang melakukan masturbasi dengan mencekik diri sendiri. Hal ini dianggap menyenangkan karena terjadi pengurangan aliran darah ke otak dan adanya pelepasan endorphines.

Orang menjadi gembira karena menjadi pengalaman seksual yang hebat dan orgasme menjadi lebih intens. Bagi kebanyakan orang, AEA secara bertahap menjadi satu-satunya cara yang mana mereka dapat mencapai orgasme.

Dalam kebanyakan kasus, orang mencekik diri mereka sendiri dengan menggunakan pengikat tali, membuat jerat atau simpul di sekeliling leher. Kebanyakan orang memiliki cara aman atau metode penyelamatan. Dalam banyak kasus permainan itu sering berakibat fatal walaupun orang-orang itu punya mekanisme keselamatan, tetapi hal itu gagal.

AEA adalah praktik yang sangat berbahaya dan mengakibatkan beberapa kematian setiap tahun, tapi tidak dikaitkan dengan praktik bunuh diri. Orang-orang yang mempraktikkan AEA mati secara tidak sengaja, biasanya karena mereka kehilangan kesadaran selama sesak napas parsial dan akibatnya kehilangan kontrol saat melakukan pencekikan.

Hal ini menjadi sangat berbahaya jika orang menggabungkan pencekikan diri dengan memperbudak diri (self-bondage). Mereka yang melakukan praktik AEA biasanya adalah pencari sensasi impulsif (tiba-tiba) yang memiliki fantasi kematian, yang berlawanan dari kematian yang disengaja (bunuh diri).

AEA biasanya sering dilakukan oleh remaja atau pria dewasa muda. Praktik ini telah merenggut nyawa banyak orang-orang terkenal, seperti penyanyi Michael Hutchence dan politisi Konservatif Inggris Stephen Milligan dan mungkin juga aktor David Carradine.

Sulit untuk mengidentifikasi orang-orang yang mempraktikkan AEA. Mereka sering terlihat bahagia, rata-rata seperti orang umumnya dan memiliki hubungan baik yang terjalin dengan keluarga dan teman-teman.

Seperti dilansir dari health24, Senin (29/3/2010), seseorang yang terlibat dalam kegiatan AEA akan menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
  1. Terdapat tanda yang tidak dapat dijelaskan di sekitar leher
  2. Mata merah
  3. Sering menggunakan tali, kaos, atau kantong plastik sebagai media pengikat
  4. Disorientasi
http://health.detik.com/read/2010/03/29/180329/1328045/763/mati-karena-permainan-seks?993306755

Davina "Ngaku" Rp 1 Miliar untuk Kasasi Yusuf

Davina Wijaya alias Angel (32), tersangka kasus industri rumahan ekstasi di Perumahan Graha Raya, Bintaro, Tangerang Selatan, mengaku membuat ekstasi untuk membayar suap Rp 1 miliar di tingkat kasasi kasus mantan suaminya, terpidana narkoba Mohammad Yusuf. "Dia (Yusuf alias Kebot) yang mendesak saya membuat ekstasi. Dia butuh satu miliar untuk keperluan kasasi kasusnya," kata Davina kepada wartawan di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Minggu (28/3/2010).

Yusuf adalah mantan suami Davina. Dari pernikahan mereka, lahir dua anak. Setelah itu, Davina bercerai dan menikah dengan tersangka Yudi. Pasangan ini dikaruniai seorang anak. Yusuf adalah terpidana kasus ekstasi pada 2007. Dia divonis hukuman penjara 13 tahun. Kasus ini menyeret jaksa Ester Thanak yang menggelapkan barang bukti 400 butir ekstasi.

Davina mengaku, dari penjara, Yusuf berulang kali menelepon Davina. Dia memaksa Davina membuat ekstasi untuk membiayai kasasi kasus Yusuf. "Dia memaksa saya memproduksi ekstasi selama tiga bulan untuk menghasilkan Rp 1 miliar. Setelah itu, boleh berhenti," ujarnya.

Davina lalu menuruti kehendak mantan suaminya karena takut. "Awalnya, saya menolak, tapi karena terus dipaksa dan dibentak-bentak, saya akhirnya menurut," ucap Davina. Dia mengaku gemetar setiap mendengar bentakan Yusuf dari balik telepon.

Mengendalikan bisnis

Menurut Kepala Subdirektorat Psikotropika BNN Komisaris Besar Siswandi, di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, Yusuf memiliki satu telepon seluler dengan sembilan sim card.

Bermodal telepon seluler ini, Yusuf mengendalikan bisnis ekstasinya. Dia menerima pesanan ekstasi, lalu memerintahkan Davina, Yudi, dan tersangka Nurhayati, kakak kandungnya, membuat ekstasi.

Setelah ekstasi siap, Davina membawa barang haram tersebut dan bertemu dengan kurir bernama Alex di salah satu mal. Bungkusan ekstasi dititipkan oleh Davina di tempat penyimpanan di mal, kemudian diambil kurir. "Pertemuan ini diatur Yusuf," kata Siswandi. Menurut dia, Alex memasarkan ekstasi ke Jakarta dan Bogor. "Alex mengedarkan ekstasi dengan cara yang sama, yaitu bertemu calon pembeli di mal," katanya.


Tiga bulan belajar

Davina mengatakan, membutuhkan waktu tiga bulan untuk belajar membuat ekstasi. Yang mendatangkan peralatan pembuat ekstasi dan semua bahan pembuat ekstasi adalah Yusuf lewat paket yang diantar ke rumah. "Awalnya, saya gagal terus membuat ekstasi. Hasilnya saya buang ke Kali Serpong. Baru setelah tiga bulan, saya berhasil membuat ekstasi kualitas bagus. Saya baru memproduksi kualitas bagus itu sejak Lebaran tahun lalu," kata Davina.

Dia mengaku tidak tahu tentang peredaran ekstasi buatannya. Davina hanya membuat ekstasi. Jumlahnya bisa ratusan atau ribuan butir, bergantung pada perintah Yusuf. Menurut Siswandi, komplotan ini menghasilkan 30.000 butir ekstasi per minggu.

Nurhayati dan Yudi mengaku membantu Davina membuat ekstasi karena kasihan melihat Davina tertekan. Menurut Siswandi, Nurhayati adalah kakak kandung Yusuf. Ia janda, ibu seorang anak, dan nenek seorang cucu. "Saat ketiganya membuat ekstasi, tiga anak Davina, seorang anak, dan seorang cucu Nurhayati, masuk kamar masing-masing dan ditunggu perawat," ungkap Siswandi.

Namun, pengakuan Davina diragukan Siswandi. Paling tidak, ada dua hal yang patut diragukan, yaitu pengakuan Davina bahwa dia ditekan dan diancam Yusuf agar membuat ekstasi dan pengakuan Davina yang mulai memproduksi ekstasi seusai Lebaran tahun lalu.

Pada Jumat malam, polisi menggerebek rumah di Jalan Cendana Loka Blok P1/31, Perumahan Graya Raya, Bintaro, Tangerang Selatan. Polisi menangkap Davina, Nurhayati, Yudi, dan tiga tersangka lainya. Para tersangka bisa dijerat dengan Pasal 112, 114, dan 115 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup atau tewas di depan regu tembak.
http://megapolitan.kompas.com/read/2010/03/29/08275957/Davina..quot.Ngaku.quot..Rp.1.Miliar.untuk.Kasasi.Yusuf

Pria Tak Suka Nonton Porno, Mustahil!

Mencari pria yang tidak pernah mengenal dan menonton pornografi pada zaman yang serba modern ini tampaknya semakin sulit. Hal itu setidaknya telah dibuktikan oleh para ilmuwan di Montreal, Kanada.

Para ahli di Universitas Montreal, belum lama ini, mencari pria yang belum pernah mengenal dan menikmati film atau gambar-gambar porno. Namun, upaya pencarian mereka tak kunjung membuahkan hasil. Rencananya, para ilmuwan ini akan menggelar riset membandingkan pandangan pria pada usia 20-an yang belum pernah mengenal pornografi dengan pria yang biasa menikmati pornografi.

Proyek penelitian ini pun akhirnya gagal pada tahap awal karena para peneliti tidak kunjung menemukan satu pria pun yang tidak pernah menggunakan pornografi. "Kami mengawali riset dengan mencari pria berusia 20-an yang tidak pernah menikmati pornografi. Tetapi, kami tidak bisa menemukan satu pun," ujar Profesor Simon Louis Lajeunesse.

Walaupun gagal mencapai tujuan awal penelitian, tim yang dipimpin Prof Lajeunesse tetap melakukan riset. Mereka pun meneliti kebiasaan para pria muda dalam menggunakan pornografi. Prof Lajeunesse melakukan wawancara dengan 20 mahasiswa pria heteroseksual yang biasa menikmati pornografi.

Riset menunjukkan, mereka rata-rata mulai menonton pornografi pada usia 10 tahun. Sekitar 90 persen menikmatinya melalui internet, sedangkan 10 persen lainnya berasal dari toko penjual film.

Pria yang masih bujangan menyaksikan film atau gambar porno rata-rata 40 menit, tiga kali dalam seminggu. Sedangkan yang sudah berpacaran menikmatinya 1,7 kali dalam sepekan selama sekitar 20 menit.

Riset juga menemukan, pria hanya menonton materi pornografi yang cocok dengan selera dan citra seksualnya. Mereka juga menghindari materi yang dianggap menjijikkan atau bersifat ofensif.

Prof Lajeunesse menyatakan, dari penelitian kecil ini dapat dilihat bahwa pornografi tidak memberikan efek negarif pada seksualitas. "Tidak ada subyek yang memiliki patologis seksual. Faktanya, pratik seksual mereka cukup konvensional. Pornografi tidak mengubah persepsi tentang wanita atau suatu hubungan di mana mereka menginginkan semuanya sedapat mungkin lebih harmonis dan memuaskan," ungkapnya.

http://kesehatan.kompas.com/read/2010/03/29/09464175/Pria.Tak.Suka.Nonton.Porno..Mustahil

Museum Koruptor Chengdu

Seorang warga China berencana membuka sebuah museum korupsi di Chengdu. Fan Jianchuan, penggagas museum itu, akan meminta masyarakat untuk menominasikan 100 pejabat paling korup abad ini.

Menurut kantor berita Xinhua, Fan yang juga mengelola sebuah museum pribadi, telah mengumpulkan sejumlah benda untuk museum yang akan diberinya nama Museum Pengkhianat’ Ide pendirian museum itu didapat dari masukan pengguna internet. “Mulai sekarang museum itu akan menerima nama-nama dari publik. Masyarakat juga yang akan memilih melalui situs museum,” jelas Fan.

Yang menjadi kekhawatiran utama Fan adalah perhatian masyarakat hingga mereka bakal menghujaninya dengan berbagai saran. “Tentu saja tempatnya terbatas, karena kami juga harus mempertimbangkan tingkat korupsinya,” imbuh Fan.

Fan menyelipkan kriteria untuk menentukan 100 orang paling korup. Antara lain, posisi yang bersangkutan, jumlah yang dikorupsi, caranya ‘mencuri’ uang negara itu, serta situasi dan dampak perbuatannya.

Ia mengatakan, akan meminta dukungan dari Komisi Disiplin Partai Komunis China. Dengan demikian, museum tersebut bisa menjadi pusat pembelajaran tentang gerakan antikorupsi di negeri itu Usulan unik lain yang diajukan Fan adalah penyelenggaraan tur Museum Pengkhianat itu untuk para narapidana.

Hingga kini belum ada kepastian kapan museum itu dibuka untuk umum. Museum Pengkhianat itu menjadi bagian sebuah kompleks museum tentang Revolusi Komunis dan perang China melawan Jepang pada Perang Dunia II

http://www.surya.co.id/2010/03/29/museum-koruptor.html

Mengaku Wartawan, Peras Ortu ‘Artis’ Porno

Jangan cepat percaya jika didatangi orang yang mengaku wartawan. Karena jangan jangan dia wartawan gadungan yang niatnya memeras. Seperti yang terjadi pada orangtua ‘artis’ video porno ini. Pemerasan ini menimpa orangtua siswa yang anaknya memerankan video porno SMP 26 yang sempat menghebohkan itu.

Dengan berbekal kartu identitas wartawan yang dibuat di Jl Embong Malang, dan sebuah tabloid yang tidak pernah ditemukan di kios koran, Arnes Yanisda Poetiray alias Ambon, 36, berani mengaku wartawan.

Namun, warga Manukan Madya itu diseret ke Pengadilan Negeri Surabaya karena ulahnya. Awal pekan ini, jaksa akan melanjutkan membacakan dakwaan yang tertunda sejak Jumat (26/3). Dijelaskan Jaksa Atip, Arnes memeras KS, warga Jl Raya Beringin Indah Surabaya. Niat jahat ini bermula dari beredarnya film porno yang melibatkan anak KS. Arnes menduga, KS keder ketika digertak Arnes dengan mengancam akan menulis aib keluarga KS.

Ternyata benar juga, KS panik ketika diancam akan ditulis. Arnes bahkan memanggil KS berkali kali dengan menawarkan damai agar tidak ditulis. “KS sebagai saksi pelapor diperas Arnes agar menyedikan uang Rp 60 juta,” kata Atip. Jika tidak, Arnez sesumbar akan mengerahkan wartawan se-Surabaya untuk membuka aib keluarga KS.

Kata Atip, niat memeras itu sebenarnya sudah direncanakan sejak pertama melihat video porno yang diperankan anak SMP. Dia mencari alamat pelaku. Dengan alasan tugas jurnalistik, dia menanyakan alamat sang pemeran kepada rekannya, Ramud. Tetapi, Ramud tidak tahu dan mengenalkan Arnes ke Ferry Sakti Lubis, anggota Satpol PP.“Karena saya percaya dia berniat wawancara, saya kenalkan ke orangtua anak itu,” kata Ferry. Beberapa hari kemudian, Ferry menghubungi Arnes menyatakan bahwa KS bersedia bertemu di rumah makan bebek di Manukan.

Saat bertemu KS, Arnes menyodorkan VCD yang dalihnya sudah ditawar Rp 25 juta oleh salah satu televisi swasta. Jika Koko berani memberi 50 juta akan dibatalkan tawaran televisi swasta itu.“Uang tunai Rp 10 juta lainnya untuk wartawan lain, kalau tidak ingin tersebar di media, jadi totalnya Rp 60 juta,” ancam Arnes seperti yang ditirukan KS ke penyidik.

Pertemuan gagal, karena KS keberatan. Namun, Arnes tetap menekan dengan terus-menerus menghubungi KS. Sampai akhirnya KS menyanggupi bertemu di rumah makan Jl HR Muhammad Surabaya. Dia kemudian memberi Rp 2 juta, sisanya akan diberikan dalam bentuk bilyet giro dengan jangka waktu 2 minggu. Namun, saat itulah, polisi yang sudah dihubungi KS langsung membekuknya, setelah Arnez keluar rumah makan.

Sementara itu, Arnez mengatakan dirinya tidak memeras seperti yang didakwakan. “Itu salah. Siapa bilang memeras,” katanya. Dia berkilah diberi uang KS dan diterimanya tanpa ada tekanan. Sementara semua dakwaan jaksa itu katanya bohong karena berasal dari satu pihak saja.
http://www.surya.co.id/2010/03/29/gaet-ortu-artis-porno.html

Pk Kadus Main Selingkuh di Tanggul Sungai

SKN, 43, Kepala Dusun (Kasun) Ngumpak, Desa Ngrandulor, Kecamatan Peterongan, Jombang, dituding menghamili Um, 34, perempuan asal Dusun Kandangsapi, Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben, yang ditinggal suaminya bekerja di Malaysia. Karena hubungan ini, Um terancam dicerai suaminya.

Kabar kehamilan Um ini, mencuat sekitar sebulan lalu. Namun baru pada akhir pekan lalu, semakin santer setelah Sartono, 47, suami Um pulang dari Malaysia membawa masalah tersebut ke Balai Desa Kedungbetik.

Di balai desa inilah, Um yang ibu seorang anak mengaku selingkuh dengan SKN. Karena pengakuan Um itulah akhirnya Sartono akan segera menceraikan Um yang telah dinikahi belasan tahun lalu.

Sartono mengaku tidak akan membawa masalah tersebut ke polisi. Alasannya, ia tak ingin masalah yang dinilai sebagai aib itu berkepanjangan. “Setelah perceraian beres aya akan segera kembali ke Malaysia,“ ujar Sartono, Minggu (28/3).

SKN ketika dikonfirmasi membantah keras tudingan dirinya menghamili Um. Namun ia mengaku tiga kali berhubungan badan dengan Um, yang terakhir dilakukan di tanggul sungai desa setempat sekitar November tahun lalu.

Selain menolak Um hamil akibat perbuatanya, SKN mengatakan ia bersebadan dengan Um karena membayar. Kades Ngrandulor, Retno Banowati, mengatakan sudah memanggil SKN. Namun, ia menolak memberikan keterangan secara rinci.

http://www.surya.co.id/2010/03/29/kasun-main-selingkuh.html

Sunday, March 28, 2010

Digerogoti Diabetes, Jadi Tengkorak Hidup

Kondisi fisik Wawan Andriyanto, 27, sungguh memprihatinkan. Tubuhnya hanya tinggal kulit dan tulang. Daging yang menempel di tulangnya, terus digerogoti penyakit yang sudah empat tahun diidapnya.

Pria beranak satu yang tinggal di RT 03/RW 03 Jalan Flamboyan (dulu Jalan Armada), Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo ini, kini tidak bisa ke mana-mana dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tergolek lemas di ranjangnya.

Kasiati, 59, ibu Wawan mengaku, keluarga telah berupaya untuk mengobatinya. Namun, tak kunjung sembuh. Perempuan yang setia menunggu anaknya ini hanya bisa pasrah menghadapi cobaan.

Di rumah berukuran 9 X 6 meter, dan hanya berkamar satu ini, ibu yang sudah lama ditinggal suaminya meninggal ini menuturkan, Wawan didiagnosis menderita penyakit gula kering dan ginjal. “Sudah hampir empat bulan ini, diarenya tidak sembuh-sembuh,” ucap Kasiati yang mengaku telah tiga kali anaknya keluar masuk rumah sakit.

Awal petaka yang menimpa pria yang sebelumnya membuka servis elektronik itu, sekitar tahun 2007, jempol kedua kaki Wawan bengkak yang dibarengi dengan demam serta keluar semacam cairan dari pori-porinya. Setelah dioperasi di RSUD dr Muhammad Saleh, sembuh. Namun, setahun kemudian kam­buh lagi. Sejak saat itu, berat badannya terus menurun.

Setelah dirawat jalan di Puskesmas Ketapang, diketahui Wawan sakit diabetes. “Katanya ginjalnya juga,” tambah Kasiati. Terakhir pada 24 Maret 2010, dia kembali dibawa ke rumah sakit. Tetapi, tidak mau rawat inap karena keluarga tak punya biaya.

Istrinya, Farida, 23, dan anaknya Cindi Claudia, 4, tinggal di Desa Pesawahan, Kecamatan Tiris. Di sana Farida bekerja membordir ikut orang. Satu-satunya tumpuan keluarga ini hanyalah Puji Yulianto, 32, kakak Wawan yang bekerja sebagai penjaga malam.

http://www.surya.co.id/2010/03/28/digerogoti-diabetes-jadi-tengkorak-hidup.html

Berharap Lulus UN, Pensil Siswa Dibawa ke Paranormal

Ratusan siswa MTS serta MI Kyai Haji Hasyim Asya'ri Pandawangi, Kota Malang menggelar istiqozah dan salat hajat, untuk menghadapi UN pekan depan. Selesai berdoa bersama, seluruh siswa kemudian diminta mengumpulkan alat tulis untuk dibawa ke paranormal. "Kita melakukan ritual kodrat dan batin. Untuk ritual kodrat dengan belajar. Sedangkan ritual batin kita mengajak siswa berziarah ke makam sesepuh dan membawa alat tulis ke kyai untuk dimintakan doa," kata Afandi, Kepala Sekolah MTS Hasyim Asya'ri Pandawangi Malang kepada wartawan usai menggelar istiqozah dan solat hajat di Masjid Jami Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Kamis (25/3/2010). Afandi, mengaku membawa alat tulis kepada orang ngerti atau paranormal untuk membantu para siswa dalam menghadapi UN. "Ini sebagai upaya kami agar para siswa dapat lulus semua," tegasnya.

Semua alat tulis milik para siswa yang dikumpulkan para guru langsung dibawa menuju Pulau Madura. Di pulau garam tersebut, para guru meminta bantuan paranormal agar memberi doa pada seluruh pensil milik siswa. "Alat tulis atau pensil kami bawa ke Madura. Nantinya kami juga membawa pulang air yang sudah didoakan untuk diminumkan kepada para siswa," ujarnya. Dalam istiqozah tersebut para siswa juga didampingi para orang tua serta guru. Dengan khusuk, mereka memanjatkan doa untuk kelancaran menghadapi UN. http://surabaya.detik.com/read/2010/03/25/185202/1325591/475/berharap-lulus-un-pensil-siswa-dibawa-ke-paranormal

Warga Sebut Imbar Sebagai Kyai Karbitan

Meski berstatus sebagai kyai, tapi pendiri Ponpes Nurul HIdayah M. Shodiqin alias Imbar Mulyono tidak pernah terlihat mengaji. Imbar juga tidak pernah terlihat memberikan ceramah seperti lazimnya yang dilakukan oleh ulama lain. "Imbar itu kyai karbitan. Karena dia mendirikan pondok aja, makanya disebut kyai. Padahal nggak bisa apa-apa," ujar salah satu warga, Hartati, kepada detiksurabaya.com, di Jalan Gadel Timur I, Kamis (25/3/2010).

Komentar Hartati beralasan, sebab banyak yang mengatakan Imbar sangat jarang datang ke acara keagamaan yang digelar di masjid kelurahan. Imbar juga dikenal warga sebagai orang yang acuh. Meski memiliki Ponpes Nurul Hidayah di Gadel Timur, tapi sama sekali tidak pernah bergaul dengan masyarakat sekitar. Imbar lebih sering menghabiskan waktunya di rumahnya di Jalan Balongsari Praja. "Yang ngurusi pondok dan ngajar ngaji ya anak buahnya, dia nggak pernah ngurusi yang satu itu," ujar Yoyok, warga lain.

Mungkin untuk kontribusi ponpes, Imbar hanya mengurusi dana saja. Tetapi untuk mencari dana pun Imbar sering memanfaatkan anak para warga yang masih kecil di kawasan sekitar ponpes. Jika ada acara semisal santunan anak yatim, selain mengajak santrinya, Imbar juga sering mengajak anak para warga yang masih kecil untuk datang ke acara itu menggunakan mobil sewaan.

Di acara itu, anak para warga diaku oleh Imbar sebagai anak yatim binaannya. Selain mendapat kucuran dana sumbangan, para bocah tersebut saat pulang juga mendapat amplop berisi uang dan bingkisan. Tetapi amplop itu langsung diambil dan uang Rp 50-Rp100 ribu di dalamnya diganti dengan uang Rp 5-Rp 10 ribu.

Sebelumnya, ratusan warga menggeruduk Ponpes Nurul Hidayah, Selasa (23/3/2010) malam. Mereka kesal dengan ulah dan perilaku pendiri ponpes, M. Shodiqin alias Imbar Mulyono yang berbuat cabul terhadap santri-santrinya. Polisi terus mendalami kasus pencabulan yang dilakukan pendiri Ponpes Nurul Hidayah M. Shodiqin alias Imbar Mulyono. Polisi terus mencari korban lain selain Wulan (11), bukan nama sebenarnya, yang sudah terbukti dicabuli pria asli Purworejo tersebut.

Imbar sendiri sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan laporan dan pengakuan dari Wulan. Imbar ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 82 UU Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

sumber:
http://surabaya.detik.com/read/2010/03/25/103934/1325003/466/polisi-buru-korban-lain-kebejatan-imbar

http://surabaya.detik.com/read/2010/03/25/095630/1324962/466/warga-sebut-imbar-sebagai-kyai-karbitan

Video Porno 'Memory Sumber Podang' dibintangi siswi SMP, Gegerkan Kediri

Dunia pendidikan di Kota dan Kabupaten Kediri kembali tercoreng. Beredar video porno pelajar yang diduga masih duduk setingkat SMP. Informasi yang digali detiksurabaya.com menyebutkan, video berjudul 'Memory Sumber Podang' dan berdurasi 6 menit 20 detik. Video dengan file berbentuk 3GP tersebut mulai ramai dibicarakan di Kota Kediri sejak Jumat (26/3/2010).

Pemeran video porno tersebut diduga merupakan pasangan muda-mudi yang masih duduk di bangku SMP, karena sang wanita tampak mengenakan pakaian bawahan warna biru dongker khas SMP. Meski begitu tidak diketahui secara pasti asal muasal sekolahnya. Karena pada seragam atasan tidak tampak lokasi yang terlihat jelas. Sementara pemeran pria tampak mengenakan celana pendek ala boxer, tanpa mengenakan pakaian atasan.

Dalam aksinya, kedua pemeran video porno bisa dikatakan nekat karena melakukan aksi di semak belukar di kawasan hutan sekitar Sumber Podang. Sumber Podang adalah salah satu objek wisata sumber air yang berlokasi di lerang Gunung Wilis. Tepatnya di Desa Joho, Kecamatan Semen. Tempat yang sebelumnya ramai dikunjungi ini saat ini sepi. Hanya beberapa pelajar yang biasanya memanfaatkan untuk berpacaran. Beberapa sekolah juga masih ada yang memanfaatkannya untuk kegiatan pramuka atau kemah. Diduga, setting atau latar video porno itu berada di kerimbunan pepohonan, tidak jauh dari aliran sungai. Kemungkinan, rekaman ini diambil secara sembunyi-sembunyi. Diduga menggunakan fasilitas HP. Setidaknya dari resolusi gambarnya yang rendah

Siswi ini masih lengkap mengenakan seragam biru putih. Terdapat dua gaya. Sang gadis dipangku pasangannya dan sebaliknya. Yang laki-laki lebih dulu melepas kaus hitam bergambar tengkorak. Sesekali, laki-laki ini memegangi rambut ABG yang kurang dari sebahu dengan tali ikat rambut. Aksi hubungan intim yang dipertontonkan tidak menunjukkan kecanggungan. Dengan berbagai gaya ditunjukkan, mulai dari berpangkuan hingga oral seks. "

Secara terpisah Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Aryawibawa Anggakusuma saat dikonfirmasi mengenai peredaran video porno tersebut mengaku belum mendapatkan laporan. Bahkan dengan nada bercanda, dia ingin membuktikan kebenarannya dengan meminta agar dikirimi video porno tersebut. "Kalau nggak bisa bluetooth ya MMS. Beneran, saya belum dapat kabarnya dan kirim dulu biar saya bisa buktikan," ujar Aryawibawa melalui telepon selulernya.

Meski begitu pihaknya akan segera menyelidiki kebenaran atas peredaran video porno tersebut dan secepatnya melakukan pembuktian dan mengungkap pemeran, pelaku perekam dan pengedarnya.

http://surabaya.detik.com/read/2010/03/26/165121/1326302/475/video-porno-memory-sumber-podang-gegerkan-kediri
http://www.surya.co.id/2010/03/27/siswi-smp-di-kediri-bintangi-video-porno.html

Selamat Datang di Desa Gigolo

Dengan langkah pasti, seorang anak muda memasuki kamar hotel. Usianya kurang dari 20 tahun, namun profesinya cukup mencengangkan, pelaku seks komersial pria alias gigolo. Kesulitan ekonomi selalu menjadi alasan suburnya ladang kerja para gigolo muda tersebut.

Lantaran penasaran, penelusuran menuju daerah asal para gigolo muda pun dimulai. Dua desa kecil di kawasan Boyolali, Jawa Tengah, menjadi tujuannya. Di Desa Cabean, penduduknya beraktivitas layaknya penduduk desa kebanyakan. Warga bergotong-royong membuat keranjang ayam.

Siapa sangka. Begitu senja turun, para pembuat keranjang ayam menjelma menjadi "kucing" alias gigolo. Rata-rata pemuda "desa kucing" merupakan pelajar putus sekolah. Melalui mucikari atau bekerja seorang diri, mereka menjajakan diri di pinggiran jalan. Targetnya, tante girang dan om senang. Terdapat juga salon yang beralih fungsi sebagai tempat mempermak para gigolo.

Warga dan perangkat desa sepertinya tidak mengetahui aktivitas rahasia sejumlah pemuda desa. Terlepas dari itu semua, para pemuda desa pastinya merasa sayang meninggalkan profesinya. Menurut salah seorang pemuda berusia 18 tahun, ia dibayar ratusan ribu rupiah untuk melayani om atau tante yang butuh pijat ekstra. Maksudnya tentu saja pelayanan seks.

Desa lainnya yang menampung para gigolo muda adalah Desa Bakalan. Letaknya di antara Boyolali dan Salatiga. Dengan kamera tersembunyi, tim Sigi memasuki rumah seorang warga yang diduga sebagai kediaman makelar gigolo muda. Rumah itu dikenal sebagai agency model salon. Tak butuh lama bagi seorang makelar menyiapkan "kucing" belianya. Jika harga disepakati, transaksi ditutup dengan hubungan seks di hotel atau lokasi pilihan pelanggan.

"Terus gimana" tanya seorang pelanggan. "Ya maksudnya mesti ngajarin kalo dipegang-pegang...biasa. Tapi kalo main kan belum terlalu tahu," sahut si makelar. Inilah sepenggal percakapan yang direkam tim Sigi dalam traksaksi gigolo di sebuah warung.

Selanjutnya, anak muda desa dibawa ke Semarang. Terdapat sebuah tempat yang kerap disebut-sebut sebagai persinggahan para gigolo, yaitu daerah Pos Ponjolo. Melalui makelar juga para gigolo dikenalkan dengan nuansa kota seperti mal dan pusat perbelanjaan lainnya.

Terbukti, banyaknya remaja lelaki desa yang ingin mencoba dunia esek-esek tidak lepas dari peran makelar yang mendatangi desa mereka. Namun ada juga gigolo yang berani mempromosikan diri sendiri dengan mengirim kode tertentu pada calon pelanggan. Para gigolo ini biasa nongkrong di taman atau kafe. Bahkan, tak sedikit gigolo remaja yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mencari pelanggan.

Kisah sepak terjang seorang pemuda menjadi gigolo pernah diangkat ke layar lebar oleh sutradara Dimas Djayadiningrat. Dalam film berjudul Quickie Express yang dirilis pada 2007, Tora Sudiro memerankan pemuda gigolo yang ingin hidup enak. Gigolo, sulit diberantas bukan berarti harus dibiarkan begitu saja. Harus ada tindakan yang berarti untuk mengurangi jumlah para gigolo. Keberadaan mereka bisa menciptakan kondisi sosial yang kurang sehat di masyarakat.

sumber : Liputan6.com

Kisah Sopir Pengantar Mayat Menolong Korban Celaka Malah Ditangkap Polisi

Menjadi sopir mobil ambulans adalah tugas kemanusiaan yang berat. Nyawa seseorang yang sedang kritis berada di tangan mereka. Namun sayang, tugas mereka kurang dihargai pihak lain.
Endang, sopir mobil jenazah RS PMI Bogor, berbagi pengalamannya. Menurut Endang, sopir ambulans sangat bertanggung jawab dalam pekerjaannya. Mereka sadar betul tugas kemanusiaan yang diembannya. Dalam bekerja mereka tidak pandang bulu. Siapapun harus mereka tolong. Bahkan di saat mereka sedang bebas tugas. "Kalau kita tidak membantu, kita malu dengan logo palang merah di mobil kita. Kalau kita sedang pulang sehabis mengantar jenazah, lalu ada kecelakaan dengan korban luka atau tewas di tempat, kami langsung turun tangan," ujar Endang dalam perbincangan di RS PMI, Bogor, Kamis (25/3/2010). Sayangnya, beberapa kali mereka tidak mendapat pengalaman mengenakkan. Ibarat peribahasa, air susu dibalas air tuba. Niat menolong malah berbuah masalah untuk mereka.

Endang dan temannya Oman Abdurrahman mengisahkan, mereka pernah pulang dari mengantar jenazah ke Yogyakarta pada Agustus 2002. Di Bumiayu, Jawa Tengah, mereka berpapasan dengan truk semen yang oleng karena rem blong. Endang banting setir dan bisa menghindar. Ambulans hanya terserempet, sementara truk semen melaju terus ke arah kerumunan warga di pinggir jalan. Kecelakaan pun tidak terhindarkan. Truk menabrak warga lalu terguling di sebuah kebun. "Saya melihat paling tidak ada 3 orang yang terseret di kolong mobil. Sementara sopir dan keneknya juga luka-luka parah," tutur Endang.

Endang dan Oman langsung terpanggil menolong mereka. Ambulans yang rusak tidak mereka pikirkan lagi. Yang penting, para korban harus selamat. Tiga korban luka langsung dilarikan ke sebuah rumah sakit di Purwokerto. Namun saat hendak meninggalkan rumah sakit, mereka malah ditahan polisi. Mereka disangka bersalah dalam kecelakaan itu."Saya lupa mereka dari polisi mana. Yang saya ingat mereka adalah petugas Polsek setempat," ujar Oman sambil berusaha mengingat-ingat kejadian naas itu.

Oman dan Endang berusaha menjelaskan panjang lebar. Untung para saksi membela mereka. Oman dan Endang boleh pulang, namun ambulans mereka ditahan dengan alasan keperluan penyelidikan. Mereka pun pulang ke Bogor dengan kereta api dan ongkos sendiri.

Tiga hari kemudian, berbekal surat dari RS PMI Bogor, mereka ke Bumiayu untuk mengambil ambulans. Namun, masih ada masalah. Oknum polisi meminta uang pelicin dengan dalih biaya penitipan. "Mereka bahkan meledek, uang dari kami kurang banyak," ungkap Endang.

Pengalaman pahit juga dialami Ujang, juga sopir mobil jenazah RS PMI Bogor. Dia pada 1996, mengantar korban tewas karena kecelakaan kerja dalam proyek di pabrik Semen Cibinong. Korban diantar ke pelosok Sleman, Yogyakarta. Mobil jenazah tiba di rumah duka pukul 04.00 WIB dini hari. Keluarga korban langsung kaget dan histeris.

Namun apa yang terjadi? Mereka menyalahkan Ujang dan rekannya. Mereka tidak percaya korban tewas dalam kecelakaan kerja. Repotnya lagi, saat itu belum ada ponsel. Bahkan rumah korban pun belum dipasang telepon rumah. Surat dari RS PMI Bogor yang dibawa Ujang tidak digubris oleh keluarga korban. Ujang ditahan, tidak boleh pulang. "Akhirnya jam 09.00 WIB pagi, datang telegram dan juga pihak kontraktor. Baru deh mereka percaya. Saya baru boleh pulang ke Bogor," kata Ujang.

Pengalaman pahit ini ternyata dianggap hal yang lumrah oleh para sopir mobil jenazah. Belum lagi pengalaman mistis yang kadang mereka alami saat mengantar jenazah. Mereka sadar, menjadi petugas pelayanan masyarakat terkadang tidak selalu berbuah manis. Namun ada tanggung jawab kemanusiaan yang tinggi di balik itu. Niat mulia itulah yang mereka genggam dalam menjalankan tugas keseharian mereka, mengantar orang luka sampai orang meninggal.
http://www.detiknews.com/read/2010/03/26/161101/1326249/159/menolong-korban-celaka-malah-ditangkap-polisi

Kisah Sopir Pengantar Mayat Keranda Mayat Itu Tiba-tiba Bergoyang

Ridwan sendirian membelah malam dengan mobil ambulansnya. Dia harus mengantar jenazah korban kecelakaan dari Rumah Sakit PMI Bogor, menuju Jasinga, daerah perbatasan Bogor dan Banten. Sirine ambulansnya meraung sepanjang malam sampai tiba di rumah duka pukul 23.00 WIB.

Jenazah usai diantar, Ridwan pun kembali ke Bogor. Namun, baru jalan sekitar 5 km dari rumah duka, terjadi kegaduhan di bagian belakang mobil. Ridwan berpikir, keranda besi untuk membawa jenazah lepas dari posisinya dan menghantam badan mobil karena mobil terguncang. Saat ambulans melintas di aspal yang mulus, keranda besi itu tetap bergoyang-goyang.

Ridwan pun melongok ke bagian belakang ambulans. Dia melihat keranda mayat itu bergoyang-goyang sendiri. Tidak hanya itu, lampu di dalam mobil ambulans pun tiba-tiba padam. Ridwan takut bukan kepalang. Ambulans dipacu sekencang-kencangnya dengan sirine meraung-raung. Ridwan tiba di rumah sakit dengan wajah pucat. Besoknya dia langsung mengundurkan diri dari pekerjaan yang baru dua minggu digelutinya. "Saya nggak kuat, Kang. Saya berhenti kerja saja. Gaji saya yang dua minggu buat
Akang saja," kata Ridwan saat itu.

Pengalaman Ridwan pada 1995 ini, dituturkan oleh Oman Abdurahman (53), teman kerjanya. Dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (25/3/2010), Oman mengatakan pengalaman yang membetot nyali itu adalah bagian dari ujian sopir ambulans pengantar
jenazah.

Oman sudah 16 tahun memegang kemudi ambulans pengantar jenazah. Palang hitam, begitu julukan sebagian orang. Menurut Oman, pengalaman seram memang menjadi bagian dari pekerjaan para sopir ambulans jenazah. Apalagi mobil ambulans model lama tidak memisahkan ruang kemudi dan ruang jenazah."Dulu mobilnya Kijang kotak, tidak ada pembatas sopir dan jenazah. Pendinginnya juga kipas angin. Coba bayangkan," kata Oman.

Namun menurut Oman, lama kelamaan para sopir mobil jenazah sudah kebal. Keranda mayat bergoyang sendiri, lampu mobil tiba-tiba byar pet, dan suara rintihan. Semua pernah dialami para sopir mobil jenazah. Namun selama belasan tahun bekerja, mereka tidak pernah sampai melihat mahluk gaib. Sebenarnya, apa sih yang membuat mereka bertahan menjadi sopir mobil jenazah?"Kami bekerja dengan niat baik. Ini adalah tugas penting mengantarkan jenazah ke rumah duka. Mungkin mahluk halus juga tahu, jadi tidak pernah sampai mengganggu kita," tutur Endang, teman Oman, sambil tertawa terbahak-bahak.

Banyak orang yang memang menganggap peristiwa mistis itu tidak masuk akal. Namun bagi Oman dan Endang, hal semacam itu mereka jumpai sehari-hari, bahkan sudah dianggap biasa oleh mereka. Perbaikan sistem kerja pun lebih dikarenakan kebutuhan yang logis, bukan karena hal-hal gaib itu. Misalnya saja sistem sopir ganda untuk jenazah yang harus dikirim jauh sampai ke luar Jawa Barat bahkan Sumatera. Tujuannya bukan karena sopir suka diganggu mahluk halus, melainkan memang butuh dua sopir untuk membawa mobil bergantian jika yang satu kelelahan. "Belum lama ini pas bedug Magrib, mobil ambulans yang lagi parkir, lampunya nyala
sendiri. Padahal mobil dikunci, dan pas dicek nggak ada kabel korslet," pungkas Oman menunjuk mobil ambulans Mitsubishi L 300 di parkiran depan kamar jenazah.

http://www.detiknews.com/read/2010/03/26/152342/1326203/159/keranda-mayat-itu-tiba-tiba-bergoyang

Kisah Penjaga Kamar Mayat Sebuah Rintihan di Kamar Mayat


Sebuah rintihan memecah kesunyian malam di sebuah kamar mayat. Mang Uu, sang penjaga kamar mayat melompat bangun dari tidurnya. Dia berkeliling ruangan, namun sumber suara tidak ditemukan.

Itulah pengalaman pertama Uu saat baru seminggu bertugas menjaga ruang jenazah Rumah Sakit PMI Bogor, puluhan tahun lalu. Pria yang kini berusia 59 tahun ini, kini sudah tidak takut lagi menjalani tugasnya dengan profesional."Awal-awalnya takut. Tapi sekarang sudah biasa," kata Uu dalam perbincangan dengan
detikcom, Kamis (25/3/2010).

Sebelum menjadi penjaga kamar jenazah, Uu menjadi tukang parkir di rumah sakit tersebut. Namun karena Uu sering membantu petugas kamar mayat dalam proses penguburan mayat tak dikenal, akhirnya Uu diperbantukan ke kamar jenazah. Akhirnya, 10 tahun lalu, Uu diminta bekerja sepenuhnya di kamar jenazah sekaligus mengurus
kebersihannya.

Banyak pengalaman yang Uu dapatkan sebagai penjaga kamar jenazah. Uu harus tahan dengan berbagai kondisi mengenaskan pada jenazah, misalnya korban kecelakaan atau pembunuhan. Ada juga memang pengalaman seram seperti mendengar suara tangisan, rintihan, dan langkah-langkah kaki. Namun belum sekalipun dia melihat penampakan sosok gaib di kamar mayat. "Kalau cuma suara saja sih sering. Hampir setiap malam. Tapi sekarang saya mah
sudah biasa, sudah nggak takut lagi," ujar Uu.

Namun, Uu juga mengingatkan kalau masyarakat kerap hanya mengaitkan kamar jenazah dengan citra yang buruk dan seram-seram saja. Padahal menurut Uu, menjaga mayat juga adalah tugas kemanusiaan yang penting. Seorang penjaga kamar mayat harus bisa memastikan setiap jenazah yang datang bisa dijaga dengan baik segala kondisinya sampai pihak keluarga mengambilnya. Tidak jarang seorang penjaga kamar jenazah juga harus membantu menghibur keluarga yang berduka cita.

Tugas Uu mendadak menjadi ringan, karena sejak 8 bulan lalu, ruang pendingin untuk 12 jenazah di RS PMI Bogor rusak. Jenazah-jenazah korban kecelakaan, pembunuhan atau meninggal biasa di rumah sakit, tidak bisa berlama-lama di kamar jenazah RS PMI Bogor. Jenazah yang dibawa hanya yang sudah ditunggui keluarga. Jenazah yang belum ada keluarganya akan dibawa ke RSCM atau RS Polri Kramat Jati. Kalau tidak begitu, dikhawatirkan jenazah bisa membusuk karena tidak didinginkan. "Kalau ada keluarga, jenazah itu kan tidak lama-lama di ruangan ini. Paling hanya satu hari langsung dibawa pulang. Kalau yang tidak ada keluarganya, bisa berhari-hari nanti dan akan membusuk di sini karena tidak ada pendinginnya," jelas Uu.

Uu menjalani pekerjaanya dengan penuh dedikasi dan ucap syukur. Uu tahu, pekerjaannya bahkan cenderung tidak dilirik masyarakat umum. Siapa sih yang mau bekerja menunggui jenazah. Namun, bagi pria kelahiran Bogor tersebut, bekerja di kamar jenazah memberikan penghasilan yang lebih baik dibanding saat ia masih menjadi tukang parkir. Uu tidak menjelaskan berapa gajinya. Namun dia mengaku penghasilannya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, walaupun rumahnya masih mengontrak. "Kami tetap bersyukur. Sebab keluarga saya masih bisa makan dan anak-anak bisa sekolah. Apalagi anak-anak saya sekarang sudah bekerja semua," pungkasnya.
http://www.detiknews.com/read/2010/03/25/170120/1325506/159/sebuah-rintihan-di-kamar-mayat

Sidak di LP Narkotika Cipinang Bong Shabu-shabu Ditemukan di Kamar Adrian Waworuntu

Badan Narkotika Provinsi (BNP) DKI Jakarta melakukan sidak ke Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. BNP berhasil menyita puluhan alat hisap jenis shabu di beberapa kamar tahanan. Salah satunya di ruangan terpidana kasus pembobolan Bank BNI Adrian Herling Waworuntu."Dari sidak tersebut kami berhasil menemukan belasan bong yang disimpan di kamar para narapidana," ujar Kepala Bagian Represi BNP DKI Jakarta Sigit Humantiyo, di LP Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (27/3/2010).

Menurut Sigit, sidak ini dilakukan berdasarkan informasi dari para pengunjung yang datang membesuk keluarganya di LP Cipinang. "Sayangnya, kami tidak menemukan narkotika di beberapa kamar yang digeledah oleh BNP," katanya.

Sigit menyebutkan, ia menemukan beberapa alat hisap di kamar terpidana seumur hidup kasus pembobolan uang Bank BNI Adrian Herling Waworuntu dan Dicky Iskandar Dinata."Saat ini masih dalam proses pengembangan dari mana barang tersebut didapatkan oleh keduanya," jelasnya. Dalam sidak kali ini, BNP bekerja sama dengan Polres Jakarta Timur, Depkum HAM. BNP juga menurunkan tiga anjing pelacak untuk bisa mengendus barang haram tersebut. http://www.detiknews.com/read/2010/03/27/185021/1326869/10/bong-shabu-shabu-ditemukan-di-kamar-adrian-waworuntu

Kalla: Gayus potret manusia yang tak pernah puas

Mantan Wapres Jusuf Kalla menyatakan, kasus aparat pajak Gayus Tambunan yang terlibat makelar kasus pajak merupakan potret manusia yang tidak pernah puas dengan penghasilan yang sudah ditetapkan oleh negara. "Gaji petugas pajak golongan III A itu lima kali lipat dari pegawai lain dari golongan yang sama, tetapi tidak pernah puas," katanya di Kupang kepada wartawan terkait kasus suap pajak yang melibatkan Gayus Tambunan, hari ini.

Kalla, yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), menambahkan kasus itu memberikan indikasi tidak 100% benar kenaikan gaji bagi pegawai negeri akan menurunkan tingkat korupsi. Di sisi lain, dia menilai, kasus itu menunjukkan masih banyak pengusaha yang memberikan iming-iming kepada aparat pajak supaya pembayaran pajaknya diringankan.

Oleh karena itu, Kalla minta supaya hukum ditegakkan secara tegas untuk memberikan efek jera bagi para penyuap aparat pajak dan bagi aparat pajak yang mau bekerja sama memanipulasi data pajak. "Polri harus berani terbuka dan kasus ini harus dibongkar tuntas, dan pelakunya dihukum setimpal supaya membuat yang lain takut melakukan upaya serupa," tegasnya. Jika hukum masih bisa kompromi dengan para pengemplang pajak, menurut Kalla, kasus-kasus serupa kemungkinan akan terus bermunculan

http://harianjogja.com/web2/beritas/detailberita/13392/kalla:-gayus-potret-manusia-yang-tak-pernah-puasview.html

Pejabat Indonesia Terima Suap US$ 8 Juta, Nama Mantan Dirjen Migas dan Direktur Pengolahan Disebut

Para pejabat Indonesia menerima suap sekitar US$ 8 juta dolar (sekitar Rp 80 M) dari perusahaan Innospec Limited terkait pembelian zat aditif tetra ethyl lead atau TEL yang dipakai untuk bensin bertimbal.

Hal ini terungkap dalam pengadilan di London atas perusahaan Innospec Limited yang dijatuhi denda US$ 12,7 juta dolar karena membayar suap kepada para pejabat Indonesia agar Pertamina membeli bahan bensin bertimbal itu. Dalam putusan Jumat, hakim secara khusus menyebut nama mantan Dirjen Migas Rachmat Sudibyo dan mantan Direktur Pengolahan Pertamina, Suroso Atmo Martoyo.

Hakim Lord Justice Thomas mengatakan Rachmat menerima suap lebih dari US$ 1 juta dari Innospec melalui agennya di Indonesia PT Soegih Interjaya. Perkara ini diajukan oleh badan Anti Korupsi Inggris atau Serious Fraud Office, SFO, yang pada tahun 2007 mendapat informasi dari badan-badan penegakan hukum di Amerika Serikat.

Seusai sidang, direktur komunikasi SFO David Jones mengatakan bersedia berbagi informasi dengan pihak berwenang di Indonesia apabila ingin mengusut perkara ini lebih lanjut. “Informasi yang sudah terungkap di pengadilan adalah informasi publik. Tetapi kalau pihak berwenang di Indonesia ingin mendapat informasi yang tidak terungkap secara publik sebagai hasil dari investigasi kami, itu bisa dilakukan secara resmi antar pemerintah melalui perjanjian yang disebut Mutual Legal Assistance,” kata Jones kepada BBC.

Penyelidikan atas Innospec Limited ini bermula dari penyelidikan atas perusahaan induknya di Amerika, Innospec Inc, oleh pihak berwajib Amerika pada tahun 2005. Departemen Kehakiman Ametrika dan sejumlah badan lain di negara itu menyelidiki Innospec Inc karena melakukan penyuapan sehubungan dengan program oil for food PBB di Irak

http://www.surya.co.id/2010/03/26/pejabat-indonesia-terima-suap-us-8-juta-nama-mantan-dirjen-migas-dan-direktur-pengolahan-disebut.html

Artis seksi Julia Perez (Jupe), Siap Jadi Calon Bupati Pacitan

Artis seksi Julia Perez (Jupe) kembali bikin heboh. Kali ini, pemilik nama asli Yuli Rahmawati ini mengklaim telah dilamar oleh delapan partai koalisi untuk menjadi calon Bupati Pacitan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Desember 2010 mendatang. Delapan partai pelamar itu, seperti yang disebut Jupe, adalah Partai Hanura, PAN, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Patriot, serta tiga partai nonparlemen, masing-masing Partai Bulan Bintang, Gerindra, dan Partai Keadilan dan Persatuan.

Jupe mengaku, lamaran dari para pimpinan partai di Kabupaten Pacitan itu dia terima Selasa (23/3) lalu. Karena lamaran itu pula, Jupe menyatakan siap bertarung dalam Pilkada di daerah kampung kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.“Jadi, karena ini saya anggap sebagai amanah, maka saya tak bisa lain kecuali menerima permintaan mereka itu. Saya harap bisa memberi yang terbaik buat masyarakat Pacitan,” tutur Jupe kepada Surya, Jumat (26/3) malam.

Meski kelahiran Jakarta, dalam darah Jupe rupanya mengalir darah Jawa Timur, karena kakeknya asli kelahiran Madiun. “Saya juga belum pernah ke sana (Pacitan). Tapi, saya banyak mengikuti perkembangan daerah itu. Dan saya juga mendapat banyak informasi terbaru mengenai Pacitan,” ungkap pelantun tembang Belah Duren ini.

Menurut Jupe, untuk memimpin suatu daerah, khususnya Pacitan yang tak lain juga kampung kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tidak cukup hanya mengandalkan kepintaran. “Lihat saja, selama ini yang memimpin Pacitan saya yakin orang-orang pintar dan pilihan. Tapi, ada juga salahnya. Jadi yang penting adalah bagaimana memanfaatkan kepintaran itu untuk berstrategi demi kemajuan Pacitan yang selama ini dikenal sebagai daerah miskin agar bisa lebih baik,” paparnya.

Meski diakui tidak mudah, namun Jupe optimistis bisa mengemban amanah yang diberikan padanya nanti jika terpilih sebagai Bupati Pacitan. “Kita kan sudah merdeka selama 65 tahun. Artinya di daerah itu (Pacitan) sudah berjalan sistem pemerintahan seperti di daerah lain. Ini tentu lebih mudah. Tinggal bagaimana meneruskan apa yang sudah ada dan memotivasi masyarakat untuk turut terlibat membesarkan daerahnya,” cetus bintang film Nagabonar Jadi 2 dan Bukan Cinta Biasa ini.

Wanita kelahiran 15 Juni 1980 ini menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah Pacitan adalah dengan mengeksploitasi objek wisata andalan di kawasan selatan Jatim itu. “Pacitan itu punya pantai yang indah, juga ada situs gua terbesar di Asia. Ini modal utama yang belum disentuh secara optimal,” bebernya.

Dengan pengalamannya sebagai artis yang sering berinteraksi dengan media, Jupe akan memberi porsi ekspos objek wisata Pacitan secara besar-besaran untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara. “Semoga dengan otak saya yang standar ini bisa digunakan untuk memberi kontribusi positif bagi Pacitan,” tuturnya merendah.

Soal image seksi yang selama ini menempel dalam setiap langkahnya, artis yang sempat masuk nominasi 100 wanita terseksi versi majalah FHM dan Maxim ini juga yakin bisa ditepis dengan langkah-langkah positif saat menjadi Bupati Pacitan nanti. Jupe siap pula menanggalkan atribut keseksiannya. “Insya Allah nanti saya buktikan kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kalau saya bisa memimpin Pacitan,” tandas Jupe yang belakangan sibuk mengelola sekolah anak-anak.

Disinggung tentang dana yang bakal disiapkan untuk memuluskan langkahnya dalam pilkada Pacitan, Jupe enggan menjelaskan. “Itu masalah pribadi, Bang. Lagipula ini kan masih dalam tahapan penjaringan. Pertemuan kemarin itu belum sampai membahas soal itu (dana),” pungkasnya.

Pernah Merapat

Hingga tadi malam, belum ada pimpinan dari delapan partai di Pacitan seperti yang diklaim Jupe itu yang bisa dihubungi, terkait keseriusan mereka mencalonkan artis panas itu dalam Pilkada Desember 2010 mendatang.

Secara terpisah, Sekretaris DPD Gerindra Jatim Drs Junaedi Apt ketika dihubungi mengatakan, dirinya belum menerima informasi jika Jupe akan diusung partainya dalam Pilkada Pacitan. Namun, dia mengakui bahwa artis seksi itu pernah muncul di rapat anggota dewan dan kader Partai Gerindra se-Indonesia di Hambalang, Bogor, akhir Februari lalu. “Tapi, hasilnya bagaimana kami juga belum tahu. Pilkada Pacitan kan masih jauh,” jelas Junaedi ketika dihubungi via ponselnya, Jumat (26/3) malam.

Junaedi menjelaskan, di Partai Gerindra, untuk urusan pilkada memang tidak sama dengan parpol lain. Karena di Partai Gerindra tidak ada proses penjaringan maupun penyaringan yang dilakukan DPC maupun DPD. Semua tahapan pilkada ditangani Tim Seleksi Pilkada DPP yang diketuai langsung oleh Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sedangkan tugas DPC dan DPD hanya mengamankan keputusan tim pilkada tersebut. Dalam acara rakornas di Bogor tersebut, lanjut Junaedi, sejumlah artis ikut hadir. Di antaranya, Emilia Contessa, Denada, Ayu Azhari, Jamal Mirdad, dan Rachel Mariam (dua artis terakhir adalah anggota Fraksi Gerindra DPR).

“Ketua (Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Gutfan Arif) juga kenal dengan Jupe. Karena saat pertemuan di Bogor dikenalkan oleh Rachel Mariam. Tapi, kata ketua, belum ada informasi kalau Jupe mau maju pilkada di Pacitan,” jelasnya.

Sedangkan Ketua Tim Pilkada DPD Partai Hanura Jatim, Sudjatmiko, juga mengaku belum mendengar informasi jika Jupe bakal menggunakan Partai Hanura sebagai salah satu kendaraannya dalam Pilkada Pacitan. Namun, jika Jupe memang serius, maka akan dipertimbangkan Partai Hanura. Prinsipnya, Partai Hanura siap mengusung tokoh yang benar-benar dikehendaki masyarakat. “Kalau dia memang serius, kita akan pertimbangkan. Tapi, dia tetap harus mengikuti tahapan dan mekanisme partai. Sebagai artis, dia cukup populer, apakah itu juga diimbangi elektabilitas yang tinggi, ya biar survei nanti yang membuktikan,” terang Wakil Ketua DPD tersebut. Sementara itu, DPW PAN Jatim sama sekali belum mendengar kabar soal niat Jupe tersebut. “Sampai sekarang belum ada informasi dari DPD. Mungkin itu masih sebatas wacana teman-teman yang ada di sana,” terang Agus Maimun, Wakil Sekretaris DPW PAN Jatim

http://www.surya.co.id/2010/03/27/jupe-tarung-di-kampung-sby.html

gambar ditambahkan....

Polisi Malang Dagang Sabu

sudah tak terhitung polisi terjun ke dunia kriminal yang seharusnya dia perangi, satu di antaranya AM yang berdagang sabu-sabu. Seorang anggota polisi yang masih berdinas di Polres Kediri ditangkap jajaran Reserse Narkoba Polresta Malang karena menjadi pengedar sabu sabu. Oknum yang mencoreng nama institusi Polri ini adalah AM alias Brewok, 40. Pria berpangkat brigadir itu ditangkap setelah petugas terlebih dulu membekuk Imam Hambali, 39 warga Kecamatan Tepung, Kabupaten Kediri.

Imam ditangkap dengan barang bukti satu poket sabu-sabu di Jl Teluk Cendrawasih akhir pekan lalu. Selain sabu-sabu, Imam juga mengantongi tiga KTP atas nama berbeda-beda, namun dengan foto dirinya. Dalam pengembangannya, Imam mengatakan, sabu-sabu itu dibelinya dari AM, warga Pare, Kediri. “Petugas kemudian menangkap AM di kawasan Pare, Kediri,” terang Kasat Reskoba AKP Amin Sujandono. “Kedua tersangka dikenakan Pasal 114 Ayat 2 UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun atau seumur hidup,” lanjut Amin.

Imam juga mengaku, kristal memabukkan itu dibeli dengan harga Rp 1.200.000. Ia berencana menjual sabu-sabu tersebut ke kawasan Kota Malang. Di Malang sudah ada satu konsumen yang menunggunya ketika itu. Hanya saja, sebelum melakukan transaksi, Imam terlebih dulu ditangkap petugas begitu turun dari angkutan umum. Ia sendiri hanya melakukan pengantaran, sementara uang sudah masuk melalui transfer antar-rekening.

Sementara itu, AM ditangkap dengan barang bukti uang Rp 50.000. Uang itu merupakan sebagian dari keuntungan penjualan SS ke Imam. Ia mengaku baru menggeluti bisnis haram itu sepekan terakhir. Satu poket sabu-sabu ukuran kecil dibelinya dari seseorang yang belum begitu dikenalnya seharga Rp 1.000.000.

http://www.surya.co.id/2010/03/26/polisi-dagang-sabu.html

Kediri: Siswi SMP Bintangi Video Porno

Menjelang Unas SMP, Kediri dihebohkan dengan peredaran video porno yang dibintangi siswi SMP. Video yang diberi nama “Memori Sumberpodang” ini menggegerkan Kediri karena tersebar dari HP ke HP melalui fasilitas bloetooth. Tidak jelas awal permulaan peredaran bokep pelajar ini.Data yang dihimpun Surya di lapangan, video berdurasi 6 menit 20 detik ini jelas memeragakan adegan hubungan intim layaknya suami istri.

Berlatar bebatuan dengan kanan kiri semak belukar ini, bocah ABG ini tampak menikmatinya bersama pasangannya. Bahkan, mereka seakan tidak tahu kalau adegannya direkam. Tidak jelas Gambar ini diambil kapan. Namun, Jumat (26/3) kemarin, Kediri heboh. “Banyak yang sudah memilikinya di HP masing-masing,” ucap salah seorang ABG yang enggan disebutkan namanya.

Hebohnya, ABG perempuan itu tampak masih mengenakan seragam SMP, biru-putih. Baju putihnya hanya dilepasi beberapa kancing baju. Sementara pasangannya seperti remaja yang berusia di atasnya. Mengenakan celana pendek hitam bertuliskan Boxer.

Sesuai nama judulnya, “Memory Sumber Podang”, rekaman video itu identik dengan tempat hiburan yang sudah tidak diperhatikan Pemkab Kediri tersebut. Sumber Podang adalah salah satu objek wisata sumber air yang berlokasi di lerang Gunung Wilis. Tepatnya di Desa Joho, Kecamatan Semen.

Tempat yang sebelumnya ramai dikunjungi ini saat ini sepi. Hanya beberapa pelajar yang biasanya memanfaatkan untuk berpacaran. Beberapa sekolah juga masih ada yang memanfaatkannya untuk kegiatan pramuka atau kemah.

Diduga, setting atau latar video porno itu berada di kerimbunan pepohonan, tidak jauh dari aliran sungai. Kemungkinan, rekaman ini diambil secara sembunyi-sembunyi. Diduga menggunakan fasilitas HP. Setidaknya dari resolusi gambarnya yang rendah.

Acapkali, gambar terhalang kain merah. Siswi ini masih lengkap mengenakan seragam biru putih. Terdapat dua gaya. Sang gadis dipangku pasangannya dan sebaliknya. Yang laki-laki lebih dulu melepas kaus hitam bergambar tengkorak. Sesekali, laki-laki ini memegangi rambut ABG yang kurang dari sebahu dengan tali ikat rambut.

Wakapolresta Kediri Kompol Kuwadi saat dikonfirmasi mengaku sudah mendengar beredarnya peredaran video mesum tersebut. “Sudah kami perintahkan anggota menyelidikinya. Siapa pemeran dan penyebarnya. Bisa jadi bukan pelajar Kediri,” harap Kuwadi. http://www.surya.co.id/2010/03/27/siswi-smp-di-kediri-bintangi-video-porno.html

Saturday, March 27, 2010

Kasus Penetapan Angka Kredit palsu sampai ke polisi

Kasus pemalsuan Penetapan Angka Kredit (PAK) akhirnya sudah sampai ke pihak kepolisian. Satu orang pemalsu dan coordinator PAK di kabupaten kulonprogo ditetapkan menjadi tersangka menyusul temuan PAK di kalangan pendidikan. Dalam penyidikan lebih lanjut, pihak kepolisian akan memanggil semua guru untuk menjadi saksi.

Namun demikian Kapolres Kulonprogo AKBP Darmanto belum bersedia menyebutkan keterangan tentang oknum pemalsu PAK tersebut. “Tersangka sendiri tidak menjabat sebagai guru, tapi ia memalsu PAK. Kalau pihak kepolisian ikut menindak, ini kurang lebih karena ia melakukan pelanggaran berupa pemalsuan PAK,” paparnya.

Sekadar diketahui, sejumlah pengguna dan pemilik PAK di kalangan tenaga pendidikan Kabupaten Kulonprogo dimutasi. Beberapa diantaranya bahkan mendapatkan disiplin berat yakni penurunan pangkat. Kurang lebih sebanyak 226 pengguna dan penyedia PAK palsu mendapatkan disiplin. Namun khusus untuk satu orang pemalsu PAK yang sudah menjadi tersangka, justru tidak berasal dari kalangan pendidikan.

Dari data yang ada, sebanyak 170 pemilik dan pengguna PAK palsu dikenakan sanksi hukuman disiplin, salah satunya berupa surat pernyataan tidak puas. Sedangkan 50 pemilik PAK palsu namun belum sempat menggunakannya dikenakan sanksi teguran tertulis.

Sedangkan enam sisanya merupakan pengepul dan koordinator PAK palsu akan mendapatkan hukuman berat, salah satunya yakni penurunan jabatan. Namun dari beberapa sumber, ternyata satu pemalsu dari enam tidak termasuk dari kalangan pendidikan. Padahal dari inspektorat Daerah terdapat enam pemalsu sserta coordinator PAK
http://harianjogja.com/web2/beritas/detailberita/13336/kasus-pak-palsu-sampai-ke-polisiview.html