Friday, March 5, 2010

Song Sheng, si Bocah Ikan dari China, Tak Bisa Berkeringat, Kulit Mengelupas, Muncul Sisik

Malang benar nasib Song Sheng. Bocah asal Jinhu, China, itu dilahirkan tanpa pori-pori kulit. Tak hanya itu, dari kulitnya muncul lapisan keras semacam sisik ikan.
Bocah lelaki berumur 14 bulan itu diduga menderita kelainan genetik yang menyebabkan tubuhnya tidak bisa mendinginkan diri. Kondisi itu disebut sebagai Lamellar ichthyosis.

Menurut dokter-dokter yang merawatnya, karena Song tidak bisa berkeringat atau mengeluarkan panas melalui kulitnya, kulit itu mengelupas hingga menyerupai sisik dan mengeras.

Kondisinya itu memberi Song Sheng julukan Bocah Ikan. Sisik itu muncul beberapa hari setelah dia lahir.

Yang membuat hati kedua orangtuanya sedih adalah ketika melihat Song Sheng kepanasan. “Dia sangat kesakitan. Kami harus meletakkannya di sebuah bak berisi es. Kalau tidak, dia akan demam,” kata Song Dehui, ayahnya.

Sayangnya, kata dokter, hingga kini belum ada obat untuk kondisi yang dialami Song Sheng. Hanya satu dari setiap 600.000 orang di dunia yang menderita kelainan genetik ini.

“Menurut dokter, Song Sheng hanya bisa dirawat, tapi tidak bisa disembuhkan. Jadi kami hanya berdoa agar ada mukjizat atau obat tradisional untuk putra kami,” kata Song Dehui dengan nada pilu.

Penyakit serupa pernah diderita Lin Tianzhuan, warga Shuimen, China. Bedanya Lin menderita penyakit itu setelah dia berusia 13 tahun. Saat itu kulit keras mulai tumbuh di kedua tangan dan kakinya.

“Awalnya hanya benjolan kecil yang sangat keras. Saya mencoba menghilangkannya dengan mengoleskan antibiotik dan krim, tapi tidak ada hasilnya,” kata pria 38 tahun itu.

“Bahkan makin lama makin banyak dan memburuk. Dalam waktu singkat, kulit keras seperti karang itu memenuhi lengan dan kaki, bahkan sampai ke punggung dan kepala,” kata lelaki yang dijuluki Manusia Karang oleh tetangga-tetangganya itu.

“Lama-lama saya menjadi seperti batu. Sangat menakutkan,” kenangnya. Sejak itu Lin menjadi penyendiri. Ia memilih mengurung diri di rumah. Sementara teman-teman dan tetangganya menjauh darinya.

Bila harus keluar rumah, Lin terpaksa menutupi tubuhnya dengan selimut. “Kalau tidak, orang yang melihat akan menjerit ketakutan.”

Beruntung Lin sudah bisa disembuhkan. Sebuah klinik kulit, Fuzhou Dermatosis Prevention Hospital, meneliti penyakitnya dan berhasil menemukan obat untuknya.

Lin sembuh setelah menjalani pengobatan dan operasi selama setahun. Tubuhnya bersih dari kulit-kulit yang mengeras mirip karang. Kini hanya tinggal bekasnya.

“Dia masih memerlukan radioterapi untuk beberapa waktu. Namun perkembangan kesehatannya sangat bagus,” kata Dr Liu Yinghong, Wakil Direktur Fuzhou Dermatosis Prevention Hospital.

Masih ingat dengan Dede Koswara. Warga Bandung, Jawa Barat yang pernah menjadi berita dunia medis internasional ini, juga mengalami kondisi serupa. Oleh media asing dia dijuluki Tree Man alias Manusia Pohon.

Sayangnya Dede tidak seberuntung Lin. Kulit mengeras Dede yang mirip pohon dan sempat hilang setelah beberapa kali operasi kini tumbuh lagi
http://www.surya.co.id/2010/03/04/song-sheng-si-bocah-ikan-dari-china-tak-bisa-berkeringat-kulit-mengelupas-muncul-sisik.html

No comments:

Post a Comment