Menurut pegawai hotel, sebut saja, Timur dan Sarman, KTP mereka kebanyakan mahasiswa atau pelajar dan belum menikah.Kedua kendaraan itu berplat lokal alias AB.
Dijelaskan, hotel itu sempat tutup menyusul letusan Merapi, 5 November silam dan baru buka pada Selasa (16/11/2010). Pada hari Selasa, ada lima pasangan menyewa kamar secara short time, dan hingga pukul 13.00 hari ini sudah ada tujuh pasangan menyewa short time.
Berdasar pantauan, Rabu (17/11/2010), ada satu pasangan masuk dengan mobil dan satu pasangan keluar dengan sepeda motor. Menurut Timut dan Sarman, mereka adalah mahasiswa dan belum menikah berdasar KTP.
"Sebelum Merapi meletus, biasanya sehari ada 30-an pasangan short time. Kemarin ada lima, sekarang sudah masuk delapan," ujar Timur.
Menurut Sarman, tarif short time berkisar antara Rp 30.000-120.000, bergantung kepada fasilitas kamar. "Yang Rp 30.000 itu hanya kasur dan kamar mandi dalam. Yang Rp 120.000 ada kasur, AC, televisi, dan air panas," terang Sarman.
Sarman mengisahkan, ia sudah bekerja empat tahun di hotel itu dan mendapat sejumlah pengalaman mengesankan. "Ada yang perempuannya marah-marah dan pergi duluan. Pernah ada yang lupa menutup tirai. Tapi, saya hanya lihat sepintas saja," tuturnya. "Kalau suara-suara sih sering, Mas. Soal polisi, saya tidak tahu. Tapi selama ini, tidak pernah ada apa-apa," timpal Timur.
http://regional.kompas.com/read/2010/11/17/16055760/Merapi.Tenang..Muda.mudi.Kencan.di.Hotel
No comments:
Post a Comment