Friday, March 5, 2010

Petani Ogah Tanam Bawang Putih, Tergeser Produksi China

Perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA) tidak hanya berdampak negatif terhadap industri tekstil di Jawa Timur, tetapi juga produk di sektor pertanian. Salah satunya, diprediksi juga berimbas terhadap pertanian bawang putih dan apel di Malang Raya.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim saat menghadiri pelantikan pengurus Kadin Kota Batu, bersama ketua umum Kadin Jatim, Ir La Nyalla M Mattalitidi Pendopo Balai Kota Batu, Kamis (4/3).
Menurutnya, produk pertanian yang saat ini paling terpengaruh adalah bawang putih. Harga bawang putih lokal dijual dengan harga Rp 6.000 per kg sementara bawang putih impor asal China dijual lebih murah hingga Rp 3.000 per kg.

“Akibatnya, sekarang tak ada satupun petani di Jatim, bahkan di Batu dan Pujon dan Ngantang yang mau menanam bawang putih lagi. Saat ini petani hanya mau menanam bawang merah,” beber Deddy.

Tak hanya komoditas bawang putih yang harus diwaspadai, petani apel dari Kota Batu pun harusnya mulai was-was. Saat ini beredar buah apel dari China yang warna dan besarnya hampir sama dengan apel manalagi, bahkan lebih manis dari apel Kota Batu. “Jika Pemkot Batu tak segera membenahi kualitas dan kuntitas tanaman apel mereka, 10 tahun mendatang apel produksi petani Batu tak akan laku dan petaninya akan lebih memilih banting stir,” jelasnya.

Sebagai salah satu upaya Kadin Jatim untuk melindungi produk lokal, Kadin meminta Pemerintah pusat memberikan pengecualian terhadap lima jenis produk untuk tak ikut pasar bebes dulu, di antaranya produk makanan. “Jika sudah pasar bebas, tekanan petani semakin tinggi selain harus bersaing harga dengan produk impor, petani juga dikepung oleh tengkulak. Untuk itu saat ini kami berusaha mempertemukan petani langsung dengan pembeli, sehingga mata rantai tengkulak bisa diputus dan petani bisa memasarkan produknya sendiri,” tandasnya.

Sementara itu Priyanto, dilantik sebagai Ketua Kadin Kota Batu periode 2004-2014. Beberapa pengurus masih mempersoalkan pencalonan Priyanto, yang dianggap sebagai salah satu campur tangan Eddy Rumpoko, Wali Kota Batu, yang mempromosikannya http://www.surya.co.id/2010/03/05/petani-ogah-tanam-bawang-putih-tergeser-produksi-china.html

No comments:

Post a Comment