Wednesday, November 10, 2010

Tes Kesehatan CPNS Diminta Rp 100 Juta

Praktik kongkalikong dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil tampaknya masih membudaya di negeri ini. Komisi I DPRD Bali menerima banyak aduan dari para pelamar calon pegawai negeri sipil atau CPNS terkait makelar CPNS yang merajalela di Bali.

“Yang jelas sudah kami catat pengaduan yang masuk dan sudah kami rapatkan bersama,” ujar Anggota Komisi I DPRD Bali I Wayan Gunawan di gedung DPRD Bali, Rabu (10/11/2010).

Dari laporan tersebut, makelar CPNS tidak hanya berasal dari kalangan masyarakat biasa, tetapi juga pejabat pemerintahan. Modusnya, para makelar itu menarik dana antara Rp 50 juta dan Rp 100 juta kepada pelamar. Jika pelamar tersebut lulus salah satu ujian, maka makelar tersebut kembali menarik bayaran kepada korbannya sesuai kesepakatan.

“Misalnya sudah lulus tes tulis, dia akan minta uang lebih sebelum tes kesehatan. Kalau tes tulis bayarnya Rp 50 juta, tes kesehatan bisa diminta Rp 100 juta,” ujar Gunawan.

Untuk meminimalkan praktik kotor itu, Komisi I DPRD Bali akan meningkatkan pengawasan mulai dari proses pendaftaran hingga pengumuman.

“Sampai diklat prajabatan juga akan kami awasi,” kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Bali ini.

Untuk mempersempit gerak para makelar, masyarakat juga diminta tidak mudah tertipu dengan iming-iming mereka dan mengikuti prosedur yang sudah ditentukan. http://regional.kompas.com/read/2010/11/10/16063684/Tes.Kesehatan.CPNS.Diminta.Rp.100.Juta

No comments:

Post a Comment