Berdasarkan pantauan di Desa Jati, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Selasa (16/11/2010), sebagian warga terpaksa mengganti makanan pokok mereka dari nasi ke ubi atau ketela karena persediaan pangan sudah habis.
"Tidak ada lagi yang bisa dimakan. Hanya ketela yang bisa diambil dari ladang," kata warga Dusun Kadileben, Desa Jati, Kecamatan Sawangan, Winarti (39), yang sudah dua hari beralih makan ubi atau ketela.
Desa Jati bukan termasuk wilayah yang warganya harus mengungsi sehingga tidak mendapatkan jatah logistik dari pemerintah setempat, meski sawah dan ladang mereka hancur terkena abu vulkanik.
Kepala Desa Jati Lilik Sujadi mengatakan, di desanya terdapat 1.184 kepala keluarga yang sebagian besar mengandalkan hasil bumi untuk bertahan hidup.
Desa ini berada di perbatasan lereng Gunung Merapi dan Merbabu atau sekitar 20 km dari puncak Merapi.
Ia mengatakan, hampir semua area perkebunan dan persawahan di daerahnya rusak. Kebanyakan tanaman ambruk karena terguyur abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi.
"Kami sedang melakukan pendataan kerusakan tersebut," katanya.
Menurut Jati, dia telah mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Magelang. Namun, hal itu belum mendapatkan tanggapan.
Sekda Kabupaten Magelang, Utoyo, mengaku belum bisa memberi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Sekarang masih dalam tanggap darurat. Yang kami urusi memang baru pengungsi karena peraturannya memang seperti itu," katanya.
Ia mengungkapkan, sekarang juga terjadi kecemburuan antara pengungsi dan warga di luar pengungsian.
Namun, Pemkab Magelang tidak bisa berbuat banyak karena penggunaan dana pemerintah tidak bisa sembarangan.
"Tidak menutup kemungkinan, penyelesaian masalah tersebut akan dibahas saat masa tanggap darurat dicabut," katanya.
http://regional.kompas.com/read/2010/11/16/1928035/Pangan.Habis..Warga.Merapi.Makan.Ubi
No comments:
Post a Comment