GAJAHMUNGKUR- Kasus yang menimpa Nur Saidah (52) warga Wisma Sari, Ngaliyan, barangkali bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk tidak percaya kepada orang yang tidak dikenal. Akibat terbuai tutur kata dari dua laki-laki yang baru dikenalnya, Nur yang bekerja sebagai PNS kehilangan uang tabungan Rp 12,9 juta.
Modus pelaku yakni menawarkan benda pusaka yang diakui sebagai jimat. Setelah sadar menjadi korban penipuan, korban melaporkan kejadian itu ke Mapolwiltabes Semarang, Senin (8/3) sore.
Kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), korban menuturkan, kejadian bermula korban berbelanja kebutuhan sehari-hari di Swalayan ADA Jalan Siliwangi. Saat berada di swalayan, tiba-tiba didatangi dua pria tidak dikenal. Kedua orang itu memperkenalkan diri dan mengaku warga Malaysia.
“Mereka menanyakan letak museum RI. Katanya sih mau mengembalikan benda pusaka,” kata Nur kepada petugas.
Karena merasa asing dengan museum dimaksud, korban pun kebingungan. Bahkan Nur diajak ke lantai dua dan terus dipancing untuk berbincang-bincang. Korban dijanjikan akan diperlihatkan benda-benda pusaka yang dibawa pelaku.
Saat itu, korban seperti orang terkena hipnotis. Setiap perkataan pelaku selalu dituruti. Pelaku semakin menjadi-jadi. Korban menyebutkan jumlah tabungan yang dimilikinya. Bahkan Nur juga menyerahkan kartu ATM bank Jateng berikut nomor rekening dan PIN.
Pelaku mengatakan kalau korban dinyatakan lulus tes dan layak mendapatkan benda pusaka yang terbungkus kain putih. “Ternyata isinya sebuah besi biasa. Saya baru curiga dengan kedua pelaku. Saya baru sadar telah menyerahkan kartu ATM berikut nomor PIN-nya,” kata Nur. Keesokan harinya tabungan dicek di Bank Jateng, korban kaget karena tabungannya berkurang Rp 12.936.000. Korban sontak lemas. Dia melaporkan kejadian itu ke Mapolwiltabes Semarang http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/03/11/101787/Ditawari-Pusaka-Rp-129-Juta-Raib
Modus pelaku yakni menawarkan benda pusaka yang diakui sebagai jimat. Setelah sadar menjadi korban penipuan, korban melaporkan kejadian itu ke Mapolwiltabes Semarang, Senin (8/3) sore.
Kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), korban menuturkan, kejadian bermula korban berbelanja kebutuhan sehari-hari di Swalayan ADA Jalan Siliwangi. Saat berada di swalayan, tiba-tiba didatangi dua pria tidak dikenal. Kedua orang itu memperkenalkan diri dan mengaku warga Malaysia.
“Mereka menanyakan letak museum RI. Katanya sih mau mengembalikan benda pusaka,” kata Nur kepada petugas.
Karena merasa asing dengan museum dimaksud, korban pun kebingungan. Bahkan Nur diajak ke lantai dua dan terus dipancing untuk berbincang-bincang. Korban dijanjikan akan diperlihatkan benda-benda pusaka yang dibawa pelaku.
Saat itu, korban seperti orang terkena hipnotis. Setiap perkataan pelaku selalu dituruti. Pelaku semakin menjadi-jadi. Korban menyebutkan jumlah tabungan yang dimilikinya. Bahkan Nur juga menyerahkan kartu ATM bank Jateng berikut nomor rekening dan PIN.
Pelaku mengatakan kalau korban dinyatakan lulus tes dan layak mendapatkan benda pusaka yang terbungkus kain putih. “Ternyata isinya sebuah besi biasa. Saya baru curiga dengan kedua pelaku. Saya baru sadar telah menyerahkan kartu ATM berikut nomor PIN-nya,” kata Nur. Keesokan harinya tabungan dicek di Bank Jateng, korban kaget karena tabungannya berkurang Rp 12.936.000. Korban sontak lemas. Dia melaporkan kejadian itu ke Mapolwiltabes Semarang http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/03/11/101787/Ditawari-Pusaka-Rp-129-Juta-Raib
No comments:
Post a Comment