Sunday, March 14, 2010

Siswa SD Telantar 15 Hari

Siswa SD asal Bogor ditemukan menggelandang di pinggir Jl Kalisari, Kamis (11/3) malam. Warga membawa bocah bernama Ilyas Fauzi, 10, itu ke Mapolsekta Genteng. Kepada petugas di mapolsekta, bocah bertubuh kurus dan berpakaian kumal itu mengaku berasal dari Jl Raya Calungkup RT 4/ RW 2, Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Berdasarkan pengakuan itu, polisi menghubungi Polres Bogor dan diberitahu bahwa Cilember masuk wilayah Polsek Cisarua. “Kami kemudian menghubungi Polsek Cisarua dan ternyata benar, pada 24 Februari 2010 mereka mendapat laporan dari warga yang kehilangan anaknya yang bernama Ilyas Fauzi berumur 10 tahun,” kata AKP Damar Bastian Wiramenggala, Kapolsekta Genteng, Jumat (12/3).

Dari Polsek Cisarua, jajaran Polsek Genteng memperoleh nomor ponsel orangtua Ilyas, yang bernama Imam Rosida dan Ny Fatima. Ilyas tercatat sebagai siswa kelas IV SDN Cilember 1, Cisarua, Bogor. “Orangtua Ilyas kami hubungi dan kami sebutkan ciri-cirinya. Mereka membenarkan dan sekarang dalam perjalanan menuju ke Surabaya menjemput anaknya,” lanjut Damar.

Sementara itu, ketika ditemui di mapolsekta, Ilyas mengatakan sengaja meninggalkan rumah karena ingin jalan-jalan. Dia mengaku sebagai anak keempat dari lima bersaudara. Dia berangkat ke Surabaya menumpang KA Pasundan. Ia mengaku bersama kakaknya yang disebutnya sebagai Akang. Ketika ditanya keberadaan kakaknya itu, Ilyas menjawab, kakaknya sekarang berada di Makassar.

Selama di Mapolsekta Genteng, Ilyas ditempatkan di ruang Kanit Patroli dan mendapatkan makanan dari para anggota mapolsekta. Tak terlihat Ilyas merasa canggung atau ketakutan di kantor polisi. Dia malah asyik bermain dan berlari-lari mengelilingi mapolsekta tanpa lelah.

Ketika ditemukan, bocah bertubuh kurus itu tidak membawa bekal apa-apa. Dia hanya mengenakan pakaian stelan warna biru-biru bergambar tikus. Ketika ditanya apakah dia kabur dari rumah setelah disakiti orangtuanya, Ilyas menggelengkan kepala. ”Ingin jalan-jalan,” jawabnya tegas.

Selama 15 hari jauh dari rumah, Ilyas mengaku hanya berjalan tanpa tujuan. Sat lelah, ia tidur di stasiun atau terminal. Tatkala lapar, ia sering diberi orang. ”Kalau lapar, berdiri saja di depan warung atau dekat orang makan, pasti dikasih dah,” jawabnya dengan logat Sunda.

Tingkah polah Ilyas ternyata juga sempat merepotkan anggota Polsekta Genteng. Dia nekat menyebarang jalan sendirian dari mapolsekta menuju ke restoran cepat saji A & W di ujung Jl Wijaya Kusuma. Dia masuk ke restoran kemudian bermain di arena bermain yang ada di sana.

Ulah Ilyas ini tentu saja membuat polisi kelabakan. ”Waduh, orangtuanya sudah dalam perjalanan kemari. Kalau sampai orangtuanya datang dia hilang lagi, bisa parah nih,” kata anggota yang langsung menjemput Ilyas di restoran.
http://www.surya.co.id/2010/03/13/siswa-sd-telantar-15-hari.html

No comments:

Post a Comment