Kediri -(Fajar Jogja) Persaingan dua istri Bupati Kediri Hj Haryanti tercatat istri sah dan istri siri Hj Nurlaila memperebutkan kursi bupati periode 2010-2015 semakin sengit. Termasuk urusan menggalang dukungan partai mitra koalisi, keduanya juga saling sikut.
Setelah sebelumnya Golkar memastikan rekomendasi dukungannya ke Haryanti, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga mengungkapkan hal yang sama. Padahal dua partai tersebut sebelumnya santer dikabarkan akan menjalin kemitraan dalam sebuah koalisi, untuk bisa sama-sama mengusung Nurlaila dengan Partai Amanat Nasional (PAN). "Dulu di awal-awal kami memang pernah didekati dan sepakat, karena kami juga memiliki keterwakilan di DPRD. Tapi hari ini DPW secara resmi mengeluarkan rekomendasinya untuk Bu Haryanti," ungkap Taufik Chavifudin, fungsionaris DPC PPP Kabupaten Kediri, saat dihubungi detiksurabaya.com, Rabu (3/3/2010).
Dengan keluarnya rekomendasi tersebut, DPC PPP akan segera menggelar deklarasi dukungan di sebuah hotel di Kota Kediri. "Rencananya di Insumo besok siang jam 2. Kami ingin galang seluruh kekuatan di PPP untuk bisa kompak memenangkan Bu Haryanti," imbuhnya.
Untuk alasan pemberian rekomendasi dukungan ke Haryanti, setelah sebelumnya akan diserahkan ke Nurlaila, Taufik mengakuinya sebagai wewenang DPW. Meski DPC juga diakui ikut andil memberikan masukan, keputusan akhir tetap berada di tangan pengurus di DPW. "Jadi ada AD/ART di partai kami yang menyebutkan, untuk pemilukada tingkat II cukup DPW yang mengeluarkan rekomendasi. DPP dalam hal ini hanya mengetahui," jelas Taufik.
PPP mengaku tidak ingin campur tangan dalam persaingan antara Haryanti dan Nurlaila. Jatuhnya rekom ke Haryanti diakui hasil penjaringan suara ke ranting-ranting yang condong mendukung Haryanti. DPC juga diakui sempat mengundang pemaparan visi misi Haryanti dan merasa cocok, tapi undangan yang sama tidak disampaikan ke Nurlaila dengan alasan dukungan massa lebih banyak ke Haryanti.
Terpisah anggota DPRD Kabupaten Kediri dari PAN Iskak Maulana, yang juga masuk dalam tim pemenangan Nurlaila, menyikapi lepasnya dukungan PPP mengaku tidak ingin banyak berkomentar. Pihaknya diakui tetap berfikir jernih untuk bisa memberangkatkan Nurlaila dalam pemilihan bupati, yang direncanakan digelar 12 Mei 2010 mendatang. "Yang jelas kami tetap komitmen untuk bisa memberangkatkan Bu Nurlaila. Soal rumor di luar bagaimana, kami tidak ingin terlalu mengomentarinya," tegas Iskak.
Dukungan DPD Golkar Jatim memastikan dukungannya ke Haryanti. Hal ini cukup ironis, mengingat beberapa hari terakhir santer dikabarkan jika Nurlaila akan berangkat dan berpasangan dengan Samsul Widodo, calon yang dikabarkan diusung oleh Partai Golkar.
http://surabaya.detik.com/read/2010/03/03/170032/1310480/475/dukungan-ppp-dialihkan-ke-istri-tua-bupati-kediri
Setelah sebelumnya Golkar memastikan rekomendasi dukungannya ke Haryanti, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga mengungkapkan hal yang sama. Padahal dua partai tersebut sebelumnya santer dikabarkan akan menjalin kemitraan dalam sebuah koalisi, untuk bisa sama-sama mengusung Nurlaila dengan Partai Amanat Nasional (PAN). "Dulu di awal-awal kami memang pernah didekati dan sepakat, karena kami juga memiliki keterwakilan di DPRD. Tapi hari ini DPW secara resmi mengeluarkan rekomendasinya untuk Bu Haryanti," ungkap Taufik Chavifudin, fungsionaris DPC PPP Kabupaten Kediri, saat dihubungi detiksurabaya.com, Rabu (3/3/2010).
Dengan keluarnya rekomendasi tersebut, DPC PPP akan segera menggelar deklarasi dukungan di sebuah hotel di Kota Kediri. "Rencananya di Insumo besok siang jam 2. Kami ingin galang seluruh kekuatan di PPP untuk bisa kompak memenangkan Bu Haryanti," imbuhnya.
Untuk alasan pemberian rekomendasi dukungan ke Haryanti, setelah sebelumnya akan diserahkan ke Nurlaila, Taufik mengakuinya sebagai wewenang DPW. Meski DPC juga diakui ikut andil memberikan masukan, keputusan akhir tetap berada di tangan pengurus di DPW. "Jadi ada AD/ART di partai kami yang menyebutkan, untuk pemilukada tingkat II cukup DPW yang mengeluarkan rekomendasi. DPP dalam hal ini hanya mengetahui," jelas Taufik.
PPP mengaku tidak ingin campur tangan dalam persaingan antara Haryanti dan Nurlaila. Jatuhnya rekom ke Haryanti diakui hasil penjaringan suara ke ranting-ranting yang condong mendukung Haryanti. DPC juga diakui sempat mengundang pemaparan visi misi Haryanti dan merasa cocok, tapi undangan yang sama tidak disampaikan ke Nurlaila dengan alasan dukungan massa lebih banyak ke Haryanti.
Terpisah anggota DPRD Kabupaten Kediri dari PAN Iskak Maulana, yang juga masuk dalam tim pemenangan Nurlaila, menyikapi lepasnya dukungan PPP mengaku tidak ingin banyak berkomentar. Pihaknya diakui tetap berfikir jernih untuk bisa memberangkatkan Nurlaila dalam pemilihan bupati, yang direncanakan digelar 12 Mei 2010 mendatang. "Yang jelas kami tetap komitmen untuk bisa memberangkatkan Bu Nurlaila. Soal rumor di luar bagaimana, kami tidak ingin terlalu mengomentarinya," tegas Iskak.
Dukungan DPD Golkar Jatim memastikan dukungannya ke Haryanti. Hal ini cukup ironis, mengingat beberapa hari terakhir santer dikabarkan jika Nurlaila akan berangkat dan berpasangan dengan Samsul Widodo, calon yang dikabarkan diusung oleh Partai Golkar.
http://surabaya.detik.com/read/2010/03/03/170032/1310480/475/dukungan-ppp-dialihkan-ke-istri-tua-bupati-kediri
No comments:
Post a Comment