Warga di Dusun Dukuh Desa Seloharjo Kecamatan Pundong Bantul geger dengan kematian kambing secara secara misterius. Kambing yang tewas tergigit nampak menyisakan darah segar pada bagian bekas gigitan. Selama tiga bulan terakhir ini ada sebanyak 33 kambing milik warga tewas dengan luka pada leher dan kepala seperti digigit binatang buas.
“Binatang buas tersebut menyerang lambing atau wedus gembel pada malam hari. Kejadian ini membuat warga resah karena semua kandang domba ditutup sangat rapat, bahkan ayam tidak bisa masuk ke dalam. Dari kejadian ini warga bertanya-tanya tentang jenis hewan buas yang menyerang domba milik warga,” ujar Lurah Desa Seloharjo Suryo Wiji Harto saat ditemui wartawan, Jumat (5/3).
Kejadian ini telah terjadi sejak Desember 2009 sampai Maret 2010, sebagian warga menganggap penyebab kematian kambing berkaitan erat dengan hal yang bersifat mistis. Warga menduga ada makluk halus dari Sungai Opak yang tak jauh dari kampung Dukuh marah karena tempat tinggalnya diusik. Selain itu ada juga dugaan adanya praktek ilmu hitam dengan syarat menghisap darah kambing.
Seperti kambing milik Ngadiman (65) diketahui tewas, Selasa (2/3) lalu dengan luka menganga dibagian lehernya. Sedangkan seekor kambing milik Atmorejo (70) juga nyaris mati akibat gigitan dileher bagian atas. Tetapi kambing tersebut dapat diselamatkan oleh pemiliknya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dipertahut) Bantul Edy Suharyanta yang datang ke lokasi mengatakan, dugaan kuat penyebab kematian domba milik warga karena gigitan binatang buas. Karena secara medis, bekas gigitan pada domba mengarah pada indikasi hewan buas, tetapi pihaknya belum mengetahui hewan jenis apa yang menyerang domba warga. “Kita akan melakukan pengecekan di laboratorium dan nanti bisa diketahui penyebab kematian kambing di Dukuh,” tegas Edy
http://www.krjogja.com/news/detail/22973/Di.Bantul.33.Kambing.Tewas.Tidak.Wajar.Akibat.Dihisap.Darahnya.html.
“Binatang buas tersebut menyerang lambing atau wedus gembel pada malam hari. Kejadian ini membuat warga resah karena semua kandang domba ditutup sangat rapat, bahkan ayam tidak bisa masuk ke dalam. Dari kejadian ini warga bertanya-tanya tentang jenis hewan buas yang menyerang domba milik warga,” ujar Lurah Desa Seloharjo Suryo Wiji Harto saat ditemui wartawan, Jumat (5/3).
Kejadian ini telah terjadi sejak Desember 2009 sampai Maret 2010, sebagian warga menganggap penyebab kematian kambing berkaitan erat dengan hal yang bersifat mistis. Warga menduga ada makluk halus dari Sungai Opak yang tak jauh dari kampung Dukuh marah karena tempat tinggalnya diusik. Selain itu ada juga dugaan adanya praktek ilmu hitam dengan syarat menghisap darah kambing.
Seperti kambing milik Ngadiman (65) diketahui tewas, Selasa (2/3) lalu dengan luka menganga dibagian lehernya. Sedangkan seekor kambing milik Atmorejo (70) juga nyaris mati akibat gigitan dileher bagian atas. Tetapi kambing tersebut dapat diselamatkan oleh pemiliknya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dipertahut) Bantul Edy Suharyanta yang datang ke lokasi mengatakan, dugaan kuat penyebab kematian domba milik warga karena gigitan binatang buas. Karena secara medis, bekas gigitan pada domba mengarah pada indikasi hewan buas, tetapi pihaknya belum mengetahui hewan jenis apa yang menyerang domba warga. “Kita akan melakukan pengecekan di laboratorium dan nanti bisa diketahui penyebab kematian kambing di Dukuh,” tegas Edy
http://www.krjogja.com/news/detail/22973/Di.Bantul.33.Kambing.Tewas.Tidak.Wajar.Akibat.Dihisap.Darahnya.html.
No comments:
Post a Comment