Suruno juga menjelaskan kepada sejumlah awak media ketika ditemui di Rumah Sakit Sadjirto, Yogyakarta, Jumat (5/11/2010), hingga saat ini erupsi merapi belum mencapai pada titik klimaksnya, meski beberpa kali telah mengeluarkan lahar panas dan dingin yang sudah memenuhi beberpa wilayah di bawak merapi.
“Pola letusannya bervariasi kadang besar dan kadang juga mengecil kembali dan tiba-tiba aktif besar seklai, seperi tanggal 3 dan 4 November lalu dengan mengeluarkan isi material gas kerikil, material-material halus yang disertai dengan adanya hujan abu,” jelas Surono.
Surono mengaku tak bisa bisa secara langsung memprediksikan jarak aman adanya wedus gembel. “kalau kemarin jarak amannya 15 km dan untuk besok-besok bisa saja menjadi 20 km, saya kan tidak bisa memprediksikannya,” tuturnya.
Untuk itupun dirinya menghimbau serta meminta seluruh warga yang ada baik itu di Kabupaten Sleman maupun Yogyakarta untuk berhati-hati mengingat adanya bahaya dari aliran lahar Merapi yang sangat mengancam.
“kalo bisa usahakan jauhkan sungai dan turuti arahan dari petugas dan relawan untuk tetap berada pada posisi yang dianggap aman,” Surono menandaskan. http://www.surya.co.id/2010/11/05/pvmbg-erupsi-merapi-belum-klimaks.html
No comments:
Post a Comment