Eka Dyiah Martiani (14), ditemukan tewas di selokan antara Dusun Ngulap-ulap dan Semayu, Desa Pomahan Wetan, Kecamatan Kemiri, Purworejo, Rabu (14/4) pukul 16.30. Ketika kali pertama ditemukan, tubuhnya nyaris tak tampak karena tertutup tanaman.
Saat itu, posisi kedua kakinya berada di atas. Lima meter dari lokasi penemuan mayat juga ditemukan sepatu kaki kanan korban, sedangkan yang sebelah kiri bersanding dengan tas milik korban. ''Leher dan lengan kirinya patah,'' ungkap Kades Pomahan Wetan, Sutarsono (49).
Menurut dia, korban adalah siswi kelas V SDN I Desa Pomahan Wetan. Saat ditemukan, warga tak langsung mengangkat putri Gumadi, warga Desa Pomahan itu. Sebab mereka melihat kondisi mayat bocah itu tidak wajar. Beberapa kancing baju seragam sekolahnya sudah lepas.
Kapolsek Kemiri Ajun Komisaris Polisi Seno Kusbandio mengatakan, korban diduga dibunuh. ''Tapi untuk memastikannya, mayat kami bawa ke RSUD Saras Husada Purworejo, untuk diautopsi,'' katanya.
Tumar (54), kakak Gumadi, mengatakan keponakannya tidak pulang rumah sejak Selasa lalu. Seluruh keluarga dan kerabat sudah mencari ke banyak tempat, namun tak membuahkan hasil. ''Tiap hari Eka berangkat ke sekolah dengan jalan kaki sekitar 3 km. Dari sekolah, biasanya dia langsung pulang ke rumah,'' katanya.
Menurut dia, Rabu (14/4) pagi pihak keluarga mengecek ke sekolah, namun Eka hari itu tidak ke sekolah. Beberapa teman korban masih sempat melihat Eka pulang berjalan kaki.
Dokter jaga UGD RSUD Sarah Husada, Dhoni Prihartanto menjelaskan, jenazah Eka mengalami pendarahan dihidung kanan, telinga kiri, dan leher kiri. Warna kulitnya hitam kebiru-biruan dimata kanan. Kulit jari tangan dan kaki sudah pucat dan kerut. Ada bekas ikatan di kedua pergelangan kaki. Diduga korban sudah dua hari meninggal dunia
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/04/16/105865/Siswi-SD-Tewas-Dibunuh
Saat itu, posisi kedua kakinya berada di atas. Lima meter dari lokasi penemuan mayat juga ditemukan sepatu kaki kanan korban, sedangkan yang sebelah kiri bersanding dengan tas milik korban. ''Leher dan lengan kirinya patah,'' ungkap Kades Pomahan Wetan, Sutarsono (49).
Menurut dia, korban adalah siswi kelas V SDN I Desa Pomahan Wetan. Saat ditemukan, warga tak langsung mengangkat putri Gumadi, warga Desa Pomahan itu. Sebab mereka melihat kondisi mayat bocah itu tidak wajar. Beberapa kancing baju seragam sekolahnya sudah lepas.
Kapolsek Kemiri Ajun Komisaris Polisi Seno Kusbandio mengatakan, korban diduga dibunuh. ''Tapi untuk memastikannya, mayat kami bawa ke RSUD Saras Husada Purworejo, untuk diautopsi,'' katanya.
Tumar (54), kakak Gumadi, mengatakan keponakannya tidak pulang rumah sejak Selasa lalu. Seluruh keluarga dan kerabat sudah mencari ke banyak tempat, namun tak membuahkan hasil. ''Tiap hari Eka berangkat ke sekolah dengan jalan kaki sekitar 3 km. Dari sekolah, biasanya dia langsung pulang ke rumah,'' katanya.
Menurut dia, Rabu (14/4) pagi pihak keluarga mengecek ke sekolah, namun Eka hari itu tidak ke sekolah. Beberapa teman korban masih sempat melihat Eka pulang berjalan kaki.
Dokter jaga UGD RSUD Sarah Husada, Dhoni Prihartanto menjelaskan, jenazah Eka mengalami pendarahan dihidung kanan, telinga kiri, dan leher kiri. Warna kulitnya hitam kebiru-biruan dimata kanan. Kulit jari tangan dan kaki sudah pucat dan kerut. Ada bekas ikatan di kedua pergelangan kaki. Diduga korban sudah dua hari meninggal dunia
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/04/16/105865/Siswi-SD-Tewas-Dibunuh
No comments:
Post a Comment