Aksi pencurian ini tergolong super nekat. Entah bagaimana caranya, si pencuri ini dengan beraninya menjadikan markas polisi sebagai sasaran aksinya. Rabu (28/4), Polwiltabes Surabaya geger. Enam speedometer truk pengangkut pasukan pengendalian massa (Dalmas) milik Polwiltabes digondol pencuri saat diparkir di halaman tengah markas yang terletak di Jl Sikatan itu.
Hilangnya speedometer truk Dalmas itu baru diketahui saat truk akan digunakan untuk mengangkut puluhan polisi ke pos-pos yang tersebar di seluruh Surabaya sekitar pukul 06.00 WIB. Begitu diketahui sebagian peralatan di enam truk Dalmas itu dipreteli pencuri, keberangkatan puluhan polisi pun tertunda beberapa saat.
Hilangnya enam buah speedometer itu sampai juga ke telinga Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Drs Ike Edwin. Tak pelak, seluruh anggota Reskrim, Samapta hingga PNS yang bekerja di lingkungan Polwiltabes Surabaya ‘diomeli’ saat apel pagi. Pasalnya, hilangnya enam speedometer justru terjadi di lingkungan mapolwiltabes.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, enam truk Dalmas itu pada Rabu dini hari sekitar pukul 00.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB dipakai operasi intensif (opensif). Kemudian truk tersebut diparkir di halaman tengah dekat SPBU milik Polwiltabes. “Perkiraan hilangnya antara pukul 02.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB,” ujar sumber Surya di mapolwiltabes.
Menurut sumber tadi, orang yang mencuri speedometer ini termasuk ‘mbahnya’ maling, karena berani beraksi di lingkungan markas kepolisian. Hilangnya barangnya itu ditengarai karena ada orang lain yang menyusup dengan cara melompat pagar sebelah utara, yakni pagar yang memisahkan mapolwiltabes dengan Jl Cendrawasih (arah dari Jl Rajawali menuju Jl Sikatan).
Diduga melompat pagar, karena pintu gerbang di sebelah utara maupun selatan yang tingginya sekitar dua meter, selalu ditutup sejak pukul 18.00 WIB.
“Bisa jadi ada kerjasama pelaku dengan orang dalam,” jelas sumber itu.
Dikatakan sumber tadi, memang bukan masalah nominal kerugian yang menjadi persoalan, tetapi yang jadi masalah, mengapa kantor polisi yang bisa diobok-obok pencuri. “Satu speedometer harganya mungkin Rp 1 juta,” paparnya.
Pascahilangnya speedometer, bukan hanya jajaran Reskrim di Polwiltabes Surabaya yang dibuat sibuk. Namun, polisi juga menerjunkan anjing pelacak untuk mendeteksi pelaku. Namun dalam pendeteksian itu tidak menemukan hasil. Anjing pelacak hanya memutar-mutar di sekitar truk. Diperkirakan, pelaku saat mengambil speedometer lebih dulu menyelinap di bawah truk.
Hingga sore kemarin, anggota reskrim yang turun ke lapangan juga mencari ke berbagai tempat penjualan barang bekas di Surabaya. Namun speedometer hasil curian tersebut belum juga ditemukan. Hingga tadi malam Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Drs Ike Edwih belum berhasil dimintai keterangan. Ia tidak mengangkat ketika Surya mencoba menghubungi melalui ponselnya http://www.surya.co.id/2010/04/29/6-truk-dalmas-polwil-dipreteli-pencuri.html
No comments:
Post a Comment