Monday, April 19, 2010

Jenazah korban terseret ombak di Pantai Glagah Belum Ditemukan

KULONPROGO- Jenazah Nur Hidayat (19), siswa SMU 2 Wonosobo yang terseret ombak di Pantai Glagah, hingga Sabtu (17/4) belum ditemukan. Usaha keras Tim SAR Linmas Glagah, Temon, Kulonprogo, SAR Edokasugawa DIT Pol Air Polda DIY, Pos Angkatan Laut Karangturi, Wates, SAR Pariwisata Jateng dari Temangung serta Wonosobo, selama tiga hari tiga malam untuk mencari jenazah korban, belum membuahkan hasil.

Jenazah tak muncul ke permukaan air laut atau ke pantai. Akhirnya Jumat (16/4) sore mereka menghentikan pencarian dan kembali ke tempat asal tugas masing-masing. ‘’Setiap tiga jam sekali selama 3 X 24 jam kami menyisir Pantai Glagah hingga Congot. Namun jenazah belum bisa ditemukan hingga sekarang,’’ kata Samsudin, anggota SAR Linmas Glagah, di kantornya, kemarin. Itu karena antara lain gelombang pasang naik hingga dua meter dari permukaan air laut sejak kemarin.

Pencarian juga dengan cara mistik. Lima belas keluarga korban dari Desa Ngawen, Wonosobo, membawa orang pintar untuk mencarinya dengan cara mistik. Setiap malam hari, keluarga menyalakan menyan di pinggir pantai. Tapi usaha tersebut juga tak membuahkan hasil. ‘’Jenazah korban masih belum mau muncul,’’ imbuhnya.

Menurut Kasinem (45), penjual mi ayam di pinggir pantai, selama tiga hari tiga malam keluarga korban tidur di pinggir pantai. Mereka tidur di warungnya karena malam hari tidak digunakan untuk berjualan. ‘’Kalau malam tiba keluarga menggelar tikar untuk tidur di warung sini. Saya juga membantunya dengan penerangan lampu sentir,’’ ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, Nur Hidayat (19) hanyut terseret ombak, Rabu (13/4). Menurut Ari Widiyanto (45), paman korban, kejadian tersebut terjadi pukul 11.45. ‘’Sejak itu 15 saudara dari ayah dan ibu korban terus menunggu hingga korban bisa ditemukan,’’ jelasnya http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/04/19/106261/Jenazah-Nur-Hidayat-Belum-Ditemukan

No comments:

Post a Comment