Thursday, March 4, 2010

Inul soal Calon Bupati Malang: Saya Ditawari, Bukan Tawarkan Diri

Si Goyang Ngebor, Inul Daratista membantah kabar yang menyebutkan bahwa dirinya berkeinginan maju dalam pencalonan bupati Malang. Menurut Inul, yang terjadi justru sebaliknya. Ada pihak-pihak yang menawari dirinya untuk maju sebagai calon bupati Malang dalam pemilihan umum kepala daerah di sana pada awal Agustus nanti. “Saya justru ditawari untuk menjadi calon bupati Malang, bukan menawarkan diri. Tapi saya tidak tertarik untuk mencalonkan diri. Soalnya, saya baik dengan semua partai. Lebih enak saya netral,” kata Inul ketika menghubungi Surya, Rabu (3/3).

Menurut Inul, jika dirinya maju mencalonkan diri dalam pemilihan bupati Malang melalui bendera PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), tentu hubungan baiknya yang telah terjalin dengan partai-partai lain bisa terusik. “Aku dengan PAN, yo apik, PDIP, dan Golkar yo podo ae. Aku ingin menjaga hubungan baik ini sampai kapan pun,” tandas pemilik nama asli Ainur Rokhima ini.

Inul juga mengaku dirinya juga sempat ditawari untuk jadi pucuk pimpinan sejumlah organisasi kepemudaan di bawah naungan partai. Namun, dengan alasan yang sama, pelantun tembang Kocok-Kocok ini menyatakan menolak tawaran tersebut.

Seperti diberitakan Surya sebelumnya, sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC) PKB di Kabupaten Malang mengungkapkan kabar bahwa Inul sedang mendekati PKB untuk maju dalam pencalonan bupati Malang untuk periode 2010-2015. Bahkan, dikabarkan Inul yang kini jadi pengusaha sukses karaoke itu akan menyiapkan dana sampai Rp 60 miliar untuk menunjang pencalonannya.

Menurut Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Kabupaten Malang, HM Sanusi, keinginan Inul disampaikan lewat Assyekh Habib Saggaf bin Mahdi bin Assyekh Abubakar bin Salim, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman. Pesantren ini beralamat di Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. “Kemarin (dua hari lalu, Red) Habib Saggaf menelepon saya. Beliau itu guru (spiritual)-nya Inul yang dulu membela Inul waktu ribut-ribut soal goyang ngebor. Habib Saggaf tanya, jika pendekatan dengan Pak Rendra tak berhasil, apakah Inul bisa maju lewat PKB. Saya jawab, silakan saja karena kami partai terbuka bagi siapa pun dan malah kami senang,” kata Sanusi, Rabu (3/3), seperti dikutip tempointeraktif. Rendra yang dimaksud Habib Saggaf adalah Rendra Kresna, Wakil Bupati Malang yang ikut mencalonkan diri sebagai calon bupati.

Sanusi mengaku pihaknya sudah menindaklanjuti ‘permintaan’ Habib Saggaf soal Inul dengan menyuruh tim mediator DPC PKB Kabupaten Malang untuk berkomunikasi dengan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jatim di Surabaya, dan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB di Jakarta agar dibantu melakukan pendekatan yang lebih intensif dengan kubu Inul.

Rencana keikutsertaan Inul menjadi calon bupati Malang sudah menjadi pembicaraan hangat di internal PKB, mulai dari tingkat pengurus anak cabang (PAC) hingga DPC, seperti diungkap oleh Budiono, Wakil Ketua PAC PKB Kecamatan Wagir. “Soal dia (Inul) maju sudah menjadi pembicaraan di tingkat internal kami, namun belum bisa diungkapkan secara lebih mendetail ke publik,” kata Budiono, “Istilahnya, masih harus dibahas dulu di tingkatan internal. Pendekatan terus dilakukan.”

Budiono optimistis, jika Inul jadi maju ke gelanggang pemilihan bupati lewat PKB, akan menggetarkan para calon lain dan akan menggairahkan semangat PKB untuk mengusung jago sendiri. Namun, kepada Surya, Inul menyatakan, situasi sekarang justru membuatnya tidak tertarik untuk terlibat dalam perebutan kekuasaan di pemerintahan. Inul khawatir, pencalonan dirinya dalam pilkada malah akan merusak pamor yang sudah dibinanya dengan baik selama bertahun-tahun.

“Nanti bisa kayak Pak SBY. Habis dipilih, terus malah ramai-ramai coba diturunkan. Kan tidak enak kalau begitu. Enak ngene ae (enak begini saja, Red) mengurus bisnis dan momong anak,” cetusnya sambil menambahkan waktunya kini lebih banyak diluangkan bersama Ivan anaknya yang kini masuk usia 10 bulan.

Lebih lanjut, wanita asal Desa Kejapanan, Gempol, Pasuruan, ini menepis pula kabar yang menyebutkan dirinya sudah menyiapkan dana Rp 60 miliar untuk kampanye. “Duit segitu banyaknya, ya enak dibuat bisnis saja,” kata ibunda Yusuf Ivander Damares ini.

Tanpa bermaksud menyombongkan diri, Inul menegaskan ,saat ini dia masih asyik dengan kegiatan bisnisnya yang terus berkembang pesat. Setelah mendirikan rumah karaoke di Kediri, bisnis yang sama akan meramaikan Kota Malang sekitar bulan Mei mendatang. Khusus di Jatim usaha rumah karaoke ini sudah lama dinikmati warga Surabaya
http://www.surya.co.id/2010/03/04/inul-soal-calon-bupati-malang-saya-ditawari-bukan-tawarkan-diri.html

No comments:

Post a Comment