Wednesday, April 7, 2010

Kasus Bos DPRD Dilabrak Istri Siri

Upaya Ny Homsatun, 35, istri siri tokoh Partai Gerindra yang juga Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Jatim, Bambang Gatot Djajaprana, agar dinikahi secara resmi oleh Bambang, sulit terealisir. Karena, beberapa pihak, termasuk DPD Partai Gerindra Jatim, terkesan membela kadernya itu.

Plt Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Gudfan Arif, kepada Surya, Selasa (6/4), menyatakan, persoalan yang menimpa Bambang Gatot merupakan masalah pribadi. Karena itu partai tidak akan ikut-ikutan menyelesaikan masalah yang bersifat pribadi tersebut.

“Kami hanya mendorong agar Pak Bambang segera menyelesaikan masalahnya secara kekeluargaan, jangan sampai masalah itu justru mengganggu tugasnya sebagai ketua BK,” kata Gudfan Arif, Selasa (6/4).

Mengenai motif tuntutan istri siri Bambang Gatot, Gudfan mengaku tak melihat adanya motif politik terkait pergantian kepengurusan Gerindra. Menurutnya, pergantian pengurus di DPD Gerindra Jatim merupakan dinamika politik biasa, meski harus diselesaikan secara bijaksana.

Diwawancara terpisah, Bambang Gatot mengaku bahwa jauh sebelumnya dia sudah melaporkan kepada partai mengenai masalahnya dengan Homastun. Dia juga mengaku tidak kaget ketika persoalan tersebut akhirnya mengemuka di media massa.

Bambang berjanji akan segera menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan. “Saya akan menyelesaikannya secara internal, melalui penyelesaian secara kekeluargaan,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, Ny Homsatun, warga Dusun Karang Pakem, Desa Curahlele, Balung, Kabupaten Jember, menuntut Bambang memenuhi janji menikahi dirinya secara resmi. Dia menikah siri dengan Bambang menjelang Pemilu 2009, tepatnya 22 Januari 2009, dan mengklaim telah membantu Bambang menggunakan banyak tenaga, waktu maupun uang sehingga Bambang terpilih sebagai anggota dewan.

Homsatun melabrak Bambang ke Gedung DPRD Jatim, Jl Indrapura, Surabaya, Senin (5/4) pagi, ditemani empat sanak keluarganya, namun tak ditemui Bambang. Senin sore Homsatun akhirnya bertemu Ketua DPRD Jatim, Imam Sunardhi. Namun, kepada Surya Imam Sunardhi mengaku tidak mau ikut campur dalam urusan rumah tangga Bambang dan istri sirinya tersebut karena DPRD adalah lembaga politik, bukan hukum. Imam meminta mereka menyelesaikan sendiri persoalannya.

Adapun Bambang Gatot mengaku pernah menikah siri dengan Homsatun, janda tiga anak, tetapi berkilah terpaksa melakukannya karena dijebak. Dia membantah banyak dibantu oleh Homsatun agar dapat menjadi anggota DPRD Jatim.

Bambang mengancam akan mempidanakan orang-orang yang tetap mempermasalahkan hubungannya dengan Homsatun. Dia juga menduga ada motif politik di balik tindakan Homsatun, yaitu akibat reposisi kepengurusan di Gerindra. (Surya, 6/4).

Memfasilitasi

Kemarin (6/4) Bambang kembali mengungkapkan adanya dugaan motif politik di balik tuntutan istri sirinya, tetapi dia tak mau berterus terang siapa orang yang menyerangnya dengan menggunakan isu masalah keluarga. “Saksinya ada. Coba tanya petugas Satpol PP, mengapa mereka (Homsatun dan kerabatnya, Red) bisa masuk begitu saja ke ruang tunggu ketua (DPRD Jatim)? Karena memang ada orang yang memfasilitasi,” tegasnya.

Informasi yang berkembang, masalah Bambang Gatot erat kaitannya dengan konflik internal dalam Gerindra Jatim. Belum lama ini di DPD Partai Gerindra Jatim terjadi pembekuan pengurus diikuti pergantian kepemimpinan dari Rindoko Dahono Wingit kepada Gudfan Arif.

Berdasar SK dari DPP Gerindra yang ditandatangani Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto, Gudfan diminta segera menyusun kepengurusan baru. Dalam gerbong kepengurusan baru ini, Rindoko dan Sekretaris DPD Gerindra Jatim yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim, Faf Hadisiswo, tidak masuk.

Sejak itu Bambang Gatot dengan Faf Hadisiswo disebut-sebut berada dalam posisi berseberangan. Percikan konflik mengemuka karena Bambang sebagai ketua BK DPRD Jatim beberapa kali melayangkan surat panggilan kepada Faf Hadisiswo selaku anggota dewan dengan berbagai alasan.

Meski Bambang tak menyebut nama, muncul dugaan bahwa yang dia maksud dengan orang yang memfasilitasi Homastun bertemu ketua dewan adalah Paf Hadisiswo. Tetapi ketika dimintai konfirmasi, Faf membantah telah memfasilitasi istri siri Bambang tersebut menghadap Ketua DPRD Jatim, Imam Sunardhi.

Menurutnya, saat itu dia hanya dihubungi salah seorang pengantar Homsatun untuk menghadap ketua dewan. Melalui telepon dia kemudian menyuruh mereka untuk naik ke ruang tunggu ketua dewan di lantai dua Gedung DPRD Jatim. “Saya ini hanya dimintai tolong, bukan mendorong mereka untuk lapor. Karena (mereka) minta tolong ingin menghadap ketua, ya, saya suruh naik,” terangnya

http://www.surya.co.id/2010/04/07/kasus-bos-dprd-dilabrak-istri-siri.html

No comments:

Post a Comment