Informasi di lokasi kejadian, perusakan itu berlangsung di ATM Bank Danamon yang terdapat di Toko Alfamart, Jalan Jarak 84, sekitar pukul 03.30 WIB. Para saksi mata mengatakan, si kopral baru saja pulang dari pesta minuman keras di kafe sekitar lokasi tersebut. Ia diduga sedang mabuk berat.
Kopral MMK kemudian terlihat masuk ruang ATM Bank Danamon yang jaraknya tak jauh dari kafe. Tak ada yang tahu perbuatannya di dalam ruang itu. Tapi rupanya kartu ATM-nya tertelan mesin sehingga uang tunai yang dia butuhkan tak bisa ditarik. MMK tak kehabisan akal. Ia kemudian terlihat keluar dari ruang ATM dan meminjam pisau ke warung kopi di sekitar lokasi tersebut.
Dengan pisau itulah, MMK lantas mencongkel-congkel slot kartu dan monitor ATM agar dapat mengeluarkan kartunya. Sayangnya, upaya ini tak berhasil mengeluarkan kartunya. “Tiba-tiba ada bunyi kaca pecah dari dalam ruang ATM dan setelah didekati ternyata seorang pemabuk merusak mesin,” tutur Ridwan (32), warga Jarak, Sabtu (23/7).
Tak ingin si perusak semakin brutal, warga pun berusaha kompak mengamankannya. Tapi ternyata pria berambut cepak itu justru semakin arogan. Ia langsung memperlihatkan kartu tanda anggota TNI kepada warga. Ia diketahui tinggal di Kampung Kalijudan XXIII.
Tak hanya itu, sewaktu warga mendekati, dia malah memaksa pemilik warung agar memberikan linggis untuk membuka paksa mesin ATM. Untungnya pemilik warung tak memberikan linggis itu. Ia akhirnya berhasil diringkus warga bersama polisi.
Sementara, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Indarto, menyebutkan, untungnya uang dalam ATM masih utuh. “Hanya mesin ATM-nya yang rusak,” jelas Indarto. Kopral MMK sempat digiring ke Markas Polsek Dukuh Pakis untuk diperiksa, kemudian dikembalikan ke kesatuannya.
Terpisah, Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Dan Pomal) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V, Kolonel Laut (PM) Toto Hartoto, mengatakan, saat ini Kopral MMK telah dikembalikan ke kesatuannya untuk menjalani pembinaan. Ia beralasan, hingga kini tak ada cukup bukti untuk menggiring Kopral MMK pada ranah pidana.
“Dia mengaku terpaksa melakukan tindakan itu karena kartu ATM-nya tertelan. ATM-nya sebenarnya BNI, lalu dimasukkan ke ATM Danamon, tapi nggak bisa dipakai,” tutur Toto. Meski begitu, Kolonel Toto menunggu hasil penyelidikan polisi. “Ini urusan polisi. Kalau memang terbukti, kami tetap memrosesnya,” pungkasnya.
http://www.surya.co.id/2011/07/24/kopral-mabuk-congkel-boks-atm
No comments:
Post a Comment