Sunar Suryo Pranata (42), seorang Romo dari Biara Santo Bona Fentura Papringan, Jalan Legi no 142, Caturtunggal, Depok, Sleman ditemukan tewas mengambang di dalam sumur sedalam sekitar 20 meter, Kamis (11/3). Diperkirakan, korban tercebur sumur maut tersebut sudah sejak 2 hari yang lalu.
Dikatakan salah seorang anggota biara, Bruder Rahmat Simamora, korban sejak hari Rabu (10/3) tidak ditemui di dalam biara. Saat itu, para penghuni lainnya tidak sedikit menaruh curiga akan keberadaan korban.“Rabu siang kami sudah tidak melihat Romo Suryo. Setahu kami beliau sedang istirahat atau sedang ada keperluan yang lainnya,” kata Rahmat kepada KRjogja.com.
Pada hari Minggu (7/3), katanya, mamang Romo Suryo sempat berencana akan membetulkan beberapa pipa sumur yang ada di sekitar biara. Bersama Frater Simon, korban membetulkan pipa-pipa yang ada pada 3 sumur di halaman biara.“Minggu pagi, Romo Suryo membetulkan pipa sumur bersama Frater Simon. Selesai baru Minggu sore harinya,” terangnya.
Pada hari Senin (8/9) dan Selasa (9/3), Rahmat masih melihat korban melakukan kegiatan peribadatan di dalam biara. Kecurigaan para penghuni biara mulai timbul pada Rabu (10/3) kemarin, saat ada undangan untuk mengisi ibadah Misa yang ditujukan bagi Romo Suryo. “Mungkin pada hari Rabu, Romo Suryo kembali membetulkan pipa dalam sumur.Kami sudah mencari-cari Romo Suryo, tapi tetap tidak menjumpainya,” tambahnya.
Rahmat dan penghuni lainnya baru menemukan korban pada Kamis (11/3) sore tadi sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, ada salah seorang penghuni yang melihat tali tambang yang menjulur ke dalam sumur serta sandal japit milik korban yang terdapat di bibir salah satu sumur yang terdapat di sisi barat biara.
“Kami langsung memeriksa dalam sumur menggunakan lampu. Karena sumur terlalu dalam, kami kurang bisa melihat pasti. Tapi dengan melihat adanya tali dan sandal, kami sudah memperkirakan, Romo Suryo ada di dalam sumur. Langsung saat itu kami menghubungi tim SAR,” kata Rahmat.
Tim SAR dan Polisi baru datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 19.00 WIB. Karena dalam dan sempitnya diameter sumur yang hanya sekitar 80 cm saja, membuat evakuasi kepada korban mengalami kesulitan. Tim SAR akhirnya baru bisa mengangkat korban ke atas sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat ditemukan, tubuh korban mengambang dalam keadaan tertelungkup dan seluruh bagian badan telah pucat. Korban langsung dilarikan ke RS Panti Rapih untuk dilakukan pemeriksaan dan pemandian.
http://www.krjogja.com/news/detail/23824/2.Hari.Kecebur.Sumur..Romo.di.Papringan.Tewas.html
No comments:
Post a Comment