Suswati (45), warga Dukuh Tlatar RT 01/RW II, Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali Kota, Kabupaten Boyolali, hidupnya diasingkan karena menderita penyakit aneh hampir sekujur tubuhnya berjamur dan berbau tak sedap.
Suswati harus menyendiri di sebuah kamar bekas kios kelontong milik saudaranya. Sutrisno (73), ayah Suswati menjelaskan, anak sulungnya tersebut menderita penyakit aneh yakni sekujur tubuhnya keluar bintik-bintik merah seperti jamuran dan mengeluarkan bau tidak sedap, sehingga dia tinggalnya harus dipindahkan dari lingkungan.
Menurut Sutrisno, anak sulungnya sebelumnya menderita penyakit pada bagian paru-paru, tetapi setelah diperiksa dokter dan diberikan obat, dia tidak tahan sehingga tubuhnya seperti alergi obat.
“Karena alergi obat sekujur tubuhnya keluar bintik-bintik dan berbau tidak sedap, sehingga pihak keluarga memindahkan dia jauh dari pergaulan lingkungan,” katanya.
Suswati sebelum menempati bekas kios tersebut, kata Sutrisno, ditempatkan di pos kamling yang tidak jauh dari rumahnya di Dukuh Tlatar.
“Kami terpaksa menempatkan di pos kamling selama 15 hari, karena tidak enak dengan tetangga. Kami tidak mengurung dia di pos itu,” kata Sutrisno.
Awal mula jamur tumbuh pada kulit Suswati, ungkapnya, terjadi sekitar sebulan lalu. Ketika itu janda beranak satu ini mengeluh sakit di bagian perut. Lantas pihak keluarga memeriksakan ke dokter di salah satu rumah sakit swasta di Boyolali.
Dokter bersangkutan menyatakan bahwa Suswati harus opname untuk menjalani pemeriksaan intensif. Hasil pemeriksaan, Suswati diduga menderita kelainan pada paru-paru. Dokter bersangkutan memberi resep obat untuk penyembuhan paru-paru
Selang beberapa hari, Suswati sudah diizinkan pulang dengan rawat jalan, dan Sutrisno hampir setiap minggu mengambil resep obat ke dokter praktek bersangkutan.
“Diduga minum obat itu, tiba-tiba tumbuh bintik-bintik nyaris rata di seluruh tubuh Suswati. Selisih tiga hari, bintik-bintik tersebut melepuh seperti jamur,” kata Sutrisno.
Selain itu, Suswati dipindahkan tempat tinggalnya karena juga ada perselisihan dan sering dipukuli oleh adiknya, Joko Iswanto (30) yang juga menderita sakit ingatan.
“Suswati dipisahkan dengan sang adik biar tidak kacau. Selain itu, tubuh Suswati timbul bau tidak sedap. Sehingga oleh keluarga diasingkan di pos kamling dekat rumah,” katanya.
Namun, Suswati saat hidup pengasingan mendapat pelayanan makanan dan keperluan lain dari pihak keluarganya.
Setelah 15 hari tinggal di pos kamling Dukuh Tlatar, Suswati kemudian dipindahkan oleh keluarganya ke bekas kios kelontong milik famili yang jauhnya sekitar satu kilometer dari rumahnya.
Kepala Desa (Kades) Kebonbimo Suherman mengaku sudah mendengar adanya salah satu warganya diasingkan di pos kamling. Dugaan awal, salah satu warga bernama Suswati itu menderita penyakit mematikan. Lantas pihaknya menghubungi Puskesmas terdekat untuk memeriksa.
“Hasilnya negatif adanya penyakit yang mematikan. Dia hanya mengalami gangguan pada paru-paru,” katanya.
Pihaknya keluarga Suswati sudah memeriksakan ke RSUD Pandan Arang Boyolali, karena warga sekitar sebelumnya khawatir lantaran berat badan Suswati terus menyusut. Semula 65 kilogram, kini sudah susut menjadi 50 kilogram.
http://www.surya.co.id/2010/04/19/sekujur-badan-berjamur-suswati-diasingkan-keluarga.html
No comments:
Post a Comment