Monday, August 29, 2011

Lebaran, Antisipasi Tawuran Perguruan Silat di Bojonegoro

Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mewaspadai tawuran antar anggota perguruan pencak silat yang biasa terjadi pada Idulfitri 1432 Hijriyah.

“Kami sudah menginstruksikan jajaran polsek melakukan pendekatan kepada petinggi perguruan pencak silat di wilayahnya masing-masing,” kata Kapolres Bojonegoro, AKBP Widodo, Rabu (24/8/2011).

Menurut dia, pendekatan yang dilakukan tersebut, untuk mengendalikan anggota perguruan pencak silat yang diperkirakan menjelang Idulfitri berdatangan dari berbagai daerah untuk mudik.

Selain itu, pada Idulfitri, masing-masing anggota perguruan pencak silat tersebut, akan berkumpul dan menimbulkan kerawanan terjadinya tawuran. “Kami juga minta petinggi perguruan pencak silat ikut mengendalikan anggotanya,” katanya mengungkapkan.

Berdasarkan data di Polres Bojonegoro, selama lima tahun lebih, dua perguruan pencak silat di wilayah setempat yakni SH dan KS, selalu terlibat tawuran setiap Idulfitri. Aksi tawuran dua perguruan pencak silat tersebut, selalu terjadi ketika masing-masing anggota perguruan pencak silat tersebut berkumpul.

Selain menimbulkan korban luka berat, dalam aksi tawuran tersebut, bahkan acapkali menimbulkan korban jiwa, termasuk menimbulkan ketakutan di masyarakat bukan anggota kedua perguruan pencak silat itu.

http://www.surya.co.id/2011/08/24/lebaran-antisipasi-tawuran-perguruan-silat-di-bojonegoro

Beras Raskin di Pamekasan Berulat

Beras untuk masyarakat miskin (Raskin) yang diterima ratusan warga Kecamatan Kota Pamekasan Madura Jawa Timur, ternyata kualitasnya jelek dan tidak layak dikonsumsi.

Hawami, seorang penerima bantuan raskin mengakui beras yang ia terima banyak yang hancur dan berbau apek, bahkan ada yang berulat. “Pokoknya bantuan yang sekarang ini jelek sekali,” katanya.

Samsudin, warga lainnya juga mengaku, raskin yang diterimanya kali ini sangat jelek. Namun karena dirinya tidak memiliki uang untuk membeli beras yang lebih baik, pengayuh becak ini mengaku terpaksa mengkonsumsi beras jelek tersebut. “Jatah saya terpaksa tetap dimasak, karena hasil narik becak dalam seminggu sangat sedikit,” katanya.

Koordinator Raskin di Kecamatan Kota Pamekasan Djailani mengakui, kualitas raskin yang didistribusikan pihak Bulog Pamekasan saat ini memang jelek dan tidak layak konsumsi. Pihaknya telah koordinasi dengan Bulog agar mengganti raskin tersebut, dengan yang lebih baik. “Saya sudah telepon Bulog, mereka berjanji akan menggantinya,” katanya.

Kasus distribusi bantuan Bulog beras jelek dan tidak layak konsumsi, juga terjadi di wilayah Kabupaten Sampang. Bahkan masyarakat setempat terpaksa mengembalikannya ke Bulog melalui pemkab setempat.

Hanya saja, bantuan beras yang berkualitas jelek dan terpaksa ditolak karena tidak layak konsumsi itu, atas nama pemkab dari beras cadangan pemerintah (BCP), bukan beras raskin sebagaimana di Pamekasan.

http://www.surya.co.id/2011/08/26/beras-raskin-di-pamekasan-berulat

Terima Suap Dosen Unej Hanya Dimutasi

Tiga pegawai negeri sipil (PNS) di Universitas Jember (Unej) terbukti menerima suap dari orangtua calon mahasiswa baru jalur PMDK 2011. Ketiganya tidak dipecat.

Mereka DM dan AM, dari Bagian Registrasi dan Statistik Bagian Akademik Unej, serta RM, seorang staf Bagian Sistem Informasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Informasi Unej.

Menurut Kepala Humas dan Protokol Unej Rochani, terbongkarnya suap berawal dari kecurigaan Pembantu Rektor (PR) I Unej Agus Subekti yang menemukan nama mahasiswa baru dari Fakultas Kedokteran yang tidak diterima, tapi mendaftar ulang.

Dalam investigasi awal, ada pengakuan DM, AM, dan RM, karena mengganti nama mahasiswa yang tak daftar ulang dengan nama mahasiswa yang tak diterima.

Ketiganya menerima Rp 350 juta, yang Rp 120.890.000 dibayar ke Unej melalui Bank Mandiri sesuai biaya daftar ulang Fakultas Kedokteran, sisanya Rp 229.110.000, hendak dibagi bertiga.

Rektor Unej T Sutikto menjatuhkan sanksi mutasi saja. DM dibebastugaskan dari Kepala Sub Bagian Registrasi dan Statistik Bagian Akademik, dan dimutasi sebagai staf di LPM.

AM dari staf Sub Bagian Registrasi dan Statistik Bagian Akademik dimutasi ke Fakultas Sastra, dan RM staf bagian Sistem Informasi TI dimutasi ke Fakultas Pertanian.


http://www.surya.co.id/2011/08/28/terima-suap-dosen-unej-hanya-dimutasi

Saturday, August 13, 2011

10 Tahun Jadi Bupati Sragen Bermodal Ijazah Palsu,

Ditreskrimum Polda Jateng, sudah menetapkan mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono sebagai tersangka kasus dugaan ijazah palsu yang digunakan pada Pemilukada 2000 dan 2006.

Rencananya, Jumat (12/8), penyidik dari Ditreskrimum akan memeriksa tersangka di Lapas Kedungpane. Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Bambang Rudi Pratiknyo, mengatakan sejak Juli 2011, mantan bupati yang juga tersangka kasus korupsi APBD 2003-2010 telah ditetapkan sebagai tersangka pemalsuan ijazah palsu.
"Sesuai surat balasan dari Kejati Jateng atas permintaan bon pinjam dari kami, yang bersangkutan akan diperiksa di Lapas Kedungpane," katanya kepada wartawan, di Mapolda Jateng, Kamis (11/8).
Pemeriksaan terhadap Untung Wiyono di Lapas Kedungpane akan dilakukan oleh dua tim penyidik dan didampingi satu orang pengawas penyidik Ditreskrimum Polda Jateng.
"Pemeriksaan kepada mantan Bupati Sragen tersebut, tinggal melengkapi pemeriksaan saksi-saksi yang sudah kami lakukan sejak lama," tambahnya.
Ia melanjutkan, pemeriksaan terhadap mantan orang nomor satu di Kabupaten Sragen baru dilakukan saat ini karena pada saat yang bersangkutan masih menjabat sebagai bupati terkendala izin presiden.
Bambang mengatakan, dengan pemeriksaan terhadap tersangka diharapkan penyusunan berkas acara pemeriksaan (BAP) segera rampung. "Kami berharap sebelum Lebaran, penyusunan BAP sudah selesai dan kemudian segera dilimpahkan ke jaksa penuntut," tukasnya. http://jogja.tribunnews.com/2011/08/11/hmmm...10-tahun-bupati-sragen-bermodal-ijazah-palsu

Pajak Kendaraan Mati, Motor Ditahan Polisi

Minggu (7/8) saya ke Tulungagung dan di perempatan Ngantru saya menerobos lampu merah. Polisi pun langsung mengejar dan karena merasa bersalah saya menghentikan sepeda motor. Saya diajak ke kantor polisi untuk diproses dan saya minta untuk ditilang. Namun, motor saya langsung dimasukkan di kantor polisi dan digembok dengan alasan pajak sepeda motor saya habis. Saat saya meminta motor saya, polisi mengatakan tidak bisa dan harus membayar pajak terlebih dulu dan mengambil BPKB.

Apakah karena plat nomor polisi motor saya adari luar kota Tulungagung sehingga saya dipersulit polisi? Polisi menyarankan agar saya titip saja kepadanya dan setelah tawar menawar akhirnya saya titip Rp 100.000 dan motor langsung bisa saya bawa pulang. Benarkah kalau pajak kendaraan mati namun STNK masih hidup, motor harus ditahan? Mohon penjelasan pihak terkait. Terima kasih.

Agus Santoso

santoso45agus@yahoo.co.id

http://www.surya.co.id/2011/08/11/pajak-kendaraan-mati-motor-ditahan-polisi

Kapolda Minta Bantuan Ki Joko Bodo Ungkap Kasus Putri Umboh

Satu setengah bulan sudah berlalu kasus pembunuhan Putri Mega Umboh belum terungkap. Seiring kian peliknya persoalan yang mengemuka, Kapolda Kepri Brigjen Raden Budi Winarso memilih meminta bantuan pada paranormal Ki Joko Bodo. Paranormal kondang itu didatangkan ke Mapolda Kepri, Selasa (9/8/2011).

Diperoleh informasi, karena sedang menemui Ki Joko Bodo itulah, agenda pertemuan dengan tujuh satpam yang disangka terlibat dalam pembunuhan istri Kasubdit II Dit Reskirm Khusus Polda Kepri, AKBP Mindo Tampubolon menjadi tertuda hingga empat jam lebih.

Ki Joko Bodo yang dikonfirmasi Tribun, Selasa (9/8) petang, membenarkan dirinya pada siang kemarin diundang Kapolda Kepri untuk dimintai bantuan. Ia mengaku sempat berbincang-bincang panjang lebar mengenai hal ikhwal mengenai kasus pembunuhan yang menghebohkan itu.

"Ya bicara mengenai kasus pembunuhan di Batam. Lama kita bicara-bicara. Saya memberikan petunjuk berdasarkan kemampuan saya mengenai latar belakang kasus itu," ucap Ki Joko Bodo.

Sayang, ia enggan membeberkan lebih rinci mengenai hal apa saja yang oleh Kapolda dimintakan petunjuk kepada dirinya. Apakah kira-kira benar ada rekayasa? "Mengenai kasus itu menurut saya wartawan sudah punya gambaran. Ya, 80 persen lah (sama seperti petunjuk) dari saya," ucapnya ketika didesak Tribun.

Soal keterlibatan AKBP Mindo? "Abstain lah saya soal itu. Jangan, saya tak mau beberkan. Saya hanya dimintai petunjuk," elaknya lagi.

Kapolda sendiri sempat menjemput Ki Joko Bodo ke Bandara Hang Nadim Batam. Kehadiran Kapolda yang berpakaian lengkap berjalan beriringan dengan Ki Joko Bodo juga sempat menarik perhatian warga yang ada di bandara tersebut.

Sejak kasus pembunuhan sadis terhadap Putri Mega Umboh, 26 Juni lalu, hingga kini polisi belum berhasil mengungkap motif maupun siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut. Selain dipusingkan dengan pro kontra adanya rekayasa penyidikan, Polda Kepri juga dihadapkan pada persoalan salah tangkap terhadap tujuh satpam yang bekerja di perumahan setempat. http://www.tribunnews.com/2011/08/10/kapolda-minta-bantuan-ki-joko-bodo-ungkap-kasus-putri-umboh

Hasil Terawang Ki Joko Bodo Soal Kasus Pembunuhan Putri Umboh

Kapolda Kepulauan Riau (Kepri), Birgjen Raden Budi Winarso dan Ki Joko Bodo ternyata teman lama. Hal itu diamini Joko Bodo. Kepada Tribun, Rabu (10/8/2011) sore, Ki Joko Bodo bahkan menyatakan sering melakukan agenda serupa. Mereka sering bertemu dan berbincang‑bincang mengupas kasus yang sedang dihadapi.

"Dengan Pak Raden Budi sudah sering. Sudah kerap kami membicarakan kasus‑ kasus seperti ini. Tidak hanya saat di Batam, bahkan sejak sebelumnya. Saya juga berkawan dengan seluruh kapolda di Indonesia," papar Ki Joko Bodo santai.

Mengenai misteri dari kasus pembunuhan istri (mantan) Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Mindo Tampubolon itu, Ki Joko Bodo dengan gaya bicaranya yang blak‑blakan mengatakan, masih melihat ada aura persoalan keluarga.

"Dari terawangan saya, ada titik berat pada persoalan keluarga. Hidup di kota besar banyak orang besar atau pejabat terjebak dalam urusan sepert itu. Banyak contoh, Pak Antasari dan beberapa anggota DPR seperti itu. Entah itu urusan WIL atau urusan PIL. Namun untuk ini (kasus Mindo) saya tidak berani katakan soal kepastian (masalah WIL atau PIL) itu," papar Ki Joko Bodo.

Jika masalah WIL menjadi latar belakang, apakah Mindo berkaitan langsung dengan pembunuhan itu?

"Saya tidak katakan itu. Bisa jadi orang lain bisa pula. Saya tak bicara WIL atau PIL," ujarnya masih dengan terkekeh.

Para normal yang kini kerap tampil di televisi bersama para selebriti ini mengaku tidak sampai bermalam di Batam. Pada petang kemarin ia sudah terbang lagi ke Jakarta.

"Soal oleh‑olehnya ya senang ya, kita bersilaturahmi. Banyak hikmah bertemu dengan sahabat," ucapnya.

Ada oleh‑oleh berupa barang yang dibawa ke Jakarta?

"Ya, paling handuk dan sabun," ucapnya menjawab desakan Tribun, sambil terkekeh. http://www.tribunnews.com/2011/08/12/hasil-terawang-ki-joko-bodo-soal-kasus-pembunuhan-putri-umboh

Monday, August 8, 2011

Gawat! Kera di Gunungkidul Intip Orang Mandi

Serangan kera ekor panjang yang berada di daerah Duwet, Purwodadi, Tepus, kian mengganas. Kawanan kera itu mulai memasuki rumah warga.

Bahkan warga makin resah karena kawanan kera itu kerap nongkrong di seputar telaga ketika warga dan terutama ibu-ibu mandi. Keterangan ini disampaikan Kepala Dusun Duwet, Tugimin. Kawanan kera juga berani bersembunyi di antara genting rumah-rumah penduduk.
"Kami terganggu dengan keberadaan kera tersebut, yang bersembunyi di genting-genting rumah warga, selain untuk mengambil hasil panen, kera tersebut juga tidur di rumah warga," katanya kepada Tribun Jogja, Rabu (3/8).
Ia juga mendapatkan laporan dari warga Duwet I dan II, bahwa kera tersebut, selain mengambil telur ayam, menyakiti kambing ternak warga.
Meski tak memberikan penjelasan lebih jauh, Tugimin membenarkan bahwa dengan perlakuan kera berjenis kelamin jantan tersebut, warga terutama wanita sangat ketakutan.
Salah seorang warga setempat, Sawikem (65), mengatakan kera ekor panjang tersebut memang tidak mengenal takut dengan wanita. Ia pernah mengusir kera yang masuk ke dalam rumahnya dengan sabit. Namun kera itu tak memperlihatkan rasa takut.
"Tapi kalau diusir kaum pria baru dia takut," lanjutnya. Ia pun mengaku sangat takut dengan perilaku aneh yang dilakukan kawanan kera tersebut

http://jogja.tribunnews.com/2011/08/03/gawat-kera-di-gunungkidul-intip-orang-mandi

Jaksa Ini Tega Terima Uang Rp 2 Juta dari Tukang Becak

Nani Suriyati mengaku terkejut ketika mengetahui Hasan mendekam di Rumah Tahanan Kota Cirebon. Nani adalah pemilik Toko Jihan, di Pusat Grosir Cirebon (PGC) Kota Cirebon. Toko itu kehilangan dua tas sekolah, yang diambil oleh Hasan, menjelang toko yang terletak di lantai satu itu tutup.

"Saya sudah memberikan maaf. Apalagi harga dua tas itu tidak lebih dari Rp 100 ribu. Saya pikir dia sudah bebas dan tidak jadi ditahan. Saya pun tidak pernah mempersulit masalahnya dan saya pikir sudah selesai," kata perempuan berusia 34 tahun ini ketika ditemui di tokonya, Jumat (5/8/2011).

Nani mengatakan, setidaknya sudah dua kali ada yang datang untuk memintanya mencabut tuntutan, yaitu istri Hasan, Sri Mulyati, dan sejumlah orang yang mengaku dari kalangan majelis taklim di sekitar rumah Hasan. Mereka bercerita bahwa Hasan orang yang baik.

"Ya, berarti memang orangnya baik karena sampai majelis taklimnya saja datang ke sini. Mungkin Hasan khilaf. Saya juga sebenarnya sudah bilang tidak usah diperpanjang, tapi tetap dilaporkan satpam ke polisi," ujar perempuan berambut pendek dan memiliki tiga petak toko ini.

Nani mengaku sudah menandatangani surat pencabutan perkara yang disodorkan langsung oleh Sri Muryati dan rombongan majelis taklim itu. Bahkan tidak sampai di situ. Pada saat sidang perdana, Nani juga menegaskan kepada majelis hakim agar tidak memperpanjang masalah lagi.

"Pada sidang pertama, saya justru bilang sama ketua hakimnya agar Hasan dibebaskan saja. Saya pikir setelah itu dia dibebaskan. Tapi ternyata belum, dan baru tahu kalau Hasan akhirnya ditahan. Ya, mungkin dia khilaf, kasihan," ujarnya.

Nani mengatakan, peristiwa pencurian yang dilakukan Hasan terjadi pada April. Dia ingat peristiwa itu terjadi pada saat dia dan sejumlah karyawannya duduk di depan toko. Karena tokonya terletak di pojok, bagian samping tidak ada yang mengawasi. Pada saat itulah Hasan mencuri dua buah tas.

"Dia ditangkap orang PGC. Memang hanya terlihat satu unit tas dibawa. Tapi ternyata setelah digeledah lagi, ditemukan satu tas, sepatu dua pasang, dan satu mainan anak yang dimasukkan ke karung. Dia minta maaf dan saya sih memberikan maaf. Kejadian itu saat toko hendak tutup sekitar pukul 20.00," katanya.

Sri Mulyati istri Hasan, warga Jalan Samadikun, Gang Empang 3, RT 04/03, Kecamatan Kejaksaan, Kota Cirebon, menangis di ruang Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Cirebon, Trijoko Sutanto, Rabu (3/8/2011). Sembari menggendong dua anaknya yang masih kecil, perempuan berusia 35 tahun ini mengadukan nasibnya.

Dia mengaku ditipu oleh seorang jaksa yang bernama NS, yang tertera di struktural Kajari menjabat sebagai Kasubsi Tut Pidum Kajari Kota Cirebon. Sri memberikan sejumlah uang agar suaminya, Hasan, dihukum ringan.

Namun, begitu uang Rp 2 juta sudah diserahkan, jaksa tersebut tidak pernah muncul dalam persidangan terakhir. Apalagi pada saat pembacaan vonis terhadap terdakwa pada 26 Juli, Hasan divonis empat bulan penjara. Bahkan, vonis itu masih banding.

"Yang penting dikembalikan saja uangnya buat makan dan anak sekolah. Uang itu juga merupakan utang kepada kakak saya. Saya berikan uang itu karena jaksa itu bilang bisa membantu meringankan hukuman suami saya," kata Sri.

Menurut Sri, uang sebesar itu begitu berharga, apalagi suaminya hanya bekerja sebagai sopir becak dan menyambi sebagai pemulung. Sri pun harus mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan empat anaknya seorang diri.

"Setelah saya bayar, jaksanya lain. Perempuan. Ada sekitar sembilan kali pengadilan. Nah, pada 26 Juli sudah putusan, tapi hukumannya tetap berat dan itupun banding," katanya.

http://www.tribunnews.com/2011/08/06/jaksa-ini-tega-terima-uang-rp-2-juta-dari-tukang-becak

Sunday, August 7, 2011

Aturan Keras di Somalia, Pakai Kutang Akan Dihukum Cambuk

Para perempuan dari kelompok tertentu di Somalia tidak bisa dengan leluasa memakai kutang atau bra. Sebuah kelompok di negara yang terletak di benua Afrika itu, diberitakan melarang penggunaan bra. Alasannya, fungsi bra hanya mengelabuhi siapapun yang melihatnya.

Aturan tersebut didegungkan kelompok garis keras Al Shabaab. Kelompok itu melarang perempuan mengenakan karena menilai fungsi bra hanya untuk membohongi mata. Kelompok ini menafsirkan bahwa pemakaian bra tidak sesuai dengan ajaran agama yang mereka anut. Dan jika aturan ini dilanggar, hukuman cambuk telah menanti.

Agar aturan tersebut dipatuhi, Al Shabaab sengaja mengirimkan pasukan bersenjata di jalanan di ibukota Somalia, Mogadishu. Tugas utamanya mencari perempuan yang mengenakan bra saat berada di jalan.

Parahnya, perempuan-perempuan tersebut tidak hanya ditanya apakah ia mengenakan bra atau tidak. Namun pasukan tersebut akan memeriksa, apakah payudara yang menonjol tersebut merupakan hasil sanggahan bra ataukah alami dari `sononya`.

Seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (17/10), beberapa perempuan di Somalia mengeluhkan pelecehan yang dilakukan pasukan Al Shabaab. Beberapa perempuan yang kedapatan mengenakan bra, langsung disuruh menanggalkannya. Kemudian mereka diminta untuk menggoyang-goyangkan payudaranya.

“Al Shabaab telah memaksa kami mengenakan kerudung model panjang sesuai keinginan mereka. Kini mereka memerintahkan kami mengguncang payudara di hadapan mereka. Mereka mengatakan, payudara harus terlihat alami atau datar sekalian,” keluh Halima, salah seorang warga.

Kamis (15/10) lalu, putri Halima mendapat hukuman cambuk karena melanggar aturan tersebut.

Abdullahi Hussein, seorang pelajar di Mogadhisu utara menuturkan, kakak laki-lakinya baru saja dipukul salah satu pasukan Al Shabaab. Pasalnya ia melawan pria yang mempermalukan saudara perempuannya, yang dipaksa melepas bra.

“Kakak saya dipenjara setelah berkelahi dengan seorang pria. Pria tersebut mencambuk saudara perempuan saya dan memaksanya melepas bra yang dikenakannya. Ia tidak bisa membiarkan hal tersebut,” terang Hussein.

Sebenarnya kaum pria pun tak luput dari aturan kaku yang dikeluarkan Al Shabaab. Setiap pria yang kepergok tidak memiliki jambang akan dicambuk di muka umum.

“Saya pernah dicambuk dan rambut saya digunting di jalanan. Celana saya juga dipotong hingga mendekati lutut. Mereka menuduh saya sengaja bercukur, padahal saya masih berusia 18 tahun,” imbuh Hussein.

Menurut Hussein, pihak Al Shabaab menangkap puluhan pria dan perempuan. Tidak ada yang luput dari perhatian pasukan tersebut. “Anda bisa saja langsung dicambuk oleh pria bertopeng, meski baru saja keluar dari rumah,” kata Hussein.

Pihak Al Shabaab yang dikonfirmasi mengenai hal tersebut, menolak berkomentar. Penafsiran penerapan hukum agama yang berlebihan oleh kelompok Al Shabaab, dikeluhkan mayoritas warga Somalia. Mengingat sebagian dari mereka masih menganut paham Islam moderat tradisional. Beberapa warga bahkan melabeli Al Shabaab sebagai kaum pemberontak karena keinginan mereka untuk mengambil alih kekuasaan negara.

Tak hanya disebut-sebut melarang kaum perempuan mengenakan bra, Al Shabaab juga diberitakan melarang pemutaran film, ringtone musik, berdansa saat pesta pernikahan, bermain dan menonton sepakbola. Namun, dalam beberapa kesempatan, Al Shabaab membantah tudingan itu.

Dalam bahasa Arab, Al Shabaab berarti “muda”. Kelompok ini mengontrol wilayah selatan dan tengah Somalia. Kelompok yang berdiri tahun 2004 ini dipimpin Moktar Ali Zubeyr. Awalnya Al Shabaab terbentuk atas kekalahan kelompok Uni Pengadilan Islam (ICU) dari tangan Pemerintahan Transisi Federal (TFG) dan pendukungnya, terutama militer Ethiopia, dalam Perang Somalia (2006-2009).

Sekitar 3.000 anggota ICU melakukan pergerakan bawah tanah di Mogadhisu dan beberapa wilayah lain di Somalia. Mereka merancang perlawanan terhadap pemerintahan Somalia dan kroni-kroninya di seluruh Ethiopia. Al Shabaab disebut-sebut sebagai pecahan ekstrem dari ICU
http://www.surya.co.id/2009/10/18/aturan-keras-di-somalia-pakai-kutang-akan-dihukum-cambuk

Monday, July 25, 2011

Malangnya Novi! Babak Belur Dihajar Pak Pendeta

Novi Aldi Anjasmara (21) tidak menyangka kalau akan dipukuli oleh orang yang belum dikenalnya itu, Sabtu (23/7/2011). Kejadian itu terjadi diwarung milik abangnya di Villa Diamon.

Novi yang saat itu baru saja mau mandi sore dikejutkan dengan seseorang yang datang diwarung milik abangnya. Orang yang tidak dikenal itu terus mengedor-ngedorkan pintu warung, diapun langsung menuju depan.

Namun ia kaget bukan kepalang. Tanpa ba-bi-bu laki-laki bertubuh besar langsung memukulnya. Ia bahkan ditarik ke luar warung dan kembali dihajar hingga babak belur. Tidak sampai disitu saja, dia terus dikejar saat lari berusaha menyelamatkan diri. Setelah puas memukul dan menghajar Andi, laki-laki yang diketahui pendeta salah satu Gereja di Tiban langsung kabur dengan menggunakan mobil Toyota Avanza.

Atas kejadian Novi bersama keluarganya langsung membuat laporan ke Polsekta Sekupang. Namun sayangnya tersangka penganiyaan yang sudah dipanggil polisi justru tidak ditahan. Pelaku belakangan diketahui bernama Daniel itu tidak ditahan karena pihak keluarganya menjamin.

"Awalnya laki-laki itu menabrak bangku kayu yang ada di depan warung dan mobilnya lecet. Karena kesal laki-laki itu turun dan merobohkan bangku itu, sebelum pergi laki-laki tersebut meminta maaf kepada saya,"ujar Novi.

Kemudian dia pun memperbaiki bangku kayu yang rusak tadi. Setelah memperbaiki bangku itu Novi pun berniat mau mandi dan masuk ke dalam rumah. Belum lagi masuk ke kamar mandi dia dikejutkan dengab suara yang berteriak-teriak dan mengedor pintu.

Novi bergagas keluar dan langsung dihajar laki-laki yang belum dikenal itu. Bahkan saat dipukul ada beberapa orang teman pelaku yang melihat, namun hanya dibiarkan saja. Bahkan pelaku sempat bilang kepadanya silakan panggil siapa saja.

"Saya bingung saja, sudah memukul malah bilang seperti gitu. Usai dia pergi, ada seorang temannya malah mengatakan untuk pergi berobat saja,"ujarnya.

Sementara Ibrahim abang korbang mengaku kaget mendengar kejadian itu. Dia tidak terima atas perlakuan pelaku itu, bahkan atas kejadian ini anaknya trauma karena pelaku mengajar adiknya di depan anak laki-lakinya.

Pihak pelaku sudah beberapa kali memujuknya untuk melakukan upaya damai, namun tetap saja ditolak Ibrahuim. "Anak saya troma atas kejadian itu dan setiap ada orang datang ke rumah dia langsung sembunyi,"ujarnya.

Kanit Reskrim Polsekta Sekupang, IPTU Feri Kuswanto membenarkan kalau ada laporan tentang penganiayaan. Pihaknya membantah jika pelaku dibebaskan dan tidak ditahan. Fei mengatakan pihaknya belum melakukan penahanan saja.

"Tidak benar pelaku sudah ditahan lalu kita bebaskan. Hanya saja kita belum melakukan penahanan. Sebelumnya korban dan pelaku sudah ditemukan, namun belum ada kesepakatan perdamaian," ujarnya.

http://www.tribunnews.com/2011/07/25/malangnya-novi-babak-belur-dihajar-poilsi-tak-tahan-pelaku

Ada Tukang Roti Keliling "Sari Roti" di Singapura ?

Keberadaan tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, kembali dipertanyakan. Pasalnya, saat Nazaruddin melakukan dialog dengan Metro TV, terdengar jingle khas dari usaha roti terkenal, yaitu Sari Roti.

Silakan buka tayangan wawancara tersebut pada link youtube berikut: http://www.youtube.com/watch?v uVOCPXMzFU
Hal itu menimbulkan kecurigaan dari beberapa penyimak acara itu, termasuk salah seorang Kaskuser dengan nama account nandabdg (kaskus holic). Dia membeberkan kecurigaannya di situs Kaskus pada Rabu (20/07/2011) pukul 09.01.

Inilah isi dari pernyataan tersebut:

"Keberadaan Nazaruddin: Indonesia saya ingin sekali membantah pernyataan pimpinan KPK yang menyatakan bahwa Nazaruddin tidak ada di Indonesia.

Saya menemukan petunjuk pada saat menyimak tayangan MetroTV pada saat mewancarai Nazaruddin. Saya kemudian memeriksanya dan semakin yakin akan temuan tersebut.

Mari kita perhatikan dan teliti bersama. Saya memeriksanya melalui Youtube dan dengan memperhatikan lagi ketika tayangan wawancara tersebut diulang oleh MetroTV:

1. Silakan buka tayangan wawancara tersebut pada link Youtube berikut: http://www.youtube.com/watch?v=uVOC_PXMzFU

2. Silakan perhatikan audio pada menit 2:22 sampai dengan 2:30

3. Maka akan terdengar suara/nada yang masuk ke dalam audio (background audio) tayangan wawancara tersebut. Suara atau nada yang masuk tersebut kebetulan sangat familiar dengan telinga saya, yaitu suara atau nada tukang roti keliling "Sari Roti" yang biasa berkeliling di perumahan.

Dalam hal ini, tidak mungkin suara tersebut masuk dari input audi di studio MetroTV. Satu-satunya jawaban adalah suara tersebut masuk dari input audio Nazarudin dan tidak mungkin tukang roti keliling "Sari Roti" berada di Singapura atau luar negeri.

Penulis di Kaskus itu kemudian menyimpulkan bahwa Nazaruddin ada di Indonesia. Dia meminta pembaca tulisannya juga dapat menganalisis video tersebut. Pesan ini dikirim ke berbagai milis dan grup Blackberry Messenger milik wartawan hari ini.

"Kesimpulannya adalah Nazarudin ada di Indonesia dan kemungkinan berada di sebuah rumah di salah satu komplek perumahan di Indonesia. kemungkinan besar di Jakarta. Hal ini karena tukang roti keliling tersebut biasanya beroperasi di perumahan. Semoga temuan ini bisa dianalisis dengan baik oleh rekan-rekan sekalian," tutupnya.

http://nasional.kompas.com/read/2011/07/21/14572827/Jingle.Sari.Roti.Terdengar.di.Metro.TV

Sabung Ayam, 3 Oknum TNI Dibekuk

Sebanyak 13 orang, tiga di antaranya oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan seorang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) diringkus petugas Polres Lamongan saat judi sabung ayam dengan omzet puluhan juta rupiah di Desa Beru, Kecamatan Sirirejo, Lamongan, Minggu (24/7) petang.

Judi sabung ayam di Desa Beru ini sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir, namun baru kepemimpinan Kapolres AKBP Marsudianto dan Kasat Reskrim AKP Rofiq Ripto Hima­wan ini digulung. Penggerebekan dipimpin langsung kapolres dan kasat reskrim bersama puluhan anggota.

Keberangkatan puluhan anggota polres itu menumpang dua truk dengan cara tiarap, seolah truk itu tidak bermuatan ketika menuju lokasi judi sabung ayam. Meski dua truk berpenumpang anggota serse, dalmas dan tangkal sudah masuk di lokasi sejak pukul 17.00 WIB, namun petugas belum langsung melakukan penggerebekan. Petugas sengaja membiarkan para pejudi bermain hingga menjelang selesai. Taktik ini dilakukan untuk memudahkan menangkap para tersangka.

Saat para tersangka memulai judi sabung ayam sebenarnya petugas juga sudah mulai melakukan penyelidikan dengan memetakan lokasi. Para pelaku memanfaatkan rumah kosong untuk mengadu ayam yang dijadikan sarana perjudian.

Hampir setengah jam petugas melakukan pengintaian dan meyakini semua pelaku sudah masuk ke rumah tempat adu ayam. Setelah itu, barulah puluhan anggota polisi bergerak dengan cara melokalisir lokasi dengan jarak 100 meter dari tempat kejadian perkara (TKP).

Peringatan tembakan pertama diletupkan Kapolres AKBP Marsudianto disusul tembakan Kasat Reskrim AKP Rofiq Ripto. Saat itulah para pelaku mulai semburat, namun 13 orang di antaranya berhasil diringkus petugas bersama barang bukti uang tunai Rp 8 juta, 40 sepeda motor, 21 ayam jantan, puluhan pasang sandal dan sepatu serta alas dari karung goni.

Beberapa tersangka yang berhasil ditangkap berusaha mengelabui polisi. Mereka ada yang beralibi sebagai penonton, menagih utang serta pengantar teman. ”Perintah Kapolres siapa pun yang ada di lokasi harus ditangkap semuanya,” ujar salah seorang anggota yang turut serta dalam penggerebekan.

Penggerebekan judi sabung ayam ini merupakan keberhasilan terbesar bagi Polres Lamongan. Lokasi sabung ayam di Beru ini disinyalir berjalan cukup lama dengan beking oknum tertentu.

Evakuasi para tersangka berjalan cukup alot hingga mereka baru berhasil digiring ke Mapolres Lamongan pukul 20. 30 WIB berikut barang bukti sepeda motor, kurungan, uang, sandal, dan juga sejumlah ponsel.

Tiga anggota TNI yang turut serta diringkus di TKP adalah Serka M (40), Serda R (49) dan Kopka K (42). Ketiganya bertugas di kesatuan masing-masing di wilayah Lamongan.

Sedangkan tersangka lain yakni, seorang guru SDN, Su (57), Haji Sukirno (57) warga Sukodadi, Budi Hartono (31) , Sarkiyadi (39), Ahmadi ((38) ketiganya warga Beru, Gunawan (36) warga Sukodadi, Suhadak (42) warga Kadungrembuk Sukodadi, Mutsari (28) warga Sirirejo, Edi Susanto (32) warga Beru dan Suko (53) warga Bandung Kecamatan Lamongan Kota.

Ada kemungkinan besar jumlah tersangka akan bertambah setelah dilakukan penyidikan terhadap ketiga belas tersangka yang kini meringkuk di Mapolres. Lantaran masih banyak pelaku yang sempat kabur, itu dibuktikan dengan jumlah barang bukti 40 sepeda motor.

Wakapolres Lamongan Kompol Toni Sugiyanto kepada Surya semalam menyatakan, sebenarnya lokasi perjudian sabung ayam di Beru itu sudah lama menjadi target penggerebekan. Namun, ketika petugas hendak bergerak selalu bocor. ”Ya baru ini kita berhasil,” ujar Toni.

Penggerebekan terbesar di Lamongan itu menyusul pernyataan Kapolda Jatim baru Irjen Hadiatmoko yang berjanji memberantas perjudian.

Saat berkunjung ke kantor Harian Surya beberapa hari lalu, Hadiatmoko menyatakan pihaknya akan setel kencang soal perjudian. Ia tak mau kompromi dalam hal ini karena diyakini bahwa perjudianlah yang membuat masyarakat malas dan menjadi salah satu penyebab kemiskinan.

“Selama saya jadi Kapolda Bali, ada saja tiap hari kasus orang bunuh diri karena judi. Karena itu, saya tegas di sana soal yang satu ini, demikian juga di Jatim kali ini,” tegas Hadiatmoko.

Hadiatmoko memang dikenal sangat antiperjudian. Ketika menjadi Kapolda Riau, Hadiatmoko menggegerkan dunia perjudian di sana. Pada 23 Oktober 2008, atas perintah Hadiatmoko, Chandra Wijaya alias Acin ditangkap polisi. Di Riau, kala itu Acin dikenal sebagai raja judi kebal hukum. Omzet judinya diperkirakan mencapai Rp 3 miliar per hari.

Tidak hanya Acin yang ditangkap. Sebanyak 26 kaki tangannya juga dibuat tak berkutik. Bahkan, kabarnya ada beberapa perwira polisi yang langsung dicopot Hadiatmoko karena dugaan terkait kasus tersebut.

Di Bali, seorang bandar judi togel di sana, Teguh Eko Santoso, ditangkap di rumahnya di Jaya Giri XXII/27, Denpasar, pada 5 April 2011 lalu. Sebelumnya, Eko dikenal licin dan tidak tersentuh, sehingga seolah-olah yang bersangkutan kebal hukum.

Karena itu, kehadiran Hadiatmoko tampaknya bakal terasa spesial di Jatim. Menurut data di Polda Jatim, Januari 2011 hingga awal Juni lalu, perjudian mencapai 2.007 kasus, atau meningkat hingga 200 persen dibanding periode yang sama tahun 2010.

“Kalau ada perjudian yang sulit dibongkar dan ternyata ada dugaan keterlibatan jajaran saya yang melindungi, maka saya sendiri yang akan turun untuk menangkap. Jangan khawatir,” tandas Hadiatmoko.

http://www.surya.co.id/2011/07/25/sabung-ayam-3-oknum-tni-dibekuk

Sunday, July 24, 2011

Wow, Ada Foto Syur Mirip Hakim PN Sungailiat di Facebook

Facebooker di Sungailiat, Bangka, Provinsi Bangka Belitung heboh.

Pasalnya foto-foto syur mirip wajah seorang hakim bertugas di Pengadilan Negeri (PN) Sungailiat beredar di dunia maya itu.

Setidaknya ada tiga foto syur mirip hakim betrinisial Ar dengan wanita di facebook dengan pemilik account Iwan Semarang. Mulai dari berpelukan hingga ciuman hot.

Humas Pengadilan Negeri Sungailiat, Heneng Punjadi ketika dikonfirmasi wartawan sempat kaget. Heneng sama sekali tak menyangka bahwa foto pria berkaca mata di FB dengan nama 'Iwan Semarang' mirip anggota hakim di Sungailiat yakni Ar.

"Saya sendiri baru tahu foto itu. Kemarin sempat saya lihat di facebook. Dan itu benar foto Pak Ar sama wanita itu," ungkap Heneng saat ditemui di Pengadilan Negeri Sungailiat, Jumat (22/7/2011) siang.

Ketika ditanya tanggapanya pihak PN Sungailiat terkait foto syur oknum hakim, Heneng menegaskan, jika benar foto tersebut Ar, melanggar kode etik selaku anggota hakim yang diatur dalam Pedoman Perilaku Hakim atau disebut PPH.

"Jelas sangat tidak pantaslah kalau dilihat di internet itu . Apalagi dia merupakan seorang hakim. Dan lagi dia kan setahu kita sudah punya keluarga atau istrinya. Dan wanita yang ada dalam foto itu saya sendiri tidak kenal tapi yang jelas itu bukan istrinya," ungkap Heneng.

Hakim Ar belum bisa ditemui. Heneng mengataan kalau sedang tidak masuk kantor.
http://www.tribunnews.com/2011/07/22/wow-ada-foto-syur-mirip-hakim-pn-sungailiat-di-facebook

Mahasiswi Berjilbab Bercumbu Selama 1 Jam di Samping Mushola

Akibat dilanda mabuk asmara, pasangan muda-mudi yang diketahui masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Samarinda, Kaltim, tak memedulikan tempat dan waktu lagi. Mereka nekat bercinta di atas gazebo, di samping Mushola dan Kantor UPTD Perpusatakaan Kota Samarinda, Jumat (28/1/2011) sekitar pukul 14.00 Wita.

Aksi pasangan di siang bolong ini menarik perhatian sejumlah pengunjung perpustakaan dan buruh bangunan yang sedang bekerja memperbaiki gazebo di depan Kantor UPTD Perpustakaan Samarinda.

Meski pasangan ini tidak sempat berhubungan intim, namun keduanya asyik bercumbu selama kurang lebih satu jam.

Pengamatan tribunkaltim.co.id, yang perempuan mengenakan jilbab dan baju warna biru dan celana jeans hitam, sedangkan yang laki-laki mengenakan jaket berwarna putih, baju kaos hitam dan celana jeans hitam.

Karena melihat perbuatan tak senonoh yang dilakukan pasangan itu, seorang pegawai UPTD Perpustakaan Samarinda yang tengah bekerja di lantai II Gedung Perpustakaan, langsung menegur keduanya.

Pasangan itupun pindah tempat ke gazebo yang ada di bawah. Tak lama setelah itu mereka langsung angkat kaki dari halaman UPTD Perpustakaan Samarinda karena telanjur malu.

"Memang anak-anak remaja yang nongkrong di gazebo ini seringkali melakukan aksi tak terpuji. Kalau kami temukan tetap kami tegur dan usir," kata salah saeorang pegawai UPTD Perpustakaan, Jumat (28/1/2011).(*)
http://www.tribunnews.com/2011/01/29/mahasiswa-bercumbu-selama-1-jam-di-samping-mushola

Oknum Polisi Terlibat Penculikan Diciduk

Bripka Misran, oknum bintara Polres Deliserdang, Sumatera Utara ditangkap tim Reskrim Polsek Medan Area, Jumat (22/7/2011) malam, setelah diduga terlibat penculikan Julmi Piliang (56) selama 16 hari.

Dugaan keterlibatan oknum polisi itu berdasarkan keterangan Farida Hanum (57) warga Jalan Pelajar Timur, Medan Kota, Sumatera Utara yang dijadikan tersangka utama dalam kasus penculikan ini.

Polisi sendiri sudah menahan empat tersangka, dua lainnya ialah Sri Wahyuni (27) dan Heni Novitayanti.

“Pelakunya ada tujuh orang, kami masih berusaha menangkap tiga pelaku lainnya,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Area AKP Jonser Banjarnahor, Minggu (24/7/2011).

Penculikan itu dilandasi sakit hati Farida Hanum terhadap Julmi, yang tak lain selingkuhannya.

Diduga karena hubungan asmara itu diputuskan Julmi secara sepihak, Farida yang menyandang status janda langsung menyusun rencana pembalasan dendam.
Untuk memuluskan aksinya, Farida melibatkan menantunya, Bripka Misran. Para pelaku kemudian menjebak korban di sebuah kafe di Jalan Pasar Merah Ujung, Medan Area pada Kamis (7/7/2011) lalu.

Para pelaku memaksa istri korban, Heni menyerahkan uang Rp 58 juta sebagai tebusan. Karena tak memiliki uang cukup, Heni kemudian melaporkan kasus itu ke Polsek Medan Area. Korban sendiri mengaku kerap dianiaya selama disekap.

http://www.tribunnews.com/2011/07/24/oknum-polisi-terlibat-penculikan-diciduk

Tentara Mabuk Congkel Boks ATM

MMK, oknum anggota TNI berpangkat kopral kepala, merusak boks ATM Bank Danamon di lokalisasi Jarak gara-gara kartu ATM-nya tertelan, Sabtu (23/7) dini hari. Bukannya menelepon pihak bank seperti prosedur selazimnya, ia mula-mula mencungkil dengan pisau, kemudian berniat melinggisnya.

Informasi di lokasi kejadian, perusakan itu berlangsung di ATM Bank Danamon yang terdapat di Toko Alfamart, Jalan Jarak 84, sekitar pukul 03.30 WIB. Para saksi mata mengatakan, si kopral baru saja pulang dari pesta minuman keras di kafe sekitar lokasi tersebut. Ia diduga sedang mabuk berat.

Kopral MMK kemudian terlihat masuk ruang ATM Bank Danamon yang jaraknya tak jauh dari kafe. Tak ada yang tahu perbuatannya di dalam ruang itu. Tapi rupanya kartu ATM-nya tertelan mesin sehingga uang tunai yang dia butuhkan tak bisa ditarik. MMK tak kehabisan akal. Ia kemudian terlihat keluar dari ruang ATM dan meminjam pisau ke warung kopi di sekitar lokasi tersebut.

Dengan pisau itulah, MMK lantas mencongkel-congkel slot kartu dan monitor ATM agar dapat mengeluarkan kartunya. Sayangnya, upaya ini tak berhasil mengeluarkan kartunya. “Tiba-tiba ada bunyi kaca pecah dari dalam ruang ATM dan setelah didekati ternyata seorang pemabuk merusak mesin,” tutur Ridwan (32), warga Jarak, Sabtu (23/7).

Tak ingin si perusak semakin brutal, warga pun berusaha kompak mengamankannya. Tapi ternyata pria berambut cepak itu justru semakin arogan. Ia langsung memperlihatkan kartu tanda anggota TNI kepada warga. Ia diketahui tinggal di Kampung Kalijudan XXIII.

Tak hanya itu, sewaktu warga mendekati, dia malah memaksa pemilik warung agar memberikan linggis untuk membuka paksa mesin ATM. Untungnya pemilik warung tak memberikan linggis itu. Ia akhirnya berhasil diringkus warga bersama polisi.

Sementara, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Indarto, menyebutkan, untungnya uang dalam ATM masih utuh. “Hanya mesin ATM-nya yang rusak,” jelas Indarto. Kopral MMK sempat digiring ke Markas Polsek Dukuh Pakis untuk diperiksa, kemudian dikembalikan ke kesatuannya.

Terpisah, Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Dan Pomal) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V, Kolonel Laut (PM) Toto Hartoto, mengatakan, saat ini Kopral MMK telah dikembalikan ke kesatuannya untuk menjalani pembinaan. Ia beralasan, hingga kini tak ada cukup bukti untuk menggiring Kopral MMK pada ranah pidana.

“Dia mengaku terpaksa melakukan tindakan itu karena kartu ATM-nya tertelan. ATM-nya sebenarnya BNI, lalu dimasukkan ke ATM Danamon, tapi nggak bisa dipakai,” tutur Toto. Meski begitu, Kolonel Toto menunggu hasil penyelidikan polisi. “Ini urusan polisi. Kalau memang terbukti, kami tetap memrosesnya,” pungkasnya.

http://www.surya.co.id/2011/07/24/kopral-mabuk-congkel-boks-atm

Tuesday, July 19, 2011

Mahasiswi Mesum di Gubuk Sawah Digerebek Warga

Ratusan warga Desa Singkil, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo dibuat geger penangkapan pasangan mesum yang tepergok sedang berbugil-ria di sebuah gubuk sawah desa setempat, Minggu (17/7/2011) pukul 20.00 WIB.

Saat ditangkap warga desa setempat, keduanya sedang memadu kasih dan tanpa mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya. Pasangan mesum itu adalah Sug (24) warga Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo dan WL (20) warga Desa Bukur, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.

Pasangan lelaki saat ini, diketahui telah beristri dan ditinggal istrinya menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). Sedangkan pasangan perempuan, merupakan salah satu mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Ponorogo.

Penggerebekan pasangan mesum itu, bermula saat pukul 18.30 WIB, kedua pasangan mesum itu, sama-sama mengendarai motornya menuju pertengahan gubuk di sawah. Warga curiga lalu menguntit.

“Saat kami masuk gubuk, keduanya sudah dalam keadaan bugil. Kami pun mengamankan pakaian keduanya. Karena kami kesal kami bawa keduanya ke balai desa,” terang Gianto, salah seorang warga kepada Surya, Minggu (17/7) malam.
http://www.surya.co.id/2011/07/19/mahasiswi-ponorogo-bugil-dan-mesum-digerebek

Harry van Yogya Nyaris Gila Mencari Istrinya


TANGGAL 27 Mei 2006 memiliki arti yang dalam bagi Blasius "Harry Van Yogya" Haryadi dan ribuan warga Bantul khususnya, dan Yogyakarta umumnya. Hari itu, gempa merobek bumi Mataram, merenggut nyawa ribuan orang. Istri Harry Van Yogya salah seorang korbannya. Pengayuh becak ini mengisahkan kematian istrinya di bab awal buku The Becak Way.

WAJAH Blasius Haryadi (44) tiba-tiba pucat saat mengenang istrinya, Anastasia Suyatni. Lelaki yang akrab dipanggil Harry Van Yogya, itu kehilangan istrinya kala gempa memorak-porandakan Bantul dan sebagian kota Yogyakarta pada pagi 27 Mei 2006.

"Dulu saya sangat merasa bersalah, karena istri saya meninggal justru ketika saya tidak berada di rumah," kenang Harry tentang istrinya, kepada Tribun Jogja, di tempat ia mangkal di bilangan Jalan Prawirotaman, Yogyakarta, Selasa (24/5).

Pagi itu, Jumat 26 Mei 2006. Harry bilang pada istrinya bahwa ia hendak memperpanjang masa gadai sepeda gunung yang ia gadaikan di Pegadaian Ngupasan, Yogyakarta.

Celakanya, pegadaian tutup. Ia pun langsung menuju tempat mangkal becaknya di Jalan Prawirotaman untuk bekerja. Kebetulan, di bulan itu hotel-hotel dan penginapan di Prawirotaman banyak yang penuh.

"Ternyata benar, banyak tarikan, saya narik becak hingga larut malam. Kecapekan, saya tidur di pinggir jalan," kisah pengayuh becak yang menelorkan buku "Becak Way; Ngudoroso Inspiratif di Jalan Becek" itu.

Esok paginya, 27 Mei 2006, ia terkaget. Begitu bangun dari tidurnya, tak berapa lama ia merasakan ada guncangan hebat. Ia melihat, banyak orang yang berkendara bergulingan jatuh ke jalan.

Kerusakan di sekitar Prawirotaman dan sebagian besar wilayah kota memang tidak terlalu parah. Harry pun juga menganggap bahwa guncangan itu tak jauh beda dari lindu biasa.

"Saya sempat mengantar teman pegawai tourist information ke rumahnya. Sepulang dari sana, saya masih kembali ke tempat mangkal, karena tidak tahu akibat dari gempa akan sedahsyat itu," tuturnya.

Begitu kembali ke pangkalan becak, hatinya mulai tidak enak. Harry mulai merisaukan kondisi istri dan putri bungsunya, Veronika Natalia Agnes Destriana, yang kala itu masih berusia lima bulan.

Ayah dari tiga anak ini lantas bertekad pulang. Di sepanjang jalan, di atas bus, ia terkesiap melihat banyak rumah rata tanah. Pikirannya jadi kacau.

Turun dari bus, Harry langsung menuju penitipan sepeda. Tempat penitipan itu pun sudah hancur berkeping-keping. Meski sepedanya masih utuh.

"Sepeda saya kayuh sekencang-kencangnya. Menjelang masuk dusun, saya melihat dusun saya hanya tinggal pepohonan saja, tak ada satu rumah pun berdiri," kata Harry.

Begitu sampai di dusunnya di Cepoko, Trirenggo, Bantul, Harry mendapat kabar putrinya selamat. Ia pun lantas menuju rumahnya, mencari istri tercinta.

Rumah itu sudah rata tanah. Harry lantas bergegas ke dapur, siapa tahu istrinya berada di dapur kala gempa mengguncang.

Namun nihil. Ia pun beranjak meninggalkan rumah dan mencari putrinya. Menurut penuturan seseorang, putrinya dirawat oleh mertua adik iparnya. "Begitu bertemu putri saya, ia saya peluk, saya ciumi, sambil terus menangis," katanya.

Lantas datang kabar tsunami akan mengguyur. Orang-orang pun lintang pukang menuju kota untuk menjauhi wilayah pantai.

Sesampainya di sebuah sawah, Harry diyakinkan oleh seorang petugas polisi, bahwa tsunami tidak terjadi. Harry pun menitipkan putrinya pada sejumlah kerabat. Ia kembali ke kampung untuk kembali mencari istrinya.

Harry merasa dirinya sudah seperti orang gila. Ia bersepeda keliling dusun, mencari orang untuk membantu memugar reruntuhan rumahnya. Tapi semua orang menangis, semua orang berlumuran darah.

Akhirnya, ia pun bertemu tiga orang tetangga yang bersedia membantu. Setelah beberapa saat membongkar reruntuhan, istrinya pun akhirnya ditemukan.

Istrinya berada di bawah lemari yang roboh. Pada bagian atas lemari terdapat bongkahan tembok yang mengganjal. Istri Harry berada di rongga lemari, ia hanya terlihat leher ke atas. Bagian tubuh lainnya terkubur reruntuhan bangunan.

Harry masih belum sadar betul bahwa istrinya telah meninggal. Begitu tubuh istrinya diangkat ke atas tanah, air matanya pun tumpah.

Ia menyalahkan diri sendiri atas kematian istrinya. Berkali-kali ia menyesal dan menyiksa diri sendiri dengan rasa bersalahnya.

"Mungkin ia meninggal karena kehabisan napas setelah lama di bawah lemari itu, andai saya ada di rumah mungkin istri saya tidak kehabisan napas hingga meninggal," kenangnya.

Namun Harry pun tenang kembali. Ia ikhlas, itu semua sudah kehendak Tuhan. Ia berpikir, jika semua itu adalah kesalahannya, mungkin anaknya pun juga ikut meninggal dunia. Hari ini, lima tahun lalu, kita mengenang petaka dahsyat yang mengoyak Yogyakarta. http://jogja.tribunnews.com/2011/05/27/harry-van-yogya-hampir-gila-mencari-istrinya

Dorce Pilih Suami Tukang Becak Daripada Artis

Presenter acara Dorce Show, Dorce Gamalama mengaku tak ingin mencari suami dari kalangan selebriti. Dorce membuka hatinya untuk pria dari kalangan manapun.

"Ibu Dorce pernah bilang, dia nggak mau punya suami dari kalangan artis. Dia mau dari kalangan biasa. Dari tukang becak pun dia mau daripada artis," jelas kerabat Dorce, Aat, via telephon, Jumat (14/7/2011).

Telah diberitakan sebelumnya kalau Dorce pernah menikah dengan seorang pria bernama Asep Maskar. Orang yang mengaku mantan suami Dorce itu juga mengaku kalau dirinya khilaf.

Namun saat pemberitaan kemarin, Asep mengatakan hal yang berbeda. "Dia pernah bilang khilaf nikahin ibu Dorce, tapi kemarin dia ngomong beda lagi. Dia juga minta maaf sama seluruh masyarakat Indonesia. Memang dia siapa?,"ungkap Asep Maskar.

http://www.tribunnews.com/2011/07/15/dorce-pilih-suami-tukang-becak-daripada-artis

Ikatan Pemulung Indonesia Bangka-Belitung Terbentuk

Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Bangka Belitung Terbentuk. Terhitung sejak 5 Juli 2011, IPI Babel terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ketua IPI Babel terpilih Mashudi menuturkan keberadaan organisasi ini bertujuan untuk menghimpun, membina dan mengangkat harkat dan martabat para pemulung dalam rangka ikut membangun Bangsa dan negara. IPI juga berkeinginan membantu pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bangsa untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang merata spiritual dan material.

"Ini adalah wadah bersama kesamaan profesi pemulung. Bahkan, dengan terbentuknya organisasi ini, diharapkan para pemulung dapat lebih memaknai profesi sebagai pekerjaan yang juga turut diperuntukkan untuk membangun daerah," kata Mashudi kepada bangkapos.com, Sabtu (16/07/2011).

IPI Babel juga akan senantiasa berusaha melaksanakan tujuan organisasi melalui usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan azas dan prinsip organisasi.

"Dalam menyelenggarakan usaha organisasi senantiasa mengindahkan persatuan dan keutuhan organisasi," ujar Mashudi.

Legalitas keberadaan IPI jelas. Berdasarkan surat keterangan terdaftar Nomor: 20/BKBPPM/2011. Pengajuan berkas pemberitahuan IPI sudah dilaksanakan 17 Juni 2011 lalu. "Berdasarkan berkas pengajuan pemberitahuan keberadaan dari badan pengurus daerah ikatan pemulung indonesia (IPI) Nomor : 01/SPPO/BPP-IPI/VI/2011 tanggal 17 Juni 2011 perihal untuk mendapat surat keterangan. terdaftar," jelas Mashudi.

http://www.tribunnews.com/2011/07/16/ikatan-pemulung-indonesia-bangka-belitung-terbentuk

Pria Berpoligami di Kelantan Dapat Dinar Emas dan Makan Gratis

Pemerintah Kelantan, Malaysia, memberikan hadiah berupa dinas emas dan makan gratis kepada para pria sebagai hadiah jika mereka berpoligami namun tidak menyembunyikannya. Demikian diberitakan Bernama, Sabtu (25/6/2011).

Direktur Komite Pengembangan Perempuan, Keluarga, dan Kesehatan Kelantan Wan Ubaidah Wan Omar mengatakan bahwa aturan ini akan dibicarakan lebih hati-hati sebelum diundangkan.

Ia mengatakan hal ini sebagai respon atas usulan Pemerintah Kelantan untuk memberikan hadiah dan insentif khusus kepada para pria yang berpoligami agar tidak menyembunyikan pernikahannya untuk menghindari masalah besar yang terjadi di keluarga itu.

Wan Ubaidah menambahkan komite juga berencana mengundang selebriti ternama yang berpoligami yaitu komedian dan penyiar radio Sinar FM deejay Salleh Yaakob untuk memberikan arahan dalam pernikahan Islam di negara bagian itu.


http://www.tribunnews.com/2011/06/25/pria-berpoligami-di-kelantan-dapat-dinar-emas-dan-makan-gratis

Parlemen Belanda Larang Potong Hewan Cara Islam dan Yahudi

Parlemen Belanda meloloskan undang-undang yang melarang menyembelih hewan tanpa dipukul. Ini berarti menutup kesempatan bagi penganut Yahudi Ortodoks Belanda dan umat Islam untuk menyembelih hewan menurut tata agama yang mereka anut.

Dilansir The Guardian, meski demikian undang-undang ini harus melewati Senat dan pemerintah mengatakan pengesahan ini tak akan melewati batu sandungan yang berarti.

Ini akan menjadi ancaman dan melahirkan kecaman dari kelompok Islam dan Yahudi dan mengatakan ini melanggar kebebasan beragama mereka. Menurut tata cara Islam dan Yahudi, hewan dipotong dengan memotong urat di leher dengan benda tajam dan umat Isla dan Yahudi menegaskan jika cara itu tidak lebih buruk ketimbang memukuli hewan hingga mati.

Undang-undang ini diloloskan pada selasa lalu dan mendapatkan dukungan penuh dari politisi garis kiri yang menganggap jika cara ini tak berperikemanusiaan sementara politisi sayap kanan mengatakan jika ini cara yang diadopsi dari luar negara mereka dan sangat barbar. http://www.tribunnews.com/2011/06/30/parlemen-belanda-larang-potong-hewan-cara-islam-dan-yahudi

Bayi Umur Empat Hari Tewas Dicabik-cabik Anjing

Bayi berumur empat hari tewas secara mengenaskan setelah dicabik-cabik anjing orangtuanya, pit bull terrier. Demikian dilansir CNN, Jumat(8/4/2011), yang dikutip dari keterangan John Harrel, juru bicara Departemen Anak dan Keluarga (DCF), Florida, Amerika Serikat (AS).

Bayi itu tewas mengenaskan di rumah keluarganya di Jacksonville, Florida. Ayah sang bayi mengatakan jika ia dan ibu si bayi meninggalkan sejenak rumah hanya beberapa detik ketika anjing itu mencabik-cabik bayinya.

Sheriff Jacksonville bersama bagian kesejahteraan anak kini sedang melakukan penyelidikan terhadap kematian bayi itu. Sang ayah bayi mengatakan jika anjing itu tak pernah menunjukkan sikap agresif terhadap anggota keluarganya.

Juru bicara DCF juga mengatakan akan menyelidiki jika kasus itu adalah kekerasan atau tindakan tanpa kesengajaan. Pihak DCF juga mengimbau agar para orangtua tidak membiarkan anak mereka bersama anjing terutama dengan anak kecil."Ini sangat tragis dan simpati kami untuk siapapun yang tahu bayi itu," kata Harrel.

Cucu Tangkap Basah Kakeknya Hendak Perkosa Seekor Anjing

Seorang kakek bernama Eugene Hickman dan berumur 54 tahun dikenai tuduhan melakukan kejahatan terhadap hewan setelah cucunya menangkap basah dirinya dalam keadaan telanjang dan hendak memperkosa anjing. Demikian dilansir AOL, Selasa 928/6/2011).

Si kakek asal DeFuniak Springs, Florida, Amerika Serikat (AS), ditangkap sherif dari Walton County Sheriffs setelah pihak keluarganya melaporkan jika sang cucu melihatnya di atas badan anjing mereka yang berumur tiga tahun.

Menurut laporan itu, Hickman mengatakan ia mencoba melakukan seks dengan anjing namun sayangnya gagal memasukkan penisnya ke lubang kemaluan anjing tersebut. Ia berjanji di depan polisi tak akan melakukan kejahatan itu lagi sementara anjing jenis bulldog itu dibawa ke pusat penanganan hewan untuk diperiksa lebih detil.

Perempuan Tewas Setelah Dipaksa Bercinta dengan Anjing

Seorang pria ditangkap karena dianggap melanggar hukum Irlandia karena memaksa anjingnya ngeseks dengan seorang perempuan yang terkena alergi akibat adegan tersebut. Demikian dilansir AOL, Jumat (8/7/2011).

Sean McDonnell (57) meminta agar seorang perempuan berusia 43 tahun dan ibu empat anak yang ditemuinya di chat room fetish online agar ngeseks dengan anjingnya jenis Sheperd German.

Mereka sebelumnya melakukan adegan seks yang aneh namun si perempuan ini kemudian meninggal akibat serangan yang biasanya terjadi pada seseorang yang terkena alergi kacang.

Meski perempuan malang ini meninggal pada 7 Oktober 2008, namun McDonnell baru saja dikenai tuduhan di Limerick. Ini merupakan kasus yang tak terduga di Emerald Isle karena menganggap tak ada seorang pun bisa dikenai dakwaan melakukan kejahatan menurut undang-undang persetubuhan dua laki-laki (buggery laws) tahun 1861. Jika terbukti bersalah maka McDonnel bisa mendekam seumur hidup di penjara.

http://www.tribunnews.com/2011/07/09/perempuan-tewas-setelah-dipaksa-bercinta-dengan-anjing

Monday, July 18, 2011

Gerebek Judi, Polisi Lawan Brimob)

Polres Magetan yang akhir-akhir ini giat melibas segala bentuk perjudian di wilayah hukumnya, Minggu (3/7/2011), mendapat perlawanan dari Sunarno alias Nobos warga Dusun/Desa Tladan RT 3 RW 1, Kec Kawedanan, anggota Brimob Madiun. Bahkan, Mulyadi, anggota Polres terluka akibat sabetan kayu Nobos.

Arena perjudian yang didatangi ratusan petaruh dari berbagai daerah, seperti Madiun, Ponorogo, Ngawi, dan Magetan itu, digelar sekitar pukul 15.00 WIB hingga menjelang malam.

Tak ada yang berani mengusik, kendati ketua RT, RW dan kades, rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari arena. Sejumlah warga menyatakan, saat penggerebekan, pihak polres mengerahkan satu truk jajaran Sabhara dan satu truk Brimob, serta puluhan polisi berpakaian preman. Namun tak ada satu pun penjudi yang ditangkap. “Malahan ada polisi yang lari saat Nobos mengamuk. Polisi itu terluka, kabarnya kena pentungan Nobos,” katanya.

Kapolres Magetan AKBP Awi Setiyono saat dikonfirmasi mengatakan, ada laporan dari masyarakat tentang perjudian itu. “Awalnya untuk penyelidikan dan cek laporan masyarakat, kami menurunkan 10 orang anggota, sekitar pukul 16.00 WIB. Namun, saat anggota mau memasuki arena perjudian, ke-10 anggota kami dihalang-halangi dua oknum anggota pelopor (Brimob) Subden 2 C Madiun,” kata Kapolres s raya meminta maaf terlambat membalas SMS Surya karena baru selesai rapat dengan muspida membahas Desa Pragak, Kec Parang dengan Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) itu, Senin (4/7/2011).

Diakui kapolres, seorang anggota yang menggerebek perjudian itu terluka di bibir, terkena pukul balok kayu yang dilakukan oknum itu. “Oknum tersebut sudah diambil. Diamankan Provos dan Subden 2 C Brimob Madiun,” tandasnya.

http://www.surya.co.id/2011/07/05/gerebek-judi-polisi-lawan-polisi

Pak Bupati: Sabung Ayam Itu Bukan Judi

Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome menegaskan kebiasaan masyarakatnya melakukan sabung ayam bukanlah sebuah bentuk perjudian, tetapi sebuah bentuk budaya yang sudah sangat melekat dengan masyarakat di Pulau Sabu dan Raijua.

“Bagi kami orang Sabu, kegiatan sabung ayam itu untuk mempererat tali persaudaraan guna menghindari terjadinya pertikaian atau peperangan antarsuku di wilayah itu,” kata Dira Tome di Kupang, Senin (18/7/2011), terkait maraknya aksi sabung ayam yang dilakukan masyarakat Sabu Raijua.

Ia mengatakan aksi sabung ayam itu memang menggunakan uang sebagai taruhannya, tetapi uang itu hanya sebagai sarana semata, sehingga masyarakat kebanyakan kemudian menterjemahkan sebagai salah satu bentuk perjudian.

“Masyarakat umum berpendapat sabung ayam identik dengan perjudian. Namun, bagi kami orang Sabu Raijua sabung ayam merupakan ritual adat dan juga hiburan yang tidak bisa terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari,” katanya menambahkan.

Ia menjelaskan pada zaman dahulu pertikaian atau peperangan antarsuku sering terjadi karena berbagai faktor seperti masalah batas lahan, hasil pertanian dan perebutan ternak.

“Karena sering terjadi pertikaian dan peperangan antarsuku maka sesepuh adat seperti Monne Ama Deo Ray melakukan kegiatan preventif dengan menggelar kegiatan sabung ayam,” katanya menjelaskan makna sabung ayam tersebut.

Melalui kegiatan tersebut, kata Dira Tome, diharapkan dapat menghentikan pertumpahan darah antarsuku di Tanah Sabu dan Raijua serta menjadikan darah ayam tersebut sebagai kurban dalam perkara itu.

Sampai sejauh ini, tambahnya, sabung ayam masih memiliki nilai adat bagi masyarakat setelah berakhirnya musim panen.

Sebelum hasil panen dimasukkan ke dalam lumbung pangan, masyarakat selalu menyukurinya dengan kegiatan sabung ayam sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang diperoleh.

Ritual syukur ini disebut “nggaa pedakka” dan biasanya dilakukan pada pertengahan Juni atau Juli setiap tahun.

http://www.surya.co.id/2011/07/18/ah-kata-pak-bupati-sabung-ayam-itu-bukan-judi

Friday, July 15, 2011

PNS Dilarang Memakai BBM Subsidi

Badan Anggaran menyetujui usulan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang diajukan pemerintah, dari semula 38,5 juta kiloliter menjadi 40,49 juta kiloliter. Namun, penambahan kuota tersebut diberikan dengan beberapa syarat, di antaranya pemerintah harus terus mengimbau para pengguna mobil pribadi untuk tidak mengkonsumsi BBM subsidi.

"Badan Anggaran bahkan minta tolong untuk mengingatkan betul bahwa semua pegawai negeri dan DPR tidak boleh beli BBM subsidi," ujar Dirjen Migas, Evita Herawati Legowo, Kamis 14 Juli 2011. Persetujuan tambahan tersebut dikabulkan oleh Badan Anggaran, semalam. Berdasarkan penghitungan, subsidi pun membengkak dari yang semula Rp 95,96 triliun menjadi Rp 117 triliun.

Badan Anggaran pun meminta 2 syarat yang harus dipenuhi pemerintah terkait tambahan kuota ini. Yang pertama adalah pemerintah diminta menjaga laju konsumsi BBM subsidi di masyarakat dan kedua segera memberlakukan pengaturan BBM subsidi yang lebih tajam. "Sehingga syukur-syukur kalau bisa di bawah angka 40,49 juta kiloliter," kata dia.

Mengenai pengaturan BBM subsidi, pemerintah masih menyiapkan opsi-opsi yang akan diterapkan nantinya. Sebelum diberlakukan, opsi ini akan terlebih dahulu dibahas di kabinet agar lebih matang. Evita berharap pengaturan mulai bisa diterapkan pada tahun ini kalau tidak ada kendala lagi. "Setidaknya setelah Lebaran," katanya.

Evita enggan menyebut secara terperinci bentuk pengaturannya. Tapi, berdasar hasil diskusi dengan Badan Anggaran, kedua pihak mempunyai pandangan yang serupa, yaitu pemilik kendaraan pribadi sudah masuk dalam kategori masyarakat mampu, sehingga tidak layak lagi disubsidi bahan bakarnya. "Jadi, kalau subsidi itu untuk yang tidak mampu, yang sudah mampu tidak usah saja. Tadi malam dorongannya seperti itu."

Namun, pemerintah menyadari pengaturan dengan melarang seluruh kendaraan pribadi menggunakan BBM subsidi akan tidak mudah diterapkan. Sebagai permulaan, pemerintah akan terus mensosialisasikan imbauan untuk penggunaan BBM nonsubsidi kepada pemilik kendaraan pribadi.

Adapun langkah pengaturan untuk memperkecil penyimpangan dalam distribusi BBM subsidi akan dimulai dengan uji coba pemasangan alat kendali terlebih dahulu. Alat kendali yang disebut Radio Frequency Identification (RFID) akan dipasang mulai bulan Agustus nanti. "Kami tetap pasang itu, meski sudah masuk bulan puasa," tegasnya. Sebagai ujicoba, alat kendali akan dipasang di angkutan umum trayek Senen-Kampung Melayu terlebih dahulu.

RFID yang berfungsi membaca jumlah bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dikonsumsi oleh kendaraan ini akan dipasang di pom bensin. Sedangkan di kendaraan akan dipasang semacam finger print atau tanda yang sudah disinkronkan dengan RFID. Angkutan umum dipilih sebagai obyek uji coba karena temuan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi menyebutkan penyelewengan BBM bersubsidi sering terjadi di moda transportasi itu.

Uji coba akan dilakukan terhadap 500 unit mikrolet M-01 jurusan Senen-Kampung Melayu. Pelaksanaan uji coba berlangsung selama 3 bulan itu untuk melihat efektivitasnya. Evita juga mengaku pemerintah sudah mendapatkan pemenang tender untuk pemasangan alat kendali ini. "Ada, tapi saya tidak tahu karena tidak ikutan," ujarnya.
http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2011/07/14/brk,20110714-346619,id.html

Thursday, July 14, 2011

Pelacur Terkaya Pun Tidak Bahagia atas Pekerjaannya

Meski telah menghasilkan banyak uang dan harta dari profesi sebagai pelacur kelas atas, Paige Ashley mengaku tidak bahagia atas apa yang ia dapat.

Sebagai seorang lady escort (wanita pendamping), Ashley telah menghasilkan rumah mewah di London Utara, mobil sport, simpanan uang di bank sebesar 300 ribu poundsterling (sekitar Rp 4,2 miliar), dan beberapa kali operasi plastik yang menghabiskan uang miliaran. Ragam kecukupan materi tersebut menjadikannya sebagai seorang PSK terkaya.

Ashley awalnya tidak berniat menjadi seorang wanita panggilan, namun hal tersebut harus ditempuhnya sejak dirinya bercita-cita menjadi pengacara namun orang tuanya mengatakan tidak ada biaya untuk menyekolahkannya ke universitas.

"I've made £ 300.000 as a hooker. But I wouldn't say I was happy (saya menghasilkan 300 ribu poundterling sebagai pelacur. Tetapi saya tidak akan mengatakan bahwa saya bahagia)," ujar Ashley seperti dikutip dari newsoftheworld.co.uk.

Ashley pun menerangkan pertama kali dirinya terjun ke dunia esek-esek tersebut setelah seorang temannya mengajaknya untuk bergabung ke dalam agensi lady escort di London.

Pertama "bekerja", Ashley menilai pekerjaan tersebut jauh dari kemewahan. Klien pertamanya adalah seorang pengacara gendut yang berasal dari Travelodge. Usai bercinta, Ashley menceritakan pengacara tersebut ngorok di atas tubuhnya yang terlentang dengan mulutnya yang bau. Walaupun begitu, Ashley tetap "bersyukur" karena setidaknya mendapat uang.

Pengalaman tidak menyenangkan lainnya yang dialami Ashley adalah melayani kliennya di hotel yang penuh kecoa. Saat itu kliennya memaksa masuk ke dalam pakaiannya sebelum berhubungan seks.

Setelah dua bulan menekuni pekerjaannya, Ashley telah mengantongi uang sebesar 2 ribu poundsterling atau saat itu sekitar Rp 28 juta. Awalnya dengan uang tersebut ia ingin mendaftar ke universitas, namun urung dilakukan karena ada agensi lain yang menawarkan penghasilan 5.000-10 ribu poundsterling per booking dan berkesempatan berkeliling dunia.

Berpindah agensi membuat Ashley mulai menemui klien berkelas. Saat itu dia melayani pebisnis Amerika yang mengajaknya makan malan di restoran Michelin di Mayfair, London. Pebisnis itu juga membelikan Ashley sebuah pakaian warna hitam dan seikat bunga sebelum mengajaknya tidur disebuah hotel dengan bayaran 5.000 poundsterling semalam.

"Ternyata pebisnis itu sudah mempunyai istri. Saya membayangkan bagaimana perasaan istrinya jika tahu kami minum anggur dan makan malam bersama sebelum berakhir di ranjang," terang Ashley.

Dari semua kliennya, pekerjaan terbesar Ashley adalah saat melayani tiga orang pria Arab di Abu Dhabi. Ashley melayani tiga pria tersebut di hotel Emirates Palace yang merupakan hotel bintang tujuh dimana semua deknya berlapis emas.

Dikatakannya, pria Arab menyukai wanita barat, dan malam itu ia dibayar 20 ribu poundsterling semalam. Pertemuannya dengan para gadis di Abu Dhabi pun menguak cerita bahwa banyak gadis disana yang menjadi lady escort untuk mengeruk uang berlimpah.

Di akhir ceritanya, Ashley menuturkan dirinya lelah telah tidur dengan lebih dari 500 pria. Ashley menyimpulkan dari pekerjaannya selama ini, membuat dirinya berpikir untuk tidak mempercayai pria karena mereka semua dikendalikan oleh benda yang terletak di antara selangkangannya.

Sebuah trauma yang parah, karena pada kenyataannya tidak semua pria demikian. Pun, prostitusi telah menimbulkan efek negatif sangat buruk bagi pelacur kaya tersebut.

http://www.tribunnews.com/2011/07/13/simak-pelacur-terkaya-pun-tidak-bahagia-atas-pekerjaannya

Daftar Nama Penerima Suap Proyek Wisma Atlet SEA Games

Menjadi pemenang tender Proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang, PT Duta Graha Indah (DGI) ternyata membagikan fee kepada sejumlah nama. Data terbaru itu terungkap dalam sidang perdana pembacaan surat dakwaan terhadap Mohammad El Idris (Manajer Pemasaran PT DGI) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (13/7/2011).

Dari sejumlah nama yang nyata-nyata telah menerima bagian antara lain anggota Komite Pembangunan Wisma Atlet Sea Games karena telah mengatur pemenangan DGI. Mereka itu Ketua Komite Rizal Abdullah yang menerima Rp 400 juta, Sekretaris Komite Musni Wijaya sejumlah Rp 80 juta, Bendahara Komite Amir Faizol senilai Rp 30 juta, asisten perencanaan Aminuddin sejumlah Rpo 30 juta, asisten administrasi dan keuangan Irhamni sejumlah Rp 20 juta, asisten pelaksana Fazadi Abdanie sejumlah Rp 20 juta, ketua panitia, M Arifin senilai 50 juta, serta anggota panitia yaitu Sahupi (Rp 25 juta), Anwar (Rp 25 juta), Rusmadi (Rp 50 juta), Sudarto (Rp 25juta), Darmayanti (25 juta), dan Heri Meita (Rp 25 juta).

Adapun fee yang dijatahkan untuk Nazaruddin, menurut jaksa, diberikan sekitar Februari 2011 dalam dua tahap. Fee tersebut berupa empat lembar cek senilai Rp 4,3 miliar yang diberikan melalui staf keuangan Nazaruddin yang bernama Yulianis dan Oktarina Furi.

Sedangkan fee untuk Sekretaris Menpora Wafid Muaram diberikan sekitar April 2011 sebanyak Rp 3,2 miliar berupa tiga lembar cek.

Dakwaan tersebut juga menyebutkan, PT DGI telah menyiapkan fee sebesar 2,5 persen dari nilai proyek (Rp 191 miliar) kepada Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin. Namun, rencana pemberian fee 2,5 persen untuk Alex itu belum terealisasi. “Hasil negosiasi antara terdakwa (El Idris), Dudung Purwadi (Direktur Utama PT DGI), Mindo Rosalina Manulang serta Muhammad Nazaruddin disepakati adanya pemberian uang,” ujar jaksa Agus Salim.

Mindo dan Muhammad Nazaruddin juga menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Menurut jaksa, pemberian fee tersebut disepakati setelah PT DGI memenangkan proyek tender pembangunan wisma atlet dan mendapat uang muka anggaran wisma atlet senilai Rp 33 miliar. Selain Alex, disepakati pemberian fee untuk Nazaruddin sebesar 13 persen dari nilai kontrak, untuk Komite Pembangunan Wisma Atlet sebesar 2,5 persen, untuk Panitia Pengadaan sejumlah 0,5 persen, dan untuk Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam sebesar 2 persen.


sumber: http://www.surya.co.id/2011/07/13/lha-ini-dia-nama-nama-terima-suap-dgi