Saturday, October 30, 2010

Setubuhi Hewan Selama 12 Tahun,

Terlalu! Itulah ungkapan untuk kebiasaan buruk Jaime Pires (68). Warga Portugal tersebut memiliki hobi menyetubuhi hewan ternak. Jaime Pires pun dijuluki "Jaime Domba" oleh warga kampungnya di Proenca-a-Velha, Portugal, karena keranjingan. Suatu kali, Jaime kabur dari kampungnya karena warga sekitar sudah muak.

Namun, sial bagi Jaime. Saat kembali ke kampung halamannya, ia lagi-lagi tergoda ketika melihat keledai betina bernama Russo milik Jose Gomes Pinto (55).

Tanpa pikir panjang, Jaime pun langsung "membidik" binatang yang mirip kuda kecil itu di kandang pemiliknya. Aksi bejat itu kemudian diketahui Pinto, pemilik keledai.

Karena jengkel dan sudah mengetahui tabiat buruk Jaime, Pinto pun emosi dan langsung membunuh Pires dengan pisau cukur.

Pires tewas bersimbah darah. Kala melakukan hubungan itu, laki-laki ini mengenakan pakaian dalam perempuan dan bersandal.

Masalah pencabulan terhadap binatang ini terungkap saat Jose Gomes Pinto, si peternak keledai itu, mengungkapkan hal tersebut di persidangan atas tuduhan pembunuhan terhadap Jaime.

Pinto berdalih, ia membunuh demi membela binatang dari keberingasan dan perilaku bejat Jaime.

Di persidangan, beberapa warga membenarkan bahwa Pires memang dikenal dengan kebiasaan tadi. Hobi Pires ini sudah berlangsung sejak 12 tahun silam. Ia sering tepergok melakukan hal itu dengan ayam, domba, keledai atau hewan lain, sebagaimana dilaporkan media Inggris, The Sun edisi 29 Oktober.

Sementara itu, Wali Kota Proenca-a-Velha Francisco Silva mengatakan, pembunuhan itu sangat menyedihkan. Walau begitu, Wali Kota juga heran mengapa ada pria yang keranjingan terhadap binatang.

http://internasional.kompas.com/read/2010/10/30/0310321/Setubuhi.Hewan.Selama.12.Tahun..Dibunuh

Friday, October 29, 2010

Rp 15 M untuk Bebaskan Bali dari Rabies

Wabah rabies yang terus memakan korban jiwa di Bali menimbulkan keprihatinan bagi semua pihak. Untuk menanggulangi wabah mematikan ini, pemerintah pusat berencana mengucurkan dana Rp 15 miliar dalam rangka membantu target Bali bebas rabies pada tahun 2012.

Dana yang telah disetujui oleh anggota DPR ini diperkirakan dapat segera cair dalam waktu dekat. "Akhir bulan ini, dananya sudah bisa dicairkan," ujar Ketua Komisi IV DPR RI Siswono Yudo Husodo, di kantor Gubernur Bali, Kamis (28/10/2010).

Siswono tidak ingin wabah rabies di Bali dapat merusak citra pariwisata di mata dunia sehingga pemerintah pusat pun serius terlibat dalam upaya pengentasan wabah rabies ini.

Nantinya, dana Rp 15 miliar tersebut akan dialokasikan untuk pengadaan stok vaksin sebesar Rp 5 miliar dan Rp 10 miliar untuk biaya operasional penyebaran vaksin di seluruh wilayah Bali. Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap, tambahan dana ini mampu membantu program pemerintah daerah dalam menanggulangi rabies.

"Dengan tambahan dana itu, kita akan cepat bergerak. Apalagi, waktu kita pendek untuk mengejar target Bali bebas rabies 2012," tandas Pastika.

Sejauh ini Pemerintah Provinsi Bali telah menghabiskan dana hingga Rp 25 miliar untuk menanggulangi wabah rabies, tetapi hasilnya masih belum maksimal. Selain karena masih banyaknya anjing liar yang tak terjangkau, kondisi kearifan lokal yang menjadikan anjing sahabat dan penjaga keamanan juga dianggap menjadi kendala.

http://regional.kompas.com/read/2010/10/28/17150955/Rp.15.M.untuk.Bebaskan.Bali.dari.Rabies

Ponimin: Ada Istana Megah dan Panembahan Senopati di Merapi

Bagi Ponimin, pria yang menjadi kandidat kuat pengganti Mbah Maridjan, Merapi bukanlah gunung biasa. Di matanya, gunung berapi paling aktif di Indonesia itu sebenarnya adalah kraton megah yang dihuni Panembahan Senopati.

"Merapi adalah kraton, kraton yang sangat besar. Tahun 1994, saya pernah dapat bisikan dan mengikuti bisikan ke arah atas Merapi," cerita Ponimin saat ditemui wartawan di rumah dr Ana Ratih Wardani, di Kaliadem, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (29/10/2010).

Ponimin mengatakan, bisikan itu memintanya untuk memejamkan mata. Nah saat matanya dibuka, Ponimin mengaku melihat sebuah istana nan megah dengan latar putih.

"Di dalam Istana banyak diisi jin dan juga tokoh kerajaan. Di atas istana ada panembahan Senopati," katanya.

Namun Poniman tidak ingin memaksakan 'keyakinannya' itu kepada orang lain. "Bagi saya Merapi adalah kraton," lanjutnya.

Selama ini, Ponimin dikenal sebagai 'orang pintar' kedua setelah Mbah Maridjan. Setelah Mbah Maridjan meninggal terkena awan panas, Kraton Yogyakarta meminta Ponimin sebagai penjaga Merapi.

"Penunggu Merapi, lelaki tua penghuni Merapi, yang datang menemui saya suka memberi tahu kalau kemudian akan ada wedhus gembel dan daerah mana saja yang kena," katanya.

Lelaki tua yang disebut Ponimin itu, yang pernah mengatakan, Istana Merapi itu menyebut awan panas sebagai sampah Merapi. "Waktu kejadian lalu, si Mbah memberi tahu saya kalau dia akan membuang sampah ke emperan Maridjan dan di daerah pipa, dekat Kaliadem sebelah selatan. Itu kan sudah terbukti ke daerah Mbah Maridjan," terangnya. http://www.detiknews.com/read/2010/10/29/141304/1478743/10/ponimin-ada-istana-megah-dan-panembahan-senopati-di-merapi?nd992203605

Ponimin: Merapi Belum Puncaknya, Tunggu 5-6 Hari Lagi

Puluhan orang telah tewas terkena amukan awan panas alias wedhus gembel Merapi. Tak cuma itu, kawasan lereng Merapi juga dibuat porak-poranda. Hingga kini, gunung berapi paling aktif di Indonesia itu terus memuntahkan awan panas.

Ponimin, kandidat pengganti Mbah Maridjan mengatakan, apa yang dikeluarkan Merapi saat ini belum apa-apa. Menurutnya, puncak muntahan wedhus gembel akan terjadi pada 5-6 hari ke depan.

"Tunggu sampai 5-6 hari ke depan," kata Ponimin saat ditemui wartawan di rumah dr Ana Ratih Wardani, di Kaliadem, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (29/10/2010).

Ponimin mengatakan, prediksi itu bukan didapatkan dari pikirannya. Semua itu merupakan petunjuk seorang kakek misterius berbaju lurik dan berblangkon khas Jawa. Ponimin menyebutnya sebagai 'penguasa' Merapi.

"Mbah penunggu mau menyatukan Kali Kuning dan Kali Boyong, itu ada dusun. Mungkin mau diratakan," kata Ponimin.

Ponimin mengatakan, menurut si Mbah yang kerap mendatanginya sejak tahun 1994 itu, Merapi saat ini bisa diibaratkan sebagai orang yang sedang hajatan. Karena itu, banyak sampah yang harus dibuang.

"Merapi diibaratkan orang hajatan, ini belum puncak, belum sampai pasaran," kata pria yang selamat dari amukan awan panas pada 26 Oktober lalu itu.

Bagi orang Jawa, Merapi memang memiliki arti tersendiri. Dalam kosmologi Jawa, Merapi merupakan salah satu sudut penting yang disebut Guru Loka atau ujung utara. Posisi tengah dinamai Endra Loka yakni Kraton Yogyakarta, yang dihuni oleh Raja.

Sedangkan posisi selatan disebut sebagai Jana Loka yang menggambarkan rakyat biasa. Ketiga ranah filosofi-kosmis ini yang memposisikan keraton sebagai sentral.

Itu adalah pendapat Ponimin dari unsur mistis. Sedangkan ahli vulkanologi jauh-jauh hari juga mengatakan bahwa Merapi masih berbahaya. Butuh waktu 3-4 minggu untuk memastikan Merapi dalam kondisi aman. Energi yang muntah dari perut Merapi baru berkisar sepertiga saja, sedangkan sisanya sedang dikumpulkan. Namun diperkirakan energi ini akan dikeluarkan sedikit demi sedikit.
http://www.detiknews.com/read/2010/10/29/150126/1478791/10/ponimin-merapi-belum-puncaknya-tunggu-5-6-hari-lagi?n991103605

PB NU menolak kenaikan pita cukai rokok

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) menolak kenaikan pita cukai rokok per awal tahun 2011 karena dampak negatifnya bisa memicu tingginya angka pengangguran nasional.

“Walau kami anggap merokok itu hukumnya makruh, kenaikan cukai rokok dapat mematikan rejeki 600.000 orang karyawan rokok di Indonesia,” kata Ketua Umum PBNU, Prof Dr KH Said Aqil Siradj, saat melakukan kunjungan ke pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) milik PT HM Sampoerna Tbk, di kawasan Rungkut Industri (SIER), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/10/2010)

Menurut dia, rencana pemerintah menaikkan pita cukai rokok sangat berpengaruh negatif baik penurunan produksi komoditas tersebut maupun pengurangan karyawan. “Memang, kami akui kenaikan pita cukai rokok dapat menambah pendapatan negara tetapi efek negatifnya ditanggung masyarakat kelas menengah bawah,” ujarnya.

Untuk itu, ia berencana,menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan mengajak sejumlah menteri berkoordinasi, misalnya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Menteri Koordinator Perekonomian. “Ajakan kami ini bertujuan agar pemerintah pusat tidak menaikkan cukai rokok sekaligus meminta mereka prorakyat,” katanya.

Ia memproyeksi kenaikan cukai rokok dapat menurunkan daya beli masyarakat dikarenakan harga jual rokok di pasar naik. Lalu, situasi tersebut berdampak terhadap penurunan produksi rokok sehingga terjadi efisiensi kerja.

“Bahkan, bisa jadi memicu pengurangan jam kerja atau pemutusan hubungan kerja (PHK),” katanya.

Selama ini, tambah dia, produksi Sigaret Kretek Tangan selalu berkomitmen kepada konsep padat karya dengan menggunakan tenaga kerja manusia. “Walau bisa diproses dengan mesin mayoritas pabrik tetap memprioritaskan tenaga kerja dan kami harus melindungi mereka,” katanya.

Menyikapi kondisi serupa, Ketua Paguyuban Mitra Produksi Sigaret, Djoko Wahyudi, menyebutkan, dengan kenaikan cukai pada tahun 2006 produksinya sudah turun. “Salah satunya diukur dari pengurangan jam kerja menjadi 7 jam per hari dari sebelumnya 10 jam per hari,” katanya.

http://www.surya.co.id/2010/10/29/pbnu-tolak-kenaikan-cukai-rokok.html

Senjata Teroris Aceh Berasal dari Depo Logistik Mbes Polri Cipinang

Lagi-lagi fakta penting terungkap di sidang kasus terorisme dengan terdakwa Sofyan Tsauri, alias Abu Ayas, alias Marwan. Senjata yang dipakai oleh kelompok teroris Dulmatin di Aceh berasal dari Depo Logistik Markas Besar Kepolisian RI di Cipinang, Jakarta Timur.

Di persidangan terungkap, senjata milik Polri tersebut dijual oleh anggota Polri sendiri. Mereka melakukan ini lantaran didorong keinginan mendapatkan pendapatan sampingan. Hal ini yang disampaikan Brigadir Tatang Mulyadi dan Brigadir Satu Abdi Tunggal, Kamis (28/10/2010) di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat.

“Apa motivasi Anda menjual senjata itu? Apakah membantu teman, apakah mencari keuntungan, atau apa?” tanya Hakim Ketua Dwiarso Budi Santiarto kepada Brigadir Tatang di persidangan.

Tatang terlihat ragu-ragu menjawab. Namun, kemudian dia mengatakan, “Untuk cari uang tambahan,” kata Tatang. Tatang menjual senjata setelah menerima pesanan dari seorang bernama Ahmad Sutrisno. Sutrisno, yang juga pedagang senjata mainan, merupakan perantara bisnis senjata Polri ini. Sutrisno memesankan senjata ini atas permintaan Sofyan Tsauri.
Andy Riza Hidayat/kcm

Dari penjualan senjata ini, Tatang mengaku mendapatkan uang sekitar Rp 100 juta. Sebagian dibagikan ke Abdi Tunggal, yang mengaku menerima Rp 15 juta. Adapun Sutrisno mengaku mendapat uang Rp 60 juta dari hasil bisnis senjata ini.

Baik Tatang, Abdi, maupun Sutrisno sadar penjualan senjata ini ilegal, alias tanpa dokumen resmi. Karena itu, mereka melakukannya dengan cara diam-diam. Semua senjata yang siap dijual tersebut dibungkus koran, diplakban, dan dimasukkan tas sebelum dibawa Sutrisno.

http://www.surya.co.id/2010/10/28/cari-uang-tambahan-polisi-jual-senjata.html

Suami Pulang, Pergoki PIL Istri di Kolong Ranjang


Serapi-rapinya sebuah perselingkuhan dibungkus dan disembunyikan, baunya toh pasti tercium juga. Inilah yang dialami pasangan selingkuh SY, 23, warga Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, dan JM, 23, warga desa yang sama.

Secara tidak sengaja pasangan ini dipergoki Paidi, suami SY yang kebetulan kembali lebih awal dari yang dijadwalkan. Paidi pun melaporkan perselingkuhan itu ke Polres Pamekasan, Kamis (28/10).

Rupanya percintaan belakang layar SY dan JM sudah berlangsung beberapa waktu. Namun, Paidi sama sekali tidak menaruh curiga bahwa si istri punya pria idaman lain (PIL).

Terbongkarnya perselingkuhan itu pun terjadi secara tak sengaja. Cerita yang didapat Surya, Rabu (27/10) petang, Paidi pamit kulakan barang dagangan untuk tokonya ke Pamekasan. Kepada SY, Paidi mengatakan butuh waktu dua hari.

Tahu suaminya pergi dua hari, SY malah senang. Begitu sang suami meninggalkan rumah, perempuan muda ini menelepon sang pacar dan memintanya datang. Satu jam kemudian JM pun datang.

Tanpa banyak cakap, SY pun mengunci pintu depan, lalu keduanya masuk kamar. Sudah bisa ditebak cerita selanjutnya, SY dan JM memadu kasih di kamar itu.

Namun tak beberapa lama kemudian, dari luar terdengar Paidi memanggil nama istrinya dengan suara keras, minta dibukakan pintu. SY dan JM pun kebingungan, karena tak mungkin bagi pria itu untuk kabur karena Paidi sudah menunggu di depan rumah. Sambil mengatur strategi, SY pun menyuruh kekasihnya bersembunyi.

Setelah semuanya siap, SY membukakan pintu depan. Karena dianggap terlalu lama membuka pintu, Paidi pun mengungkapkan kekesalannya. “Ya, saya kan harus merapikan baju dulu. Sabar to..,” jawab SY.

Tanpa curiga, Paidi pun masuk kamar yang sebelumnya digunakan istrinya bergumul dengan JM. Sambil merebahkan badan, ia mengatakan tidak jadi pergi, tetapi tidak mengatakan alasannya.

Karena hari sudah malam, ia mengajak SY tidur. Di situlah muncul kecurigaan Paidi, ketika melihat sang istri gelisah. Perempuan itu kerap membolak-balik bantal dan kadang-kadang melongok ke kolong ranjang. Ditanya ‘ada apa’, jawaban SY tidak memuaskan.

Paidi pun akhirnya turun dari tempat tidur. Lalu ia memeriksa seluruh isi ruangan. Ia baru mendapatkan jawaban ketika melongok di bawah ranjang. Di situ ia mendapati JM meringkuk ketakutan dengan hanya berkain sarung.

Melihat ada laki-laki lain di kamarnya, Paidi berang. Sadarlah ia bahwa sang istri telah berselingkuh dengan pria itu. Tanpa menunggu terlalu lama, ia pun keluar rumah dan memberitahu keluarga dan warga sekitar soal kasus itu. Keesokan harinya, Kamis (28/10), Paidi mendatangi Polres Pamekasan.

Polisi pun langsung memeriksa SY. Kepada polisi, SY mengaku menyesal. “Saya terpaksa berselingkuh karena jarang dibelai suami. Saya ingin nafkah batin, bukan hanya lahir,” kata SY saat dimintai keterangan di Polres Pamekasan.

Kasatreskrim Polres Pamekasan, Iptu Nur Amin mengakui, jika keduanya sudah lama menjalin hubungan asmara dan melakukan hubungan suami istri. “Kami akan memanggil suami SY untuk dimintai keterangan selaku pelapor,” kata Iptu Nur Amin.nsin

Wednesday, October 27, 2010

Tak Wajar, Gempa Vulkanik Merapi Malam Ini

Kondisi Gunung Merapi sampai malam ini masih menyimpan misteri. Aktivitas yang tidak lazim pasca letusan eksplosif sebuah gunung api, terus bermunculan di Gunung Merapi. Salah satunya adalah gempa vulkanik yang berlangsung antara pukul 19.30 – 21.00.

Gempa vulkanik tersebut berdasarkan pantauan seismograf terpantau dari lokasi bekas letusan tahun 2010 ini. Berapa kekuatan gempa masih terus dihitung para petugas pengamat gunung api. ‘’Kemungkinan masih kecil, hanya ini tidak wajar saja,’’ kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), Subandriyo kepada wartawan, Rabu (27/10) malam.

Disebut aktivitas tak wajar lanjut Subandriyo, karena sejak kemarin hingga tadi sore, Gunung Merapi tidak menampakan adanya gempa vulkanik. Bahkan ada kecenderungan mengalami penurunan. Namun setelah Maghrib, terjadi peningkatan lagi.

Subandriyo mengatakan, ada beberapa kemungkinan dengan peningkatan aktivitas tersebut. Pertama bahwa Merapi masih menyimpan energ yang masih tersimpan di bekas letusan yang terjadi Selasa lalu. Kemungkinan kedua, aktivitas tersebut merupakan pertanda bahwa magma dari perut bumi akan segera keluar sehingga membentuk kubah lava baru.

Dengan tidak stabilnya kondisi Merapi, sampai mala mini, BPPTK belum mencabut status Merapi. ‘’Status Merapi masih Awas,’’ tegasnya. Ia mengaku masih terus melakukan pengamatan dan pemantauan melalui para petugas di sejumlah posko yang mengitari gunung tersebut.

http://id.news.yahoo.com/repu/20101027/tpl-tak-wajar-malam-ini-merapi-perlihatk-97b2f71.html

Duel Istri Tua Versus Istri Muda

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Polres Trenggalek, Jawa Timur, saat ini tengah menyelidiki kasus penganiayaan yang melibatkan dua orang istri korban poligami di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Rabu (27/10/2010).

"Kasus ini sudah kami limpahkan ke polres (Trenggalek) agar bisa ditangani unit PPA," kata Kapolsek Watulimo AKP Hariyanto.

Keterangan polisi, dua perempuan yang berstatus istri muda dan istri tua seorang saudagar kaya-raya itu terlibat cekcok mulut yang berujung pada perkelahian.

Tuinem (40), nama istri muda, akhirnya kalah dalam adu fisik tersebut setelah tubuhnya didorong keras oleh istri tua, Jumiatun (50) hingga terjengkang ke belakang dengan kepala membentur selokan.

"Korban Tuinem ini lantas melaporkan kejadian ini karena merasa telah menjadi korban penganiayaan," katanya.

Hasil pemeriksaan sementara polisi, kronologi bermula ketika pagi itu korban hendak belanja ke pasar.

Namun saat di jalan Dusun Karangsono, Desa Karanggandu korban tiba-tiba dihadang terlapor Jumiatun.

Hanya dalam sekejap dua kaum hawa itupun terlibat pertikaian mulut hingga terjadilah kontak fisik.

Jumiatun yang pagi itu kebetulan sedang menyapu di halaman rumahnya langsung memukul korban dengan sapu lidi.

Tidak berhenti di situ, Jumiatun yang diduga telah memiliki rasa dendam sejak awal akibat dimadu suaminya semakin berbuat brutal.

Dengan penuh emosi menjambak rambut korban dan kemudian mendorong tubuh Tuinem hingga jatuh ke tanah. Kejadian itu berulang sampai dua kali.

Kekerasan yang dilakukan Jumiatun yang terakhir ini berakibat fatal, kepala korban terluka akibat terbentur selokan di lokasi kejadian.

"Korban yang tak terima dengan aksi penganiayaan pelaku melapor ke polsek," kata Hariyanto.

http://regional.kompas.com/read/2010/10/27/20531033/Istri.Tua.Versus.Muda..Istri.Muda.Kalah


Kubah Lava Baru Belum Terbentuk

Gunung Merapi yang telah mengeluarkan awan panas selama hampir satu setengah jam pada Selasa masih menjadi ancaman karena belum terbentuk kubah lava baru yang artinya magma di Merapi belum keluar.

"Hingga saat ini lava belum keluar dan kubah lava baru juga belum terbentuk, sehingga status Merapi masih terus awas," kata Kepala BPPTK Yogyakarta Subandriyo, Rabu (27/10/2010).

Menurut dia, sifat letusan Gunung Merapi pada 2010 ini cukup berbeda dengan karakteristik letusan gunung tersebut pada biasanya.

Begitu pula dengan awan panas yang dimuntahkan Merapi memiliki sifat direct blast atau menyembur terus menerus dengan arah mendatar.

Perbedaan sifat letusan Merapi juga terletak pada material yang disemburkan, yaitu hanya berupa pasir dan debu tanpa ada material berat seperti batu.

Jenis material yang dimuntahkan Merapi tersebut mengindikasikan bahwa material vulkanik yang berada di puncak Merapi belum ikut runtuh dalam letusan tersebut, sehingga BPPTK akan terus melakukan pemantauan terhadap pembentukan kubah lava tersebut.

"Kami akan terus memantau kubah lava akan berada di posisi mana. Karena apabila berada di posisi kubah lava 1911, maka akan mudah runtuh karena kubah lava tersebut telah berusia tua," katanya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono mengatakan, tumpukan material vulkanik yang membentuk kubah lava tersebut memiliki volume sekitar 7,5 juta meter kubik.

Surono juga merekomendasikan agar seluruh warga masyarakat tetap berada di pengungsian karena status Gunung Merapi masih ditetapkan awas.

http://regional.kompas.com/read/2010/10/27/20300189/Kubah.Lava.Baru.Belum.Terbentuk

Inilah Alasan Mbah Maridjan Tidak Turun

Mbah Maridjan (83), sebagai juru kunci Gunung Merapi, lebih banyak melihat fenomena menggunakan naluri yang merujuk pada kebiasaan niteni (memerhatikan). Keyakinannya tentang ancaman bahaya letusan Gunung Merapi yang hampir tidak pernah merambah Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, memberikan pelajaran niteni bahwa lingkungan alam di sisi selatan Gunung Merapi masih merupakan benteng pertahanan bagi warganya. namun kenyataannya benteng alam tersebut telah hilang sesuai dengan berbagai perubahan bentang alam yang terjadi

Dalam kosmologi keraton Yogyakarta, dunia ini terdiri atas lima bagian. Bagian tengah yang dihuni manusia dengan keraton Yogyakarta sebagai pusatnya. Keempat bagian lain dihuni oleh makhluk halus. Raja bagian utara bermukim di Gunung Merapi, bagian timur di Gunung Semeru, bagian selatan di Laut Selatan, dan bagian barat di Sendang Ndlephi di Gunung Menoreh.

Namun, jauh dari ungkapan-ungkapan itu, ada suatu keyakinan yang hidup di dalam masyarakat di sekitar Gunung Merapi bahwa gunung dengan segala macam isinya dan makhluk hidup yang mendiami wilayah ini menjadi suatu komunitas. Karena itu, ada hubungan saling menjaga dan saling melindungi.

Ketika salah satu anggota mengalami atau melakukan sesuatu, dia akan memberi "isyarat" kepada yang lain dan dia akan memberitahukan kepada yang lain. Demikian pula ketika Merapi "batuk-batuk", dia juga memberi isyarat kepada yang lain, termasuk kepada Mbah Maridjan.

Barangkali karena saat itu belum menerima isyarat, Mbah Maridjan berpendapat bahwa Merapi tidak akan melakukan sesuatu. Selanjutnya, Mbah Maridjan tidak mau diajak mengungsi (meninggalkan Gunung Merapi).

http://regional.kompas.com/read/2010/10/27/10344280/Inilah.Alasan.Mbah.Maridjan.Tidak.Turun

Prof Heru: Juru Kunci Merapi Tak Penting, yang Penting Warga Terayomi

Gunung Merapi itu meletus lagi. Korban jiwa berjatuhan. Salah satu yang menjadi korban tewas adalah Mbah Maridjan, juru kunci alias kuncen Gunung Merapi. Menurut sosiolog UGM Prof Heru Nugroho, sepeninggal Mbah Maridjan, juru kunci Merapi tidak penting lagi. Karena yang lebih penting adalah membuat warga, khususnya di lereng Merapi, merasa terayomi, berpikir rasional dan aman dari aktivitas gunung tersebut.

Berikut ini wawancara detikcom dengan peraih gelar doktor dari Universitas Bielefeld, Jerman, ini, Rabu (27/10/2010):

Mbah Maridjan bertahan di rumahnya meski telah diminta turun akibat aktivitas Merapi. Kira-kira apa yang menyebabkan dia begitu keukeuh?

Sosok Mbah Maridjan ini loyal terhadap apa yang dipercayakan pada beliau oleh Sultan Hamengku Buwono IX. Mbah Maridjan sangat hormat kepada Sultan HB IX karena punya kharisma yang luar biasa. Karena kepercayaan yang diberikan, dan saya rasa Mbah Maridjan tidak terlalu percaya dengan pemerintah sekarang, jadi dia beranggapan tidak perlu mendengar perintah selain dari Sultan HB IX.

Dulu waktu disuruh turun Sultan HB X, kan Mbah Maridjan bilang, yang menyuruh itu kan Gubernur. Sebenarnya itu bentuk sindiran. Dia tidak memiliki trust kepada Sultan sekarang karena dirasa pengayoman kepada masyarakat berbeda jauh dengan yang dilakukan Sultan sebelumnya.

Ini pembangkangan spiritual meskipun dibayar dengan kematiannya. Sepertinya dia ingin menjadi simbol sebagai orang yang bergulat dan mencintai kepercayaan yang telah diberikan.

Apakah warga sekitar mengkultuskan Mbah Maridjan sehingga mereka turut menjadi korban awan panas Merapi karena mengikuti sikap Mbah Maridjan yang bertahan di rumahnya?

Dari sisi rasionalitas, pengetahuan, mungkin ini bentuk irrasionalitas. Tapi kenyataannya Mbah Maridjan memiliki pengikut yang percaya pada Mbah Maridjan. Ini korban sistem tradisional.

Mereka mengikuti Mbah Maridjan bukan tanpa alasan. Karena di mata mereka Mbah Maridjan itu punya integritas. Mungkin nanti kalau ada orang yang punya integritas seperti itu ya akan seperti Mbah Maridjan.

Dari sisi keilmuan kritis, Mbah Maridjan mengkultuskan sosok Sri Sultan HB IX dan dia terbukti dalam pekerjaan punya integritas. Sampai umur 83 tetap mengabdi. Ini pun nantinya akan menjadi contoh buat anak, cucu, orang di sekitarnya. Ini karena sistem kepercayaan.

Memang karakter masyarakat yang tinggal di tempat-tempat seperti lereng Merapi seperti itu?

Saya rasa kuncinya lebih kepada Sultan HB X. Kalau dia bisa menciptakan trust, pasti masyarakat di sana mau mendengarkan dan mau turun. Ini tidak lepas dari perilaku sehari-hari HB X yang dinilai mereka banyak melakukan manuver yang dianggap tidak layak sebagai wong Jowo.

Masyarakat merasa tidak mendapat pengayoman?

Jadi seharusnya pendekatan yang dilakukan itu menggunakan bahasa mereka, lalu masuk dalam sistem kepercayan itu. Jadi bisa mengkomunikasikan. Sosok seperti Mbah Maridjan itu bisa dijadikan alat untuk menyebarluaskan kebijakan pemerintah, tapi pemerintah sekarang tidak seperti itu, sehingga dirasa tidak memberi pengayoman. Demokrasi yang yang disandera elit.

Perlu ada pengganti Mbah Maridjan?

Itu wewenang Kerajaan Yogya. Sejauh pemerintah bisa memberikan penyuluhan dan mengayomi masyarakat, bisa memindahkan mereka (dari lereng Merapi) secara bijaksana, lalu ada jaminan hidup kalau pindah tentu masyarakat tidak akan masalah. Sebab sampai kapan pun Merapi akan muntah terus, dan kalau tersumbat pasti akan meledak. Ada siklus yang harus diikuti. Karena itu, masyarakat harus benar-benar mendapat pemahaman yang baik akan ini.

Mungkin juru kuncinya harus dilengkapi dengan teknologi pemantau kegunungapian?

Saya rasa tidak penting (ada tidaknya juru kunci). Yang penting pemerintah bisa menjelaskan dengan baik bahaya yang mengancam masyarakat, bisa memberikan penjelasan bila mereka dipindahkan dan bisa memberikan jaminan hidup juga. Pemerintah harus bisa menjelaskan dengan baik agar masyarakat mampu berpikir rasional.

http://www.detiknews.com/read/2010/10/27/174836/1476871/158/prof-heru-juru-kunci-merapi-tak-penting-yang-penting-warga-terayomi?nd991107158

Daftar 25 Korban Tewas Letusan Merapi

Gunung Merapi memuntahkan lahar dan awan panas ‘wedus gembel’ pada Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.02 Waktu Indonesia Barat, Lereng Merapi bagian Selatan jadi yang paling parah. Dusun Kinahrejo, Cangkringan, Sleman luluh lantak.

Hingga saat ini ada 25 jenazah korban letusan Merapi di Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta.

Ini daftar nama-nama korban:

1. Mbah Maridjan (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
2. Yuniawan (laki-laki), wartawan VIVAnews, Cibinong, Bogor
3. Tarno (laki-laki), Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
4. Yamto Utomo (laki-laki) Ngrangkang, Cangkringan, Sleman
5. Wahono (laki-laki) Palemsari, Cangkringan, Sleman
6. Sajiman (laki-laki) Kepuharjo, Cangkringan, Sleman
7. Puji Rano (laki-laki) Palemsari, Cangkringan, Sleman
8. Mr X (laki-laki) Cangkringan, Sleman
9. Imam Nur Kholik (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
10.Sipon (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
11.Tutur (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
12.Mr X (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
13.Mr X (bayi laki-laki ) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
14.Wiyono (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
15.Mr X (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
16.Emi (perempuan) Kinaherjo, Cangkringan, Sleman
17.Emy by ny (perempuan) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
18.Imam 1 (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
19.Andri (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
20.Imam 2 (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
21.Mr X (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
22.Nardi (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
23.Saworejo (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
24.Mr X (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman
25.Slamet Ngadiran (laki-laki) Kinahrejo, Cangkringan, Sleman

lihat daftar terbaru (Update)

sumber: VIVAnews

Sunday, October 17, 2010

Kasus Pedangdut Aida Saskia akan diselidiki Polisi

Pihak Kepolisian Resor Bogor belum menerima laporan dari Aida Saskia, 25, atau keluarganya, terkait pengakuan perkosaan yang dialami Aida Saskia, penyanyi dangdut kampung asal Bogor. Meski demikian, polisi akan melakukan penyelidikan, mengingat artis dangdut tersebut warga Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Kami belum terima laporan apa pun dari yang bersangkutan atau keluarganya. Yang dapat kami lakukan sebatas penyelidikan untuk mencari informasi,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor Ajun Komisaris Zulkarnain Harahap, di kantornya, di Cibinong, Selasa (12/10/2010) sore.

Sebgaimana diketahui, di berbagai media, Aida, yang keluarganya berdomisili di Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, mengaku telah diperkosa ZMZ, seorang ulama dan tokoh partai. Pemerkosaan terjadi saat dia berusia 16 tahun, di sebuah vila di Megamendung.

“Pokoknya, enggak ada laporan dari yang bersangkutan. Paling kami melakukan penyelidikan, kalau memang TKP (tempat kejadian perkara, Red)-nya di Bogor,” kata Ajun Komisaris Zulkarnain Harahap.

http://www.surya.co.id/2010/10/13/kasus-pedangdut-aida-saskia-akan-diselidiki-polisi.html

kh zainuddin mz ternyata tak blak-blakan soal Aida

Tak seperti yang digaungkan perwakilan dari Forum Solidaritas Ulama (FSU), Hafiz Syahnara, bahwa akan KH Zainuddin MZ akan blak-blakan mengklarifikasi tudingan pemerkosaan oleh pedangdut Aida Saskia, Jumat (15/10/2010) ini, ternyata Sang Dai Sejuta Umat tidak menggelar jumpa pers. Hal itu dipastika sahabat Zainuddin, Habib Mahdi.

“Tidak ada konferensi pers hari ini. Karena setahu saya memang tidak preskon hari ini,” jelasnya, saat dihubungi peliput via telepon genggam, di Jakarta, Jumat (15/10/2010).

Mahdi mengaku kebingungan dengan gembar-gembor yang dilontarkan Hafiz kepada media pada Rabu (13/10/2010) malam lalu. “Itu dia saya juga tidak tahu,” kata Mahdi.

Selain itu, Mahdi sedikit kecewa lantara hasil investigasi FSU yang membongkar jati diri Aida ternyata dipublikasikan Hafiz kepada media di hari yang sama. “Saya juga heran kenapa isi hasil investigasi itu malah disiarkan ke publik. Padahal hasil investigasi itu hanya untuk masukan saja, bukan untuk dipublikasikan kepada media,” tegasnya.

“Bagi saya sikap Hafiz itu bukan dari FSU. Dan tindakan dia itu di luar koordinasi dari FSU. Karena kami dari Forum Ulama tidak pernah merencanakan akan menggelar jumpa pers kemarin,” imbuh Mahdi.

Dengan sikap tersebut, isu Zanuddin-Aida menggelinding menjadi bola panas. “Sebagai ulama kita tentu mengedepankan proses perdamaian antara Aida dan Zainuddin MZ. Masalah ini kan seperti bola panas, kalau banyak yang menendang banyak juga yang tersakiti. Makanya kita heran kenapa Hafiz bicara di depan media,” ungkap Mahdi.

http://www.surya.co.id/2010/10/15/kh-zainuddin-mz-ternyata-tak-blak-blakan-soal-aida.html

Nasib guru TK di Madiun, Berhonor Rp 100.000 perbulan

Nasib guru taman kanak-kanak (TK) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, masih memprihatinkan.

Syamsumiati, salah seorang guru TK di Kabupaten Madiun, Jumat (15/10/2010), mengeluhkan honor para guru TK dan tidak mendapatkan tunjangan apa pun dari pemerintah daerah.

“Kami meminta agar pemerintah daerah memperhatikan nasib para guru TK ini. Selain tingkat kesejahteraan yang sangat minim, status para guru TK hingga kini juga tidak jelas,” ujarnya.

Menurut Syamsumiati, perwakilan guru TK se-Kabupaten Madiun beberapa waktu lalu sudah menyampaikan aspirasi mereka ke Komisi A DPRD Kabupaten Madiun. Namun, hasilnya tidak memuaskan dan nasib guru TK ini juga belum jelas.

“Kami ingin ada kejelasan masa depan kami. Sebagai guru TK swasta, kami sudah puluhan tahun mengabdi. Namun, selama ini tidak pernah ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Madiun soal nasib kami,” ucapnya.

Selama sepuluh tahun terakhir dalam perekrutan CPNS di Kabupaten Madiun, untuk formasi guru TK juga tidak ada. Padahal, secara langsung maupun tidak langsung, guru TK ini sebetulnya telah memberikan kontribusi mencerdaskan anak-anak sebelum menginjak bangku sekolah dasar.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh guru TK Al-Arifiyah di Kecamatan Mejayan, Yuni Purwati. Dia menilai, selama ini perhatian pemerintah daerah terhadap nasib guru TK sangat minim. Terbukti, pemerintah daerah tidak menganggarkan dana khusus untuk tunjangan guru TK.

“Kami telah mengabdi selama puluhan tahun di sekolah untuk mencerdaskan anak bangsa, namun perhatian kepada kami masih minim,” kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Sumardi mengatakan, sesuai peraturan terbaru melalui surat edaran (SE) Menpan Nomor 05 tahun 2010 menyebutkan, terdapat guru TK yang sudah masuk database atau pendataan bisa menjadi PNS.

“Saat ini, baru lima guru TK yang telah masuk database PNS. Sedangkan, 961 guru TK lainnya belum masuk. Ke depan, kami akan memperjuangkan agar guru TK swasta ini juga masuk database,” kata Sumardi.

Pihaknya juga akan memberikan penambahan kesejahteraan bagi guru TK. Jika selama ini dalam sebulan hanya mendapatkan honor sebesar Rp 100.000 maka ke depan akan diberikan honor sebesar Rp 200.000 per bulan. Pemberian honor bagi guru TK ini akan diambilkan dari dana APBD, dana fungsional, dana kinerja, ataupun dana dari pusat.

http://www.surya.co.id/2010/10/15/nasib-guru-tk-di-madiun-memprihatinkan.html

Sunday, October 3, 2010

Penelitian Sifilis: Amerika Sebabkan 700 orang Guatemala Sakit Kelamin.

Presiden Guatemala Alvaro Colom teramat murka. Baru saja dia memperoleh informasi paling andal soal perilaku Uncle Sam (US alias Amerika Serikat alias Paman Sam) yang membuat warganya menderita selama 60 tahun. ‘

Adalah Profesor Susan Reverby dari Wellesley College yang buka suara soal uji coba obat penisilin untuk penumpas penyakit kelamin, sifilis. “Percobaan itu sudah berlangsung sejak 1940-an terhadap warga Guatemala,” kata Reverby.

Menurut catatan media massa seperti AFP dan AP pada Sabtu (2/10/2010), penelitian oleh Reverby menunjukkan penelitian medis Amerika menyebabkan hampir 700 orang di Guatemala terkena dua jenis penyakit kelamin. Para pasien dalam penelitian ini adalah para tahanan dan orang yang mengalami gangguan jiwa. Ironisnya, mereka tidak menyadari digunakan sebagai objek penelitian. Sifilis dapat menyebabkan gangguan jantung, kebutaan, penyakit jiwa, dan bahkan kematian.

Tak cuma itu, kata Reverby, para dokter menggunakan pelacur yang terkena sifilis untuk ditularkan kepada para pasien tadi. Dari situlah kemudian para peneliti itu memperoleh jawaban ampuh tidaknya penisilin sebagai obat sifilis. Termasuk, bisa tidaknya antibiotik itu dipakai sebagai salah satu pengobatan jangka panjang di kemudian hari.

Memang, menurut Reverby, para pasien kemudian diobati. Cuma, problemnya, tidak jelas berapa orang yang sembuh. Para korban sampai sekarang belum mendapatkan ganti rugi. Meski, selain Presieden AS Obama, Presiden Bill Clinton saat berkuasa juga pernah meminta maaf.

Kejahatan kemanusiaan

Sudah barang tentu kemudian Presiden Colom bak tersengat setrum kuat. Dalam bahwa kebijakan AS kala itu merupakan kejahatan kemanusiaan. “Rakyat dan media Guatemala sangat marah,” kata orang nomor satu Guatemala itu, yang sejatinya negaranya adalah sekutu dekat AS.

Menurut laporan media pula, Presiden Barack Obama telah meminta maaf kepada Colom. Menurut Obama eksperimen itu bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung Amerika. “Amerika berjanji melakukan penyelidikan,” kata Obama.

Barack Obama, sebagaimana pernyataan Gedung Putih, juga memastikan tekad Amerika untuk menjamin semua penelitian medis terhadap manusia memenuhi standar hukum dan etika internasional.

Kemudian, pernyataan bersama Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan Menteri Kesehatan Kathleen Sebelius mengatakan, “Walaupun insiden ini terjadi lebih dari 64 tahun lalu, kami sangat marah penelitian tercela itu terjadi dengan kedok kesehatan masyarakat”.

“Kami sangat menyesalkan ini terjadi, kami meminta maaf kepada semua warga yang terkena penelitian menjijikkan ini,” imbuh keduanya. “Mungkin saja, insiden seperti ini terjadi di negara lain di dunia namun sebagai presiden dan warga Guatemala, saya harapkan, insiden ini tidak terjadi di negara ini,” demikian Presiden Alvaro Colom

Saturday, October 2, 2010

manipulasi pajak, Kekayaan Bahasyim Rp 932,2 Miliar

Bahasyim Assifie, terdakwa manipulasi pajak, dalam kurun waktu 2004 sampai 2010 diketahui memiliki uang mencapai angka Rp 932,2 miliar. Hal tersebut terungkap dalam persidangan perdana Bahasyim Assifie di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2010).

Jaksa penuntut umum Fachrizal, dalam surat dakwaannya, mengungkapkan, uang tersebut berdasarkan rekening koran dalam kurun waktu sejak 2004 sampai 2010, terdapat mutasi berupa pengambilan uang, pemindahbukuan, transfer atau uang keluar sebesar Rp 843,4 miliar.
"Kemudian terhitung sejak sekitar pertengahan April 2010, saldo akhir pada rekening Sri Purwanti (istri Bahasyim) sebesar Rp 41,7 miliar," katanya. "Bahwa jumlah harta kekayaan terdakwa berupa uang yang ditransfer tersebut mencapai Rp 932,2 miliar," kata JPU.

Uang tersebut ditranfer ke rekening Sri Purwanti sebesar Rp 905 miliar dan Winda Arum Hapsari (anak dari Bahasyim) sebesar Rp 26,5 miliar.

JPU menyebutkan, terdakwa yang mantan pegawai negeri sipil di Kementerian Keuangan mendapatkan uang itu dengan cara mendatangi wajib pajak.

Cara-caranya seperti terdakwa meminta sejumlah uang kepada Kartini Mulyadi (wajib pajak) dan karena takut mengingat terdakwa selaku pejabat Ditjen Pajak serta takut perusahaannya diganggu. "Kartini Mulyadi pun menyetujui permintaan terdakwa tersebut," katanya.

Karena itu, JPU menjerat terdakwa Bahasyim diancam dengan pidana Pasal 11, 12 huruf a, dan Pasal 12-b UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Selain itu, dia pun dijerat dengan Pasal 3 huruf c UU Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, sebagaimana diubah dengan UU Nomor 25 Tahun 2003 tentang Perubahan atas UU Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.

http://megapolitan.kompas.com/read/2010/09/30/21121255/Edan..Kekayaan.Bahasyim.Rp.932.2.Miliar

tak punya biaya pemakaman mayat istri pensiunan perwira polisi membusuk

Mengenaskan. Diduga akibattak punya biaya pemakaman , Ralim, 70, pensiunan polisi berpangkat perwira, membiarkan mayat istrinya, Harijati, 63, sampai membusuk. Selama tiga hari, mayatnya tak segera dimakamkan namun dibiarkan terbaring di dalam rumah, di Jl Kebun Kopi Blok I Perumahan Asrikaton Indah, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Bahkan rumah yang ditempati itu bukan miliknya melainkan rumah percontohan milik pengembang perumahan itu yang sudah rusak berat karena lama dibiarkan kosong. Rumah itu sangat kecil dan tanpa penyekat kamar. Saat diketahui tetangga, Jumat (1/10) petang, mayat korban sudah membusuk karena sudah tiga hari lalu meninggal dunia, Selasa (28/9). Kepada wartawan, Ralim, mengelak membiarkan mayat istri membusuk.

Ia beralasan menunggu keluarga istri dari Banyumas, yang akan mengambil mayat itu dan memakamkannya di tempat kelahirannya Banyumas. Namun ditunggu hingga tiga hari keluarganya tak juga datang, sehingga mayat itu sampai membusuk.

Baunya sudah menyengat hidung. Apalagi saat diketahui warga, mayat itu hanya diselimuti kain sarung dengan ditidurkan di kasur yang berada di lantai dalam rumahnya. Kemungkinan, jika tak segera diketahui tetangga, bisa jadi sampai beberapa hari lagi mayat itu masih terbaring di dalam rumah. “Malam ini kami lagi mengevakuasinya,” kata AKP Gatot Setiawan, Kapolsek Pakis, Jumat (1/10).

Sejauh ini, petugas belum berani menyimpulkan penyebab kematian korban karena menunggu hasil otopsi. Malam itu mayat korban dibawa ke Kamar Mayat RSSA Malang. Namun keterangan yang didapat polisi dari pihak keluarga korban, korban meninggal dunia karena sakit perut. Mungkin karena tak ada biaya, sehingga korban tak sempat dilarikan ke rumah sakit.

Informasi lain, kondisi itu akibat dipicu ekonomi korban yang serba kekurangan. Kabarnya, keluarga itu terlilit utang. Tak pelak, ia bersama keluarganya rela menempati rumah kosong, tanpa mengeluarkan uang sepersen pun.

Sebab, mereka tak mampu mengontrak rumah. Sebelum menempati rumah itu, Ralim bersama istrinya dan seorang anaknya, Kris Hartanto Hendrayana, 25, yang mengalami keterbelakangan mental sempat mengontrak rumah, yang berlokasi di belakang rumah yang ditempati sekarang ini. Namun karena tak bisa membayar kontrakan, terpaksa mereka hengkang dan menempati rumah milik pengembang perumahan itu, yang lama kosong dengan kondisi tak layak huni. Bahkan, kalau hujan, rumah itu banjir akibat atapnya banyak yang jebol dan temboknya sudah mengelupas.

Kematian korban itu diketahui tetangganya karena curiga setelah mencium bau busuk setiap kali melintas di depan rumah korban. Baunya sangat menyengat hidung. Semula warga mengira itu bau bangkai tikus. Bahkan warga sempat mencarinya namun tak ditemukan bangkai tikus di sekitar rumah korban. Setelah tak menemukan asal bau badek itu, warga ingat kalau korban sakit. Akhirnya, warga curiga.

Jangan-jangan korban meninggal dunia namun tak ada yang mengetahui. Cuma warga tak berani langsung menanyakan ke pihak keluarganya karena takut tersinggung atau tak terima. Apalagi, di perumahan itu keluarga Ralim tergolong tertutup meski tercatat sebagai penghuni baru. Delapan bulan lalu, Ralim bersama istrinya serta seorang anaknya, tiba-tiba menempati rumah tersebut.

Akhirnya, Jumat sore itu, Fatkhur, 46, yang rumahnya persis di dekat korban, memberanikan diri mengecek diam-diam. Sambil menutup hidungnya, ia mengintip dari balik jendela. Ternyata bau itu memang berasal dari dalam rumah korban. Cuma saat itu ia belum tahu dari mana asalnya. Setelah mengintip beberapa menit, Fatkhur baru terbelalak matanya melihat tubuh korban terbaring kaku di lantai rumah.

Akhirnya, sore itu warga perumahan langsung gempar setelah mendengar tetangganya meninggal dunia dengan kondisi sudah membusuk akibat tak segera dimakamkan. Dengan memberanikan diri, warga ramai-ramai mendobrak rumah korban kemudian mengecek apa yang terjadi. Setelah diketahui pasti kalau korban sudah tiga hari meninggal dunia, warga baru melapor ke polisi.

Ralim adalah pensiunan polisi dan terakhir bertugas di Polwil Malang, sewaktu Kapolwil dijabat Kolonel (Kombes—sekarang) Muhammad Zein. Ia pensiun dari korps baju coklat pada tahun 1993 lalu, dengan pangkat Kapten (sekarang AKP). Bertugas di bagian kesehatan Polwil Malang. Namun di akhir pensiun, kehidupannya kian memburuk.

Ia bersama keluarganya sering pindah-pindah rumah kontrakan. Bahkan saat ini untuk mencukupi kebutuhan keluarga, Ralim di usianya yang senja, kabarnya masih harus membanting tulang. Namun tak ada yang tahu pekerjaannya. Cuma tiap hari berangkat pagi dan baru pulang sore. Mungkin penghasilannya masih belum cukup, sehingga menurut sejumlah sumber ia sampai menggadaikan SK pensiunnya. Bahkan, masih menurut sumber itu, setiap bulan, ia hanya menikmati uang pensiun Rp 200.000 akibat uang pensiunan yang lain dialokasikan untuk mencicil utang .

http://www.surya.co.id/2010/10/02/tak-ada-biaya-makam-mayat-istri-membusuk-2.html