Menurut data terakhir tahun 2009, dari 236 uji sampel air minum depot air minum di Yogyakarta, hanya 204 sampel yang lolos persyaratan bakteriologis, yakni tingkat bakteri coliform dan coli tinjanya 0 MPM/100 mililiter. Sisanya terbukti mengandung bakteri tersebut.
Staf seksi penyehatan lingkungan dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lina Sulistianti mengungkapkan, persentase jumlah sampel yang layak minum ada sekitar 79 persen dan 21 persen terbukti tidak layak minum.
"Tiap bulan, depot yang ada wajib memeriksakan kandungan air minumnya, melakukan uji bakteriologis. Jumlah depot saya kurang hafal, mungkin ada sekitar 40-an. Pernah ada satu depo di Tegalrejo yang dalam dua kali uji sampel selama dua bulan diketahui megandung bakteri. Untuk itu, ditutup sementara hinga bersih, dan kini sudah dibuka kembali," ujarnya di Balaikota Yogyakarta, Senin (15/3).
Ditambahkannya, untuk pemeriksaan kualitas air, terdiri dari dua macam, yakni secara bakteriologis dan kimia. Di Yogyakarta, tegasnya, semua depot air minum wajib melakukan hal tersebut.
http://www.krjogja.com/news/detail/24240/Hati-hati....21..Depot.Air.Minum.Yogyakarta.Mengandung.Bakteri.Coli..html
No comments:
Post a Comment