Hujan abu dan pasir masih mengguyur di wilayah Magelang, Jawa Tengah. Warga Magelang tidak berani keluar rumah karena abu dan pasir yang bercampur air hujan membuat mata dan kulit perih.
"Kayak hujan lumpur di sini, perih di mata," kata Tommy, yang saat ini berada di Mertoyudan, Magelang, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (4/11/2010).
Sementara itu Eko, seorang warga Magelang mengatakan, abu dan pasir yang menumpuk dan terkena air hujan membuat Jalan Raya Muntilan licin. Suasana semakin mencekam karena listrik di daerah tersebut padam.
"Banyak mobil yang berhenti akibat debu yang menempel di kaca depan," kata Eko melalu fasilitas info anda detikcom.
Sementara itu Ien, yang tinggal di lereng barat Merapi akhirnya memilih mengungsi karena hujan abu tidak kunjung berhenti. Selain itu, suara gemuruh juga terus-menerus terdengar dari puncak Gunung Merapi.
"Dari pagi hingga sore hujan abu cukup lebat. Hujan deras bercampur abu membuat jarak pandang hanya sekitar 10 meter," kata Ien. http://www.detiknews.com/read/2010/11/04/183823/1486242/10/magelang-hujan-lumpur-warga-tak-berani-keluar-rumah
"Kayak hujan lumpur di sini, perih di mata," kata Tommy, yang saat ini berada di Mertoyudan, Magelang, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (4/11/2010).
Sementara itu Eko, seorang warga Magelang mengatakan, abu dan pasir yang menumpuk dan terkena air hujan membuat Jalan Raya Muntilan licin. Suasana semakin mencekam karena listrik di daerah tersebut padam.
"Banyak mobil yang berhenti akibat debu yang menempel di kaca depan," kata Eko melalu fasilitas info anda detikcom.
Sementara itu Ien, yang tinggal di lereng barat Merapi akhirnya memilih mengungsi karena hujan abu tidak kunjung berhenti. Selain itu, suara gemuruh juga terus-menerus terdengar dari puncak Gunung Merapi.
"Dari pagi hingga sore hujan abu cukup lebat. Hujan deras bercampur abu membuat jarak pandang hanya sekitar 10 meter," kata Ien. http://www.detiknews.com/read/2010/11/04/183823/1486242/10/magelang-hujan-lumpur-warga-tak-berani-keluar-rumah
No comments:
Post a Comment