Wednesday, March 3, 2010

Demonstran Tuntut BupatiSragen Mundur

SRAGEN - (Fajar Jogja) Ribuan warga Sragen kembali demo turun ke jalan. Mereka meneriakkan yel-yel, bahkan menutup ruas jalan Raya Sukowati selama satu jam. Demo yang melibatkan elemen masyarakat, termasuk organisasi massa (ormas) itu menuntut pengusutan dugaan ijasah palsu dan KKN yang diduga melibatkan Bupati Untung Wiyono. ‘’Kami mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas perkara Bupati Untung,’’ teriak Eko Wijiyono, orator saat demo di depan ribuan massa di depan Kantor Pemkab Sragen, kemarin.
Aksi demo yang diprakarsai LSM Lintas melibatkan kalangan LSM, ormas, Forkos, sebagian anggota DPRD dan mantan anggota DPRD, serta pengayuh becak. Mereka mengawali demo di depan gedung DPRD Sragen, menuntut berdialog dengan para wakil rakyat. Ketua DPRD dr Kusdinar UYS menerima utusan demonstran Dewor Sutardi, Syaiful Hidayat, Hery Kistoyo untuk berdialog dan mendengarkan tuntutan demonstran.
Tapi ketika diajak keluar, dr Kusdinar UYS menolak. Tapi Wakil Ketua DPRD Giyanto MPd dari Fraksi Partai Golkar mau keluar dan bergabung dengan massa demontran. Aksi demo diikuti sekitar 3.000 orang, berjalan dari halaman Gedung DPRD menuju kantor Bupati Untung dan ke Polres, memenuhi jalan raya. Mereka mendesak polisi mengusut pengaduan dugaan ijasah palsu dan KKN Untung Wiyono.
Merek membawa poster ‘’Go to hell kroni Untung’’ dan ‘’Sragen bukan perusahaan keluarga’’ atau ‘’nDayu Park dan Aroma Sukowati = Monumen KKN’’. Tapi saat kembali demo di depan kantor bupati, jumlah mereka menuusut tinggal sekitar 500 orang. Ditindaklanjuti Kapolres AKBP Drs Jawari menyatakan siap menindaklanjuti aduan dan berkoodinasi dengan Polda Jateng. Bupati Untung Wiyono yang tengah menggelar dialog bersama warga Sambirejo menyangkut tuntutan sebagian tanah yang dikelola PTPN IX, menyatakan memilih tidak mengomentari aksi itu.
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/03/02/100699/Demonstran-Tuntut-Bupati-Mundur-

No comments:

Post a Comment