Friday, November 26, 2010

Cabuli Pengungsi, Pemuda Dimassa

Apa yang dilakukan Solichin (18), warga Dusun Srumbung Krajan, Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung ini sungguh tak patut ditiru. Ia mencabuli seorang pengungsi yang baru berusia 17 tahun. Kasus pencabulan ini dilakukan di rumah korban Melati Putih di Dusun Gowok, Desa Sewukan, Kecamatan Dukun. Desa ini hanya berjarak kurang dari 10 km dari puncak Merapi sehingga warga harus mengungsi.

Solichin bersama keluarganya mengungsi ke TPS Balai Desa Rambeanak, Kecamatan Mungkid sementara Melati Putih mengungsi ke TPS Lapangan Tembak di Desa Plempungan, Kecamatan Salam.

Hal ini membuat Solichin yang memendam cinta kepada Melati Putih terpisah jarak dan waktu. Untuk membina hubungan Solichin rajin berkirim pesan pendek atau SMS. Karena sudah tak kuat menahan rindu, Solichin mengajak korban untuk bertemu di rumah korban. Solichin datang dengan diantar ASB (17), tetangga korban.

Setelah bertemu, kedua sejoli yang dimabuk asmara ini kemudian mengobrol di teras rumah. Setelah itu, Solichin meminta temannya untuk pergi membeli rokok. Kesempatan ini ia manfaatkan untuk merayu Melati. Keduanya kemudian masuk ke dalam kamar.

Solichin yang sempat "mesum" dengan korban kaget karena tiba-tiba, Sukirman, ayah korban pulang dari pengungsian untuk memberi makan ternak. Sukirman menyeret Solichin keluar kamar dan kemudian menghajarnya di teras rumah. Solichin yang ketakutan berteriak teriak minta tolong. Namun teriakan ini justru membuat belasan warga yang tengah pulang dari pengungsian ikut menghajar pelaku.

Sebelum kejadian buruk berlanjut, Solichin diamankan oleh petugas hansip. Bersama ASB ia kemudian melarikan diri ke Kecamatan Srumbung. Namun ternyata belasan tetangga korban yang marah ikut mengejar sampai Srumbung.

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/11/25/71448/Cabuli-Pengungsi-Pemuda-Dimassa

No comments:

Post a Comment