Berdasar pantauan Suara Merdeka CyberNews, jalan tertutup pasir dan batu hingga sepanjang 300 meter. Material vulkanik tersebut masih basah sehingga sulit dilewati. Sejumlah relawan dan polisi yang mencoba lewat terjebak pasir hingga setinggi pinggang.
Sebanyak tujuh ruko yang ada di pinggir jalan Magelang-Yogyakarta bahkan tertutup pasir dan batu hingga ketinggian satu meter lebih. Demikian juga Pasar Jumoyo dan Dusun Gempol, Desa Jumoyo yang tertimbun lahar. Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak.
“Kami belum berani menjangkau pasar dan Dusun Gempol. Relawan yang bertugas di atas melaporkan akan ada banjir susulan,” kata Edy Hermawan, Koordinator Lapangan SAR Senkom Mitra Polri Kabupaten Magelang, Rabu (8/12).
Menurut dia, banjir pertama kali datang pada pukul 15.30. Saat itu, lahar sudah mulai melimpas sampai jalan raya sehingga jalur utama Yogyakarta menuju Semarang itu ditutup.
Sekitar setengah jam kemudian banjir kembali datang dengan volume lebih besar lagi. “Namun yang terbesar banjir ketiga karena sampai menimbun jalan raya setengah kilometer,” kata dia.
Satlantas Polres Magelang kemudian mengalihkan arus lalu lintas dari Magelang dan Semarang menuju ke Purworejo dan Kecamatan Kali Bawang, Kabupaten Kulonprogo. Polisi memasang barikade berlapis-lapis mulai Kota Muntilan, pertigaan Gulon, depan radio Merapi Indah dan sekitar 500 meter dari lokasi tertimbun lahar.
Semua kendaraan dilarang melewati pembatas sehingga wartawan dan relawan yang ingin menjangkau lokasi lahar harus berjalan kaki. Kondisi jalan gelap gulita karena listrik mati sejak Rabu sore.
Sementara kendaraan dari arah Yogyakarta diberhentikan di dekat jembatan Kali Krasak dan diarahkan menuju Kali Bawang. “Jalan tak bisa dilalui karena tertimbun pasir tinggi. Lalu lintas kami alihkan lewat Kulon Progo,” kata Kasat Lantas Polres Magelang AKP Widianto. http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/12/08/72511/Jalan-Magelang-Yogya-Tertutup-Pasir-2-Meter
No comments:
Post a Comment