Gempa 3,8 skala richter (SR) yang berpusat di 12 Km barat daya Wonosari, Yogyakarta membuat warga terbangun. Gempa itu dirasakan di Berbah, Sleman sampai Bantul, DIY.
"Terjadi gempa dirasakan dari Berbah, 30 km dari puncak Merapi, hal ini membuat warga terbangun dan memukul tiang listrik untuk meperigatkan warga agar waspada," ujar pembaca detikcom, Yuli Setiadi pada fasilitas info anda, Minggu (7/11/2010).
Feby, yang tinggal di Seturan, Sleman Yogyakarta juga merasakan gempa. detikcom yang sedang berada di Jalan Wonosari, Bantul tadi sempat merasakan gempa sekitar 2 detik.
Sebelumnya diberitakan gempa 3,8 SR menggoncang Wonosari, Yogyakarta. Gempa yang berpusat di darat ini, berada di 12 Km barat daya Wonosari, Yogyakarta.
Dari twitter Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG ini gempa itu terjadi pada Minggu (7/11/2010) pukul 23.08 WIB, tepatnya di 8'03 Lintang Selatan (LS) dan 110'51 Bujur Timur (BT).
Gempa berkedalaman 10 Km ini dirasakan di Bantul, dengan skala getaran III MMI.
Gempa 3,8 skala richter (SR) yang menggoncang Wonosari, Yogyakarta tidak berdampak langsung terhadap aktivitas Gunung Merapi. Sedangkan erupsi yang terjadi hingga kini masih dinilai normal dan wajar.
"Biasanya gempa tektonik mempercepat erupsi, tapi tidak langsung," kata Kepala Badan Penyelidikan dan Penelitian Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandrio kepada detikcom, Senin (8/11/2010).
Gempa terjadi pada Minggu (7/11/2010) pukul 23.08 WIB, tepatnya di 8'03 Lintang Selatan (LS) dan 110'51 Bujur Timur (BT). Meski kecil, namun cukup terasa oleh warga Yogyakarta. "Tapi kita lihat saja dampaknya nanti," tambahnya.
Terkait lava pijar yang terus keluar dari puncak Merapi, Subandrio menilai hal tersebut masih wajar. Selain itu juga suara gemuruh yang terus menerus keluar dari Merapi dinilai dalam batas normal.
"Lava pijar, itu terus menerus terjadi. Sudah beberapa hari terakhir. Masih wajar. Gemuruh juga," tegasnya.
Adapun menurut salah seorang warga, Arief mengaku merasakan gemuruh suara yang sangat hebat dan lava pijar terlihat dari km 40 dari puncak Merapi. Hal senada juga dibenarkan oleh pembaca detikcom, Triyono, warga Karang Anom, Mudal.
"Gelegar suara yang sangat kuat sejak sore kurang lebih pukul 17.00 WIB sampai saat ini," kata Arief lewat fasilitas info anda detikcom pada Minggu (7/11/2010) pukul 23.45 WIB.
Bahkan menurut Hiday, gemuruh Merapi membuat pengungsi menjerit dan trauma. "Merapi kembali bergemuruh keras pengungsi di Pemda Klaten tetap terjaga, mereka hening mendengarkan gemuruh Merapi. Sebagian dari mereka menjerit karena takut dan trauma," jelas Hiday melalui fasilitas info anda pada Senin (8/11/2010) pukul 00.04 WIB. http://www.detiknews.com/read/2010/11/08/002017/1488819/10/gempa-wonosari-tak-berdampak-langsung-erupsi-merapi-masih-wajar?nd991103605
"Terjadi gempa dirasakan dari Berbah, 30 km dari puncak Merapi, hal ini membuat warga terbangun dan memukul tiang listrik untuk meperigatkan warga agar waspada," ujar pembaca detikcom, Yuli Setiadi pada fasilitas info anda, Minggu (7/11/2010).
Feby, yang tinggal di Seturan, Sleman Yogyakarta juga merasakan gempa. detikcom yang sedang berada di Jalan Wonosari, Bantul tadi sempat merasakan gempa sekitar 2 detik.
Sebelumnya diberitakan gempa 3,8 SR menggoncang Wonosari, Yogyakarta. Gempa yang berpusat di darat ini, berada di 12 Km barat daya Wonosari, Yogyakarta.
Dari twitter Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG ini gempa itu terjadi pada Minggu (7/11/2010) pukul 23.08 WIB, tepatnya di 8'03 Lintang Selatan (LS) dan 110'51 Bujur Timur (BT).
Gempa berkedalaman 10 Km ini dirasakan di Bantul, dengan skala getaran III MMI.
Gempa 3,8 skala richter (SR) yang menggoncang Wonosari, Yogyakarta tidak berdampak langsung terhadap aktivitas Gunung Merapi. Sedangkan erupsi yang terjadi hingga kini masih dinilai normal dan wajar.
"Biasanya gempa tektonik mempercepat erupsi, tapi tidak langsung," kata Kepala Badan Penyelidikan dan Penelitian Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandrio kepada detikcom, Senin (8/11/2010).
Gempa terjadi pada Minggu (7/11/2010) pukul 23.08 WIB, tepatnya di 8'03 Lintang Selatan (LS) dan 110'51 Bujur Timur (BT). Meski kecil, namun cukup terasa oleh warga Yogyakarta. "Tapi kita lihat saja dampaknya nanti," tambahnya.
Terkait lava pijar yang terus keluar dari puncak Merapi, Subandrio menilai hal tersebut masih wajar. Selain itu juga suara gemuruh yang terus menerus keluar dari Merapi dinilai dalam batas normal.
"Lava pijar, itu terus menerus terjadi. Sudah beberapa hari terakhir. Masih wajar. Gemuruh juga," tegasnya.
Adapun menurut salah seorang warga, Arief mengaku merasakan gemuruh suara yang sangat hebat dan lava pijar terlihat dari km 40 dari puncak Merapi. Hal senada juga dibenarkan oleh pembaca detikcom, Triyono, warga Karang Anom, Mudal.
"Gelegar suara yang sangat kuat sejak sore kurang lebih pukul 17.00 WIB sampai saat ini," kata Arief lewat fasilitas info anda detikcom pada Minggu (7/11/2010) pukul 23.45 WIB.
Bahkan menurut Hiday, gemuruh Merapi membuat pengungsi menjerit dan trauma. "Merapi kembali bergemuruh keras pengungsi di Pemda Klaten tetap terjaga, mereka hening mendengarkan gemuruh Merapi. Sebagian dari mereka menjerit karena takut dan trauma," jelas Hiday melalui fasilitas info anda pada Senin (8/11/2010) pukul 00.04 WIB. http://www.detiknews.com/read/2010/11/08/002017/1488819/10/gempa-wonosari-tak-berdampak-langsung-erupsi-merapi-masih-wajar?nd991103605
No comments:
Post a Comment