Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga memastikan 225 orang meminum miras racikan Rusmanadi alias Tius (41), warga RT 3 RW 6 Dukuh Karangpete, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir.
Dari 225 orang tersebut, 20 orang dipastikan meninggal, 33 orang rawat inap di sejumlah rumah sakit, 154 orang rawat jalan, serta sisanya masih dalam pemeriksaan.
Kasi Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (DKK) dokter Errytrina Whismah mengatakan, data tersebut diperoleh dari beberapa rumah sakit di Kota Salatiga. ’’Kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit yang menangani pasien,’’ kata dokter Erry didampingi Kabag Humas Pemkot Valentino T Haribowo, kemarin.
DKK juga telah melakukan sweeping terhadap semua orang yang diketahui mengonsumsi miras. Mereka dianjurkan segera memeriksakan diri ke rumah sakit, terutama yang dipastikan merupakan konsumen Tius.
Pemkot juga telah membuka Posko Penanganan Korban Miras di kantor Satpol PP.
Warga atau keluaga yang merasa familinya menjadi korban diminta untuk melapor. Mereka yang merasa menjadi korban akan diupayakan mendapatkan keringanan berobat. Keluarga korban meninggal akan diupayakan tali asih untuk meringankan penderitaan.
Wali Kota Salatiga John Manoppo SH merasa sangat prihatin terhadap kasus miras oplosan yang membawa puluhan korban tewas. Mengantisipasi agar kasus serupa tidak terjadi lagi, pemkot akan mengambil langkah tegas, terutama yang berkaitan dengan penjualan miras ilegal.
Terpisah, rumah Tius dijaga sejumlah petugas kepolisian menyusul adanya informasi akan dirusak warga, yang tidak lain merupakan famili korban miras oplosan Tius. Banyaknya korban akibat miras oplosan itu membuat warga dendam dengan ulah penjual yang diketahui sudah berkali-kali ditangkap petugas, tetapi tetap nekat berjualan minuman memabukkan itu.
Tius disebut-sebut sebagai penjual miras dengan pelanggan cukup banyak di wilayah Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Diduga, usahanya dibekingi sejumlah pihak tertentu.
Dimungkinkan korban meninggal lebih banyak lagi, namun tidak terdata karena banyaknya pelanggan
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/04/22/106733/Korban-Tewas-Jadi-20-Orang
Dari 225 orang tersebut, 20 orang dipastikan meninggal, 33 orang rawat inap di sejumlah rumah sakit, 154 orang rawat jalan, serta sisanya masih dalam pemeriksaan.
Kasi Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (DKK) dokter Errytrina Whismah mengatakan, data tersebut diperoleh dari beberapa rumah sakit di Kota Salatiga. ’’Kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit yang menangani pasien,’’ kata dokter Erry didampingi Kabag Humas Pemkot Valentino T Haribowo, kemarin.
DKK juga telah melakukan sweeping terhadap semua orang yang diketahui mengonsumsi miras. Mereka dianjurkan segera memeriksakan diri ke rumah sakit, terutama yang dipastikan merupakan konsumen Tius.
Pemkot juga telah membuka Posko Penanganan Korban Miras di kantor Satpol PP.
Warga atau keluaga yang merasa familinya menjadi korban diminta untuk melapor. Mereka yang merasa menjadi korban akan diupayakan mendapatkan keringanan berobat. Keluarga korban meninggal akan diupayakan tali asih untuk meringankan penderitaan.
Wali Kota Salatiga John Manoppo SH merasa sangat prihatin terhadap kasus miras oplosan yang membawa puluhan korban tewas. Mengantisipasi agar kasus serupa tidak terjadi lagi, pemkot akan mengambil langkah tegas, terutama yang berkaitan dengan penjualan miras ilegal.
Terpisah, rumah Tius dijaga sejumlah petugas kepolisian menyusul adanya informasi akan dirusak warga, yang tidak lain merupakan famili korban miras oplosan Tius. Banyaknya korban akibat miras oplosan itu membuat warga dendam dengan ulah penjual yang diketahui sudah berkali-kali ditangkap petugas, tetapi tetap nekat berjualan minuman memabukkan itu.
Tius disebut-sebut sebagai penjual miras dengan pelanggan cukup banyak di wilayah Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Diduga, usahanya dibekingi sejumlah pihak tertentu.
Dimungkinkan korban meninggal lebih banyak lagi, namun tidak terdata karena banyaknya pelanggan
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/04/22/106733/Korban-Tewas-Jadi-20-Orang
No comments:
Post a Comment