Sri Mulyanti, asisten koordinator KPA Kota Denpasar, mengatakan, selain mengidap HIV/AIDS, beberapa pekerja seks tersebut terserang penyakit infeksi menular seksual (IMS). “Berdasarkan data tersebut, kami terus melakukan pemantauan secara rutin dan berkala terhadap para pekerja seks yang ada di wilayah Denpasar. Sebab, kami takut penularan HIV semakin besar melalui mereka,” ujarnya, Selasa (23/11/2010).
Dia menjelaskan, para pekerja seks menjadi salah satu potensi terbesar penyebaran HIV/AIDS di ibu kota Provinsi Bali ini. “Karena perilaku mereka paling beresiko menularkan ataupun sebaliknya tertular virus mematikan tersebut,” katanya.
Seperti diketahui, lanjutnya, penyebab penularan virus HIV/AIDS yang masih tinggi adalah perilaku melakukan hubungan seks berganti-ganti pasangan. Perilaku itulah yang membuat para pelacur tersebut, katanya, menjadi salah satu kelompok yang paling beresiko.
“Karena itu pihaknya tidak henti-hentinya melakukan penyuluhan tentang bahaya virus HIV/AIDS, serta menyarankan kepada mereka untuk menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan hubungan seks,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini salah satu tempat yang diindikasikan banyak wanita penjaja seks terkena penyakit yang belum ada obatnya itu adalah di sekitar Jalan Bung Tomo. “Kawasan tersebut kini oleh kami mendapat perhatian yang cukup besar, guna mencegah penularan HIV/AIDS semakin banyak,” katanya.
http://www.surya.co.id/2010/11/23/20-persen-pelacur-di-denpasar-idap-hiv.html
No comments:
Post a Comment