Tuesday, April 13, 2010

Salon Plus Lebih Menguntungkan Daripada Praktek di Lokalisasi

Keberadaan salon plus sudah menjadi fenomena tersendiri di masyarakat. Namun, bagi para pelakukanya sistem yang digunakan lebih menguntungkan sehingga banyak penjaja seks sebagai tempat memberi layanan ketimbang di lokalisasi.

Salah satu kapster salon plus di kawasan Sleman Tengah, sebut saja Mawar (32) menjelaskan setiap pekerja menentukan tarif sendiri sehingga intervensi pemilik atau germo tidak terlalu besar. "Setiap kami ini beda-beda. Terserah kami mau pasang tarif berapa. Jadi, lebih menguntungkan," tuturnya saat ditemui KRjogja.com, Senin (12/4) siang.

Mawar mengakui setoran yang dibayar kepada 'bos' tidak mengikat, paling banter ratusan ribu untuk sekali servis. Dan, jika tidak mendapat ' tamu' tidak diwajibkan untuk setor. "Paling hanya setor untuk jasa massage (pijat.red) saja. Kalau yang plusnya masuk kantong sendiri," tambah Mawar yang baru bekerja 1 minggu di salon ini.

Pendapat senada diungkapkan kapster di salon berbeda, Melati (22). Menurutnya, meski terjadi kompetisi dalam menggaet pelanggan, namun kekeluargaan sesama kapster plus membuatnya betah. "Setiap kapster memiliki pelanggan sendiri. Paling kalau pas ada konsumen baru, terjadi persaingan. Tetapi itu wajar," jelas gadis asal Kalimantan Selatan ini.

Kendati demikian, tidak semua kapster mau membagi informasi soal tarif yang dikenakan. Menurut Mawar ataupun Melati, tarif layanan plus dilihat dari harga dasar pemijatan. Misalnya, jika harga pijat berkisar Rp 50-100 ribu, maka jasa layanan plusnya bisa mencapai Rp 300 ribu keatas.

"Kalau disini (salon.red) tarif pijatnya Rp 70 ribu. Jadi, bisa diperkirakan sendiri berapa layanan plusnya. Semua itu tergantung. Kalau ada pijat yang hanya Rp 30 ribu, dibayar Rp 100 ribu, mungkin mau kasih plus," kata Melati.

Melati menambahkan setiap kapster plus memiliki strategi khusus bagi pelanggan agar mengeluarkan uang lebih banyak untuklayanan plus. "Pokoknya untuk tarif plus dan strategi pemijatan itu merupakan privasi masing-masing. Kalau tidak mencoba ya tidak tahu, soalnya sulit dijelaskan," ujar Melati.

Terkait dengan razia petugas, para pelayan salon plus ini pun tidak pernah merasa takut. Pasalnya, mereka sudah terbiasa menghadapi hal tersebut serta mempunyai celah untuk bisa lolos dari razia.

http://www.krjogja.com/news/detail/28126/Salon.Plus..6..-.Lebih.Menguntungkan.Daripada.Praktek.di.Lokalisasi.html

No comments:

Post a Comment