Kondisi daerah di lereng Gunung Merapi hingga kini masih tidak menentu. Setelah Merapi mengeluarkan awan panas yang disertai luncuran lahar dingin dan hujan deras sore tadi, kini lereng Merapi berselimut kabut tebal.
Pantauan detikcom, Kamis (4/11/2010) di sepanjang jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, jarak pandang sangat terbatas karena pekatnya kabut yang turun malam ini. Pengendara kendaraan terutama roda dua pun harus berjalan berhati-hati karena jarak pandang yang terbatas, di beberapa lokasi jarak pandang hanya sekitar 30 meter.
Hujan abu dengan kapasitas tidak terlalu besar juga masih turun di Kaliurang
yang membuat jalan semakin berbahaya karena abu bercampur air hujan membuat jalan menjadi licin. Di beberapa tikungan tajam seperti di Km 18 dan Km 21, kendaraan harus berjalan dengan kecepatan rendah, demi mencari keselamatan.
Minimnya penerangan di sepanjang jalan Kaliurang membuat kondisi lebih buruk, hal ini disebabkan beberapa jaringan listrik hingga kini masih terputus. Beruntung warga yang mengungsi di Balai Desa Hargobinangun bisa mendapatkan penerangan dari genset yang disediakan aparat desa.
Gunung Merapi sendiri sembunyi dibalik selimut kabut yang beratap mendung tebal yang bergelanyut di puncak Merapi yang masih membara. Suara gemuruh petir terdengar samar-samar dari angkasa yang pekat malam ini. Warga pun hanya bisa berdoa semoga malam ini Merapi tidak kembali mengamuk.
"Nggih donga mawon mas, kersane aman (Ya berdoa saja mas, supaya aman)," ujar Ali, warga yang membuka jasa cuci pakaian di jalan Kaliurang sambil menutup etalase tokonya, pertanda jam kerja sudah habis dan waktunya beristirahat bersama keluarga kecilnya di dalam ruko. http://www.detiknews.com/read/2010/11/04/205756/1486309/10/hujan-abu-mendung-dan-kabut-tebal-selimuti-malam-hari-di-kaliurang?nd992203pilred
Pantauan detikcom, Kamis (4/11/2010) di sepanjang jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, jarak pandang sangat terbatas karena pekatnya kabut yang turun malam ini. Pengendara kendaraan terutama roda dua pun harus berjalan berhati-hati karena jarak pandang yang terbatas, di beberapa lokasi jarak pandang hanya sekitar 30 meter.
Hujan abu dengan kapasitas tidak terlalu besar juga masih turun di Kaliurang
yang membuat jalan semakin berbahaya karena abu bercampur air hujan membuat jalan menjadi licin. Di beberapa tikungan tajam seperti di Km 18 dan Km 21, kendaraan harus berjalan dengan kecepatan rendah, demi mencari keselamatan.
Minimnya penerangan di sepanjang jalan Kaliurang membuat kondisi lebih buruk, hal ini disebabkan beberapa jaringan listrik hingga kini masih terputus. Beruntung warga yang mengungsi di Balai Desa Hargobinangun bisa mendapatkan penerangan dari genset yang disediakan aparat desa.
Gunung Merapi sendiri sembunyi dibalik selimut kabut yang beratap mendung tebal yang bergelanyut di puncak Merapi yang masih membara. Suara gemuruh petir terdengar samar-samar dari angkasa yang pekat malam ini. Warga pun hanya bisa berdoa semoga malam ini Merapi tidak kembali mengamuk.
"Nggih donga mawon mas, kersane aman (Ya berdoa saja mas, supaya aman)," ujar Ali, warga yang membuka jasa cuci pakaian di jalan Kaliurang sambil menutup etalase tokonya, pertanda jam kerja sudah habis dan waktunya beristirahat bersama keluarga kecilnya di dalam ruko. http://www.detiknews.com/read/2010/11/04/205756/1486309/10/hujan-abu-mendung-dan-kabut-tebal-selimuti-malam-hari-di-kaliurang?nd992203pilred
No comments:
Post a Comment