Tuesday, March 30, 2010

Dalang Curanmor Ditangkap Polisi, Tewas Misterius

M Shodiq, 26, pria asal Pasuruan yang diduga menjadi dalang curanmor di Kota Malang, tewas setelah baru sehari ditangkap jajaran Reskrim Polresta Malang. Namun, apa penyebab kematian Shodiq, terkesan ditutupi oleh kepolisian. Catatan tewasnya Shodiq diketahui dari ruang jenazah RS Saiful Anwar Malang. Dari catatan tersebut, Shodiq, warga Dusun Krajan, Desa Capang, Purwodadi, Pasuruan ini tewas, Senin (29/3) kemarin. Salah satu kerabat yang menjemput jenazah Shodiq, M Kholil, membenarkan hal tersebut. “Saya baru saja mendapat pemberitahuan dari polisi pagi tadi,” ujar Kholil sesaat sebelum mengambil jenazah keluarganya itu, kemarin.

Kholil mengaku kaget dengan tewasnya Shodiq, adiknya. Ia menceritakan, saat terakhir kali bertemu Shodiq, Minggu (28/3), adiknya segar bugar. Bahkan, menurut Kholil, ia tahu Shodiq ditangkap polisi saat mengantar istrinya, Wiwin, belanja ke pasar di kawasan Dusun Pandan, Purwosari. Saat itu, lanjut Kholil, Shodiq tiba-tiba dicegat dan dibawa polisi ke Malang. ”Makanya saya kaget dikabari dia (Shodiq) meninggal,” ujarnya.

Mengenai latarbelakang penangkapan Shodiq, Kholil mengakui adiknya pernah punya catatan kriminal, tiga tahun lalu, Shodiq ditahan akibat terlibat curanmor. “Setelah itu, saya tak tahu, ia jera atau tidak,” katanya singkat.

Kholil sendiri sepertinya menerima catatan visum yang menjelaskan perihal kematian adiknya ini. Dalam catatan visum di ruang jenazah, Shodiq diberitakan tewas dalam perjalanan ke RSSA akibat luka setelah dihajar massa di Jl Kembar Bumi Ayu, sisi timur Pasar Gadang.

Sementara bagaimana Shodiq bisa dihajar massa hingga tewas, itu yang belum dijawab oleh polisi. Ketika dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Malang, AKP Decky Hermansyah, tutup mulut. Ia hanya membenarkan Shodiq ditangkap karena terlibat serangkaian aksi curanmor di Kota Malang. “Silakan tanya Kapolresta, catatan kronologi sudah saya sampaikan ke beliau,” terang Decky. Sama saja dengan Decky, Kapolresta Malang, AKBP Daniel TM Silitonga, tak membalas sekalipun pesan singkat yang dikirim wartawan Surya terkait hal ini.

Kematian secara misterius M Shodiq, tersangka curanmor warga Dusun Krajan, Desa Capang, Purwodadi, Pasuruan ini menarik perhatian insan pers. Seperti biasa, awak media, khususnya elektronik, berlomba mengambil gambar jenazah pria yang pernah ditahan setelah terlibat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) tiga tahun lalu.

Namun karena kehati-hatiannya, polisi seperti melindungi secara ketat jenazah Shodiq yang terbaring di Kamar Jenazah RS Saiful Anwar Malang. Bahkan ketika seorang petugas kepolisian sempat melarang seorang wartawan televisi mengambil gambar jenazah pria yang kedua tangannya sudah membengkak itu.

Tak sampai di situ, polisi pun memerintahkan wartawan tersebut menghapus rekaman yang sudah diambil. Seperti tidak ingin mengambil risiko, petugas polisi itu menunggui proses penghapusan gambar jenazah itu.

Tentang banyaknya pelaku kejahatan khususnya dari daerah Pasuruan, Polresta Malang punya banyak catatan. Bahkan sebagian besar pelaku perampasan motor yang beroperasi di Kota Malang diyakini berasal dari wilayah tetangga itu. Bahkan petugas Polresta Malang pernah menembak mati seorang pelaku curanmor asal Pasuruan yang sempat meresahkan para pemilik motor di Kota Malang.

Menurut catatan Surya, Husni Mubarok, 34, asal Pasuruan ditembak mati pada 29 November 2009. Namun berbeda dengan Shodiq yang terkesan ditutup-tutupi, tewasnya Mubarok itu justru diungkap oleh polisi. Diminta komentarnya soal ini, kadiv Humas Polda Jatim Kombes Pudji Astuti menolak berkomentar

http://www.surya.co.id/2010/03/30/ditangkap-polisi-tewas-misterius.html
http://www.surya.co.id/2010/03/30/sempat-disyuting.html

No comments:

Post a Comment