Solichin bersama keluarganya mengungsi ke TPS Balai Desa Rambeanak, Kecamatan Mungkid sementara Melati Putih mengungsi ke TPS Lapangan Tembak di Desa Plempungan, Kecamatan Salam.
Hal ini membuat Solichin yang memendam cinta kepada Melati Putih terpisah jarak dan waktu. Untuk membina hubungan Solichin rajin berkirim pesan pendek atau SMS. Karena sudah tak kuat menahan rindu, Solichin mengajak korban untuk bertemu di rumah korban. Solichin datang dengan diantar ASB (17), tetangga korban.
Setelah bertemu, kedua sejoli yang dimabuk asmara ini kemudian mengobrol di teras rumah. Setelah itu, Solichin meminta temannya untuk pergi membeli rokok. Kesempatan ini ia manfaatkan untuk merayu Melati. Keduanya kemudian masuk ke dalam kamar.
Solichin yang sempat "mesum" dengan korban kaget karena tiba-tiba, Sukirman, ayah korban pulang dari pengungsian untuk memberi makan ternak. Sukirman menyeret Solichin keluar kamar dan kemudian menghajarnya di teras rumah. Solichin yang ketakutan berteriak teriak minta tolong. Namun teriakan ini justru membuat belasan warga yang tengah pulang dari pengungsian ikut menghajar pelaku.
Sebelum kejadian buruk berlanjut, Solichin diamankan oleh petugas hansip. Bersama ASB ia kemudian melarikan diri ke Kecamatan Srumbung. Namun ternyata belasan tetangga korban yang marah ikut mengejar sampai Srumbung.
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/11/25/71448/Cabuli-Pengungsi-Pemuda-Dimassa
No comments:
Post a Comment