Monday, November 8, 2010

Ribuan pengungsi Merapi masuk ke Bantul

Terdapat lebih dari enam ribu pengungsi korban bencana letusan Gunung Merapi yang kini berada di Kabupaten Bantul. Mereka tersebar di beberapa kecamatan yang ada di wilayah Bantul, dengan menumpang di tempat saudara atau kenalan.

“Untuk yang sifatnya massal berada di Jogja Expo Center. Sampai dengan hari Sabtu (6/11/2010) kemarin jumlah pengungsi di JEC sudah mencapai 200 orang,” kata Kepala Dinas Sosial Bantul, Mahmudi, Minggu (7/11/2010).

Menurutnya, sebagian besar pengungsi menginap di rumah-rumah warga. Gelombang arus pengungsi ke Bantul mulai terasa sejak letusan pada Jumat dinihari lalu (5/11). “Kami minta masyarakat Bantul menerima setiap pengungsi dan membantu mencukupi kebutuhan makan mereka,” katanya.

Informasi lain, para pengungsi korban Merapi di wilayah Muntilan dan Borobudur belum terjamah bantuan pemerintah. Namun demikian, berkat bantuan swadaya dari anggota masyarakat, para pengungsi masih tercukupi kebutuhan logistik —kecuali baju dan susu bayi. Situasi itu terlihat di pengungsian Kantor Pekerjaan Umum Muntilan dan Jalan Raya Borobudur Km 2.

Bila lokasi pengungsian Borobudur diisi sekitar 400 orang warga Keningar, pengungsian PU ditempati sekitar 200 orang warga Srumbung. Kebanyakan dari mereka mengungsi sejak Jumat (5/11/2010) dan lainnya sejak Kamis (4/11/2010).

“Bantuan mengalir lancar, tetapi belum ada bantuan pemerintah. Saya sudah lapor ke kecamatan, tapi belum ada kelanjutannya,” ujar Lurah Keningar, Agus Sumarno.

Dilakukan Buru-buru

Selama mengungsi, warga masih melakukan aktivitas normal. Pagi atau siang mereka pulang memberi makan ternak dan kembali lagi ke pengungsian. “Tapi itu dilakukan buru-buru karena situasinya kan belum aman dan berubah terus,” ungkap warga Srumbung, Suratijo.

Selain itu, warga juga kembali ke rumah untuk membersihkan atap dan halaman dari abu Merapi. Menurut Agus dan Suratijo, bila dibiarkan menumpuk, bisa semakin tebal, berat, dan merusak atap dan tanaman. “Kalau rumah kami rusak, kami mau ke mana setelah pengungsian? Masa mengungsi terus?” kata Suratijo sambil tertawa kecil.

Menurut pantauan, tumbuhan yang berada di sekitar Jalan Raya Yogyakarta-Magelang, terutama kelapa dan salak, banyak yang rusak. Pelepah patah karena beban abu yang semakin berat, terutama akibat hujan. http://www.surya.co.id/2010/11/07/ribuan-pengungsi-merapi-masuk-bantul.html

No comments:

Post a Comment