Sukoharjo, CyberNews. Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo menyatakan, pelaku perampokan toko emas Hendra di Nguter yang disertai dengan penembakan pada Kanit Intelkam Polsek Nguter Aiptu Supriyono, modus operandinya mirip dengan kasus Grobogan.
"Sampai saat ini masih diselidiki. Yang jelas, modus operandinya mirip dengan kasus perampokan di Grobogan," ujarnya usai menjenguk Aiptu Supriyono di ruang ICU RS Dr Oen Solo Baru.
Dikatakan, sejauh ini pihaknya juga belum mendapatkan laporan dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng mengenai hasil uji balistik peluru yang digunakan dua pelaku perampokan. Hal tersebut dikarenakan tim Labfor juga sedang menangani kasus kebakaran yang terjadi di Semarang.
Karena itu, belum bisa diidentifikasi apakah peluru yang dimuntahkan dari senjata api perampok berasal dari revolver atau FN. "Belum ada laporan dari Labfor," katanya.
Namun demikian pihaknya tetap akan mendalami kasus tersebut, karena kuat dugaan pelaku berkaitan dengan aksi-aksi perampokan yang terjadi di daerah lain. Berkait dengan penghargaan untuk Aiptu Supriyono, Kapolda menegaskan tetap akan diberikan.
Sementara itu Aitu Supriyono sendiri, sejak kali pertama masuk RS Dr Oen Solo Baru (30/4) lalu hingga saat ini masih berada di ruang ICU.
Hal tersebut dilakukan tim medis agar pengawasan terhadap kondisi pasien terpantau. Meskipun, proyektil peluru yang bersarang di tulang pinggulnya sudah berhasil diangkat.
artikel terkait:
http://kusnadiyono.blogspot.com/2010/04/perbedaan-pistol-dan-revolver.html
sumber;
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/05/03/53607/Perampokan-di-Nguter-Mirip-Kasus-Grobogan
No comments:
Post a Comment