Wednesday, March 3, 2010

Impor Mulai Masuk, Harga Bawang Lokal Merosot

BREBES - ( Fajar Jogja) Harga jual bawang merah lokal di tingkat petani, di Kabupaten Brebes merosot cukup tajam. Harga turun mencapai mencapai Rp 2.000 per kg. Selain kondisi cuaca yang tidak menentu, merosotnya harga bawang lokal itu diduga akibat mulai masuknya bawang impor dari Filipina ke pasaran Brebes.
Sugi (46), petani bawang merah asal Desa Wangandalem, Kecamatan Brebes menuturkan, penurunan harga bawang lokal itu sudah terjadi dalam seminggu terakhir. Semula untuk bawang kualitas super, harga jual di tingkat petani bisa mencapai Rp 7.000/ kg. Namun, saat ini turun menjadi Rp 5.000/ kg. Padahal saat seperti sekarang, semestinya harga bawang tinggi. Itu mengingat stok di tingkat petani sedikit. Sebab, sebagian besar lahan untuk tanam padi. "Dari pengalaman setiap tahun, pada bulan-bulan ini mestinya harga jual tinggi. Tapi, sekarang malah turun. Saya sendiri binggung," tuturnya.
Menurut dia, turunnya harga jual bawang lokal tersebut dipengaruhi banyak faktor. Di antaranya, akibat pengaruh musim hujan. Keadaan itu menyebabkan petani sulit melakukan penjemuran. Selain itu, juga dipengaruhi mulai masuknya bawang impor dari Filipina. Meski jumlah yang masuk ke pasaran lokal Brebes masih sedikit, tetapi mempengaruhi harga jual bawang lokal. Itu lantaran harga bawang impor lebih murah dari bawang lokal. "Informasi yang kami terima, bawang impor Filipina sudah mulai masuk meski jumlahnya sedikit. Ini ikut mempengaruhi harga bawang lokal turun," tandasnya.
Dia mengungkapkan, kondisi demikian dikeluhkan para petani bawang lokal. Sebab, turunnya harga itu menyebabkan keuntungan yang diperoleh semakin tipis. Sementara, biaya tanam yang telah dikeluarkan besar
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/03/03/100787/Impor-Mulai-Masuk-Harga-Bawang-Lokal-Merosot

No comments:

Post a Comment